Senin, 23 September 2013

DAYA TARIK WANITA SEBELUM MENIKAH

Daya tarik wanita sering kali dikonotasikan dengan kecantikan di usia remaja, perawan, atau sebelum menikah. Anggapan umum ini tidak salah mengingat penilaian mengenai daya tarik wanita kebanyakan didasarkan pada kondisi fisiknya. Di antara daya tarik wanita sebelum menikah adalah sebagai berikut.
SEBELUM MENIKAH
Daya tarik wanita sebelum menikah berkaitan dengan sensasi nilai yang bersifat tradisional dan sebagian bersifat imaginatif. Di antara hal-hal yang menjadi daya tarik tersebut berkaitan dengan hal-hal berikut.
1.  Keaslian
Daya tarik umum wanita berkaitan dengan ego pria. Nilai budaya berperan besar dalam menentukan  "nilai" daya tarik wanita saat masih gadis. Suka atau tidak suka, terang-terangan atau tersembunyi, lelaki selalu mempertanyakan apakah seorang wanita pernah atau belum pernah tersentuh laki-laki, atau apakah seorang wanita masih keperawanan atau tidak?
Wanita yang belum pernah bersentuhan dengan laki-laki dipandang memiliki nilai lebih tinggi dibanding mereka yang sudah bersentuhan, apalagi pernah melakukan hubungan seksual. Padahal itu artinya daya tarik tersebut bersifat emosional dan terkait erat dengan nilai budaya.
2.  Sikap Malu
Ajaran tradisional banyak yang menempatkan rasa malu sebagai bagian dari daya tarik wanita. Keawaman wanita yang menimbulkan sikap malu dan kikuk saat pertama kali berhubungan dengan laki-laki sering menjadi sensasi tersendiri yang menjadi daya tarik di mata lelaki. Itu sebabnya, sebagian orang menilai ketertutupan, keluguan dan ketidahtahuan sering kali dipandang sebagai nilai plus bagi wanita sebelum menikah.
Daya tarik seperti ini umum terjadi pada kaum pria yang belum menikah dan sebagian pria yang pernah menikah tetapi berpandangan tradisional. Selain akibat tradisional dan budaya, hal ini tak lepas dari kecenderungan untuk memulai hubungan yang "bersih" dari hal-hal yang dalam pandangan tradisional dipandang sebagai "noda" sosial wanita.
3.  Misteri Karakter
Pandangan dan pola pikir wanita sebelum menikah pada umumnya kurang realistis, di mana pertimbangan perasaan jauh lebih dominan dalam mempengaruhi sikap dan pilihan hidupnya. Alam pikiran remaja sering kali mendominasi pola pikir wanita, di mana masalah cinta sering kali menjadi masalah terbesar dalam kehidupan wanita.
Di sisi lain, keharusan menjadi "wanita baik-baik" sering kali menjadikan karakter yang sesungguhnya dari seorang wanita masih penuh misteri. Saat jatuh cinta dan saat awal-awal menjalin hubungan, wanita cenderung mengikuti alur seorang yang lagi kasmaran, misalnya berkorban dengan suka rela demi cinta pasangan. 
4.  Daya tarik fisik
Sebelum menikah, wanita bagaikan buah segar yang masih menggelantung di pohon, yang kulitnya tampak ranum dan warnanya indah. Tubuh dan wajahnya yang baru berkembang menjadi manusia dewasa menjadikan wanita tak ubahnya bunga yang tengah mekar, yang menebar wangi dan keindahan di sekelilingnya. Kesegaran wajah dan kulit tubuhnya yang kencang menjadi daya tarik umum bagi kaum pria dan sering dipandang sebagai puncak daya tarik wanita.  
Daya tarik ini berlaku umum, tidak saja bagi pria lajang, melainkan juga di mata pria beristri. Bagi pria yang belum pernah menikah, pertimbangan emosional dan tradisional melengkapi prasyarat daya tarik wanita. Sedangkan bagi pria yang menikah atau pernah menikah, pertimbangan fisik sering kali lebih menonjol dibanding yang lain.