Kamis, 06 Juni 2013

3 TINGKATAN HIPERSEKS

Kebutuhan seks sebenarnya sama dengan kebutuhan makan dan minum, tetapi karena kondisi-kondisi tertentu minat dan kebutuhan seseorang terhadap seks menjadi berkembang melampaui kebutuhan dasarnya, bahkan tidak terkendali. Itu sebabnya hasrat seksual dapat dibedakan antara orang normal dan hiperseks. Hiperseks sendiri dapat dipilahkan menjadi beberapa tingkatan.  
1.  Hiperseks Sesaat
Pada dasarnya kelompok ini memiliki dorongan seksual yang wajar, tetapi karena sebab-sebab tertentu berkembang menjadi hiperseks. Dorongan seksual yang berlebihan bukan karena memiliki kecenderungan hiperseks, melainkan karena beberapa kondisi yang membuatnya menjadi hiperseks. Sebagai misal, lelaki atau wanita yang karena tak puas dengan pasangan, janda atau duda yang masih butuh seks tetapi karena sebab tertentu kesulitan mendapat pasangan, atau remaja dan bujangan yang karena sering melihat tayangan porno menjadi gila seks. Dorongan tersebut dapat segera normal kembali apabila kebutuhan terpenuhi.  
2.  Sedang
Kelompok ini memiliki dorongan seks yang besar, baik karena faktor hormonal atau perkembangan kejiwaan. Dorongan seksual yang tinggi diekspresikan dengan hal-hal yang hanya "merugikan" dirinya sendiri, dan masih menghindari resiko. Sebagai misal, orang yang menghabiskan waktu terlalu banyak untuk memenuhi minat dan hasrat seksualnya sehingga pekerjaan terbengkelai, secara diam-diam menyimpan koleksi foto dan video seks, mengintip orang mandi, atau menyalurkan melalui tulisan-tulisan pribadi.   
3.  Parah
Hiperseks kategori parah adalah kalau dorongan seks benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, karena tak dapat dikendalikan lagi. Akibatnya sang hiperseks menjadi tidak produktif, atau secara terbuka menimbulkan kengerian bagi orang lain. Di antara contoh kasus ini adalah cewek yang orgasme berkali-kali di sembarang tempat, kecanduan prostitusi dan seks dengan sembarang orang.