Rabu, 12 Juni 2013

3 SYARAT MENJALIN HUBUNGAN DENGAN BEKAS KEKASIH ORANG LAIN

Menjalin hubungan dengan seseorang yang pernah menjalin hubungan (pacaran) dengan orang lain memerlukan kesiapan mental berbeda dibanding dengan orang yang baru pertama kali pacaran. Bayang-mantan si dia tak jarang menjadi beban masalah yang mengganggu kenyamanan hubungan kita saat ini.
Mungkin lebih mudah menerima kekasih yang berpisah karena ketidakcocokan hubungan. Yang lebih sulit adalah bila perpisahan si dia dengan sang mantan terjadi karena orang lain atau sesuatu di luar kehendak mereka. Sebagai misal, mereka terpaksa berpisah karena orang tua tak setuju, perbedaan keyakinan atau alasan-alasan lain di luar kehendak mereka sendiri.
Menjalin hubungan dengan mantan kekasih orang lain dihadapkan pada berbagai kemungkinan yang harus dihadapi. Mungkin saja si dia masih ada perasaan cinta pada sang mantan, atau secara kebetulan harus bertemu dengan mantan si Dia, dan yang jelas sesuatu pasti pernah terjadi antara si Dia dan sang mantan. Itu sebabnya dibutuhkan kesiapan mental dalam bentuk:
1.  Menerima Masa Lalu si Dia
Bila si dia memang bekas pasangan orang lain, sudah pasti Kamu harus menerima semua yang dia rasakan dan pernah lakukan pada masa lalu. Selama menjalin ikatan batin dengan pasangannya di masa lalu sudah hampir pasti sia dia pernah sangat dekat dengan berbagai kesan yang ditinggalkan, atau bahkan pernah melakukan hubungan percintaan yang penuh kesan dengan mantannya, baik sekedar peluk, cium, petting sampai hubungan intim.
Karena itu, menjalin hubungan dengan mantan kekasih orang lain harus memiliki kesiapan mental layaknya menikahi janda, duda atau bahkan bekas pekerja seks komersial. Kamu harus siap untuk tidak memadang perasaan dan pengalaman percintaan dia di masa lalu sebagai persoalan. Kalaupun itu merupakan persoalan buat kamu, maka kamu harus memandangnya sebagai kekurangan yang harus kamu terima apa adanya.
2.  Memahami Perasaan si Dia pada sang Mantan
Pacaran bukanlah pertemanan biasa, melainkan hubungan batin yang khusus dan mendalam. Getar-getar perasaan yang pernah dilalui seseorang saat pacaran bukan hal mudah untuk dihapuskan. Kamu jangan pernah berharap perasaan si dia pada sang mantan dan berbagai kenangan yang pernah terukir di hati si dia terhapus begitu saja. Kamu perlu memahami bila suatu saat si dia punya perasaan rindu pada sang mantan, atau diam-diam si dia berharap bertemu dan melepas rindu pada sang mantan, dan tak jarang pula secara sembunyi-sembunyi menghubungi mantan kekasihnya.
Menjalin hubungan dengan mantan pasangan orang lain membutuhkan sikap dewasa dan sikap yang lebih rasional. Kamu harus realistis, karena tidak mungkin benar-benar berharap rasa itu terhapus begitu saja. Kamu harus sadar dan menerima kenyataan bahwa ada satu ruang di hatinya yang tak sepenuhnya bisa kau miliki.
3.  Menerima Kehadiran Mantan si Dia
Kadang ada beban tersendiri bila suatu ketika kamu harus bertemu mantan si dia pada suatu acara. Pasti ada perasaan tak nyaman di hatimu bila suatu saat si dia harus bertemu sang mantan karena suatu alasan, misalnya reuni sekolah atau reuni kampus. Kamu harus siap menghadapi kenyataan bahwa ada sesuatu yang membuat si dia masih terus terhubung dengan sang mantan, misalnya berteman dekat dengan kolega, saudara, atau teman dekat sang mantan.
Kamu harus dapat menempatkan diri dan terutama perasaan kamu dalam situasi ini. Kamu harus mengubah cara pandang kamu tentang menjalin hubungan dengan seseorang. Si dia memang kekasihmu saat ini, tetapi bukan hanya "milik" kamu. Dia punya dunianya sendiri yang tak jarang masih melibatkan mantan si dia baik secara langsung maupun tidak.
Tak ada salahnya menjalin hubungan dengan mantan kekasih orang lain selagi kamu bisa menerima semua persyaratan mentan itu. Lebih baik kamu mundur secepatnya bila kesiapan mental kamu tidak benar-benar memadai, karena sudah pasti akan menjadi beban buat hubungan kamu ke depan.