Selasa, 25 Juni 2013

TANDA-TANDA KEPUASAN SEKSUAL

Kepuasan seksual menjadi persoalan yang rumit dalam kehidupan pasangan. Ketidakpuasan dalam urusan seksual sering kali memicu terjadinya berbagai persoalan, mulai dari munculnya konflik terbuka maupun tersembunyi, perselingkuhan hingga perceraian.
Kepuasan seksual sendiri bersifat abstrak, karena sifatnya tidak semata bersifat fisik melainkan juga emosional. Ejakulasi dan orgasme yang sering kali dianggap sebagai pertanda kepuasan seksual ternyata tak berarti menunjukkan bahwa pasangan puas secara seksual. Di antara tanda kepuasan seksual justeru dapat dicermati dari sikap pasangan setelah melakukan hubungan seks, di antaranya:

1.  Lemas atau Ingin bergerak?
Setelah ejakulasi atau orgasme yang memuaskan biasanya pasangan merasa tubuhnya lemas kehabisan daya.
Energi yang terserap oleh aktivitas seks sangat besar sehingga kepuasan seks yang maksimal membuat pasangan kehabisan energi untuk sementara.
Lain halnya bila pasangan merasa tidak puas, di mana energi yang seharusnya terbakar dalam hubungan seks masih menumpuk. Akibatnya pasangan yang tidak puas justeru bangkit dari tempat tidur dan bergerak. aktif setelah ML. Tak jarang, setelah ML seseorang merasa seolah ingin berlari, karena energi mental menumpuk tanpa tersalurkan.
2.  Mengantuk  atau Susah Tidur?
Hormon sedatif membuat pasangan yang puas dalam berhubungan seks merasakan denyut nadinya melemah. Suasana batinnya berubah tenang bahkan mengantuk. 
Berbeda halnya bila hubungan seks tidak memuaskan, maka seseorang akan merasa susah tidur. Bila setelah ML suami justeru bangkit ke depan komputer, atau istri keluar kamar menonton TV, pertanda hubungan seks yang baru saja dilakukan tidak memuaskan.
3.  Hubungan Makin Mesra atau Hambar?
Setelah mencapai puncak kepuasan seksual, seseorang akan merasa terkesan pada pasangannya. Dia merasa terikat dan kian dekat, yang diekspresikan dengan keinginan untuk memeluk, mencium, membelai atau mengutarakan kata-kata cinta.
Sebaliknya, bila seseorang tidak puas, maka seks tidak ada pengaruhnya terhadap sikapnya terhadap pasangannya. Seseorang mungkin bangkit begitu saja atau tidur membelakangi pasangan. ML yang terasa hambar dan sering terulang akan memunculkan perasaan hambar pula dalam hubungan. Getar-getar batin, rasa terikat, ingin mendekat, ingin kemesraan akan jauh dari keinginan pasangan.
4.  Batin Merasa Tenang atau Gelisah?
Setelah kebutuhan seksual terpenuhi secara memuaskan, pikiran dan perasaan akan terasa tenang. Ketenangan tersebut dikarenakan hasrat yang menggebu telah tersalurkan, hingga tak menimbulkan gejolak batin yang berarti
Sebaliknya, hubungan seksual yang tidak memuaskan sering kali menimbulkan perasaan gelisah. Ibarat makan atau tidak makan pasangan tetap merasa lapar. Atau bahkan ada kecenderungan seks yang tidak memuaskan laksana minum air laut, di mana setiap diminum justeru membuat semakin lapar.
5.  Harmonis atau Konflik?
Kepuasan seksual mengantarkan pada keharmonisan hubungan yang ditandai dengan hubungan seks dan kemesraan yang semakin sering, sikap manis dan komunikatif serta fokus perhatian pada kepentingan bersama.
Lain halnya ketika hubungan seksual tidak memuaskan, biasanya ada saja yang masalah dipersoalkan dari pasangan. Sebenarnya pangkal masalahnya ada pada urusan seksual, tetapi merambat ke berbagai persoalan yang saat normal sebenarnya tak perlu dipersoalkan.