Sabtu, 03 Mei 2014

PENGOBAT JIWA RAGA

Berhari2 kulalui dengan hampa
Jiwaku kehilangan daya
Tubuhku serasa tak lagi bertulang,
Lemah, lunglai, mati rasa.
Pikiranku berhenti befungsi
Serasa darah tak lagi mengalir
Pandanganku muram durjana
Mata serasa berselimut jelaga.
Dunia serasa di penghujing jalannya
Rasaku terbenam di jurang menganga
Di kegelapan sunyi tanpa suara
Hidupku serasa berhenti tanpa asa
Tanpa aku tahu kenapa?

Aku mengira
Aku hanya sedang tak sehat saja.
Tapi....
Sejak suara khasmu menyapa,
Tiba2 mendung pembebal ubun2ku sirna
Ya, hilang begitu saja.
Jiwa ragaku kembali perkasa

Celotehmu yang jenaka,
Membuatku tak henti tertawa
Sikap polosmu yang menggoda,
Membuatku gemas tak terkira
Perhatian dan sanjungan di balik canda
Bumbungkan hatiku ke atas nirwana

Suaramu membuatku betah berlama2
Nyamankan berbagi dan terus bersama
Serasa tak ingin mengakhirinya.
Meski harus sembunyi di balik rahasia.
Meski harus berpura2
Sebab kuharus hapus dengan segera
hingga bersih semua jejaknya
hingga seakan tak pernah ada.
Hingga seakan tak terjadi apa2
Demi petaka asmara tak lagi menyapa.

Duhai sahabat lama,
Kau telah membuatku begitu berharga
Serasa mandi berjuita cahaya,
Kau bangkitkan kembali gairah jiwa
Yang hampir kering layu merana.

Terima kasih untuk semua
Kau buat semua terasa berbeda.
Tanpa kutahu mengapa,
Gejala2 flu masih mendera
Tapi sejak kemarin tak lagi terasa