Rabu, 06 Maret 2013

SEBAB SELINGKUH BATIN ATAU SELINGKUH EMOSI


Selingkuh sering kali identik dengan hubungan intim (kelamin) dengan seseorang yang bukan pasangan resminya, padahal tidak selalu demikian. Selingkuh fisik demikian bahkan sering kali bermula dari perselingkuhan yang bersifat batin atau sering juga disebut selingkuh emosi. 
Cinta pada dasarnya merupakan hubungan dua orang yang bersifat batin (emosional), di mana masing-masing saling memiliki perasaan suka, terikat, nyaman dan ketergantungan satu sama lain. Perasaan cinta membuat seseorang bersedia menjalani hidup bersama sebagai satu pasangan yang saling mengisi, mengasihi, saling memiliki kecocokan, saling menikmati dan mengekspresikan perasaan itu bersama pasangannya. Rasa cinta bahkan membuat pasangan bersedia mengatasi berbagai persoalan bersama. 
Ketika menjalin hubungan dengan seseorang, seseorang berharap si dia hanya mencintai kita, dan demikian pula sebaliknya. Masalahnya, cinta kadang bukan perasaan yang abadi, sebab berbagai alasan dapat mengubah jalan perasaan seseorang. 
Ketika perasaan pada seseorang yang bukan pasangannya tersebut terpaut, maka itu dapat disebut selingkuh, sekalipun bersifat batin saja. Bahkan mengetahui pasangan memendam rasa istimewa pada orang lain meski belum terpaut dalam hubungan asmara sekalipun sudah pasti sangat mengecewakan, sebab cinta menuntut keseimbangan rasa antar pasangan. Ketika perasaan cinta pasangan terbagi dengan orang lain, atau bahkan bukan untuk pasangannya pasti menimbulkan derita batin yang tidak ringan.
Bila perselingkuhan tersebut meningkat pada hubungan intim, maka disebut sebagai selingkuh fisik. Bagi wanita, selingkuh fisik pada umumnya sudah pasti disertasi dengan selingkuh batin, tetapi pada sebagian laki-laki selingkuh fisik kadang tak selalu disertai selingkuh batin, yang di antara penyebabnya adalah:
1.  Hubungan Bukan Didasarkan atas Rasa Cinta
Seseorang yang sudah berkomitmen menjalin hubungan dengan pasangannya kadang tak selalu didasarkan atas rasa cinta, tetapi karena pertimbangan-pertimbangan lain. Berbagai sebab kadang membuat seseorang tak dapat melanjutkan hubungan dengan seseorang yang sebenarnya dicintai. Kehampaan dirasakan seseorang ketika perasaan cinta pada pasangan tak dapat terbangun dan membuka peluang hadirnya orang baru yang lebih dicintai, atau cinta lama yang terpaut kembali.  
2.  Kegagalan Memelihara Cinta
Mungkin pada awalnya pasangan saling mencintai, tetapi karena berbagai persoalan yang mengganggu keharmonisan hubungan menyebabkan hadirnya cinta baru pada orang baru. Tidak terpenuhinya kebutuhan cinta kasih dari pasangan menjadikan cinta orang baru menggantikan, atau setidaknya melengkapi kekurangan itu.
3.  Bertemu The Right One at The Wrong Time
Tak jarang hubungan dibangun karena pertimbangan logis saja. Seseorang kadang baru merasa menemukan sosok yang tepat, yang sehati-sejiwa pada saat yang salah. Seseorang yang memiliki kecocokan batin justeru ditemukan setelah memutuskan menjalin hubungan dengan seseorang.