Rabu, 06 Maret 2013

INDAHNYA BERTEMAN DENGAN MANTAN PACAR

Dulu aku merasa sangat kecewa ketika istriku berteman dengan mantan pacarnya. pertemanan itu membuat aku merasa tak istimewa lagi di matanya, karena kehadiran orang yang pernah dia kasihi. Dia sendiri mengakui, perasaan yang pernah ada bagaimanapun tak dapat dipungkiri masih tersisa, masih mewarnai pertemanannya dengan sang mantan, dan sesekali menggoda hasrat untuk menikmati romantika kenangan lama di masa kini. 
Sekarang aku lagi tak mempersoalkan semua itu, sebab akupun ingin melakukan hal yang sama. Sepertinya indah sekali menjalani hidup penuh cinta, sekalipun hingga detik ini aku belum mencoba, tapi itu hanya soal waktu dan kesempatan saja. 
Sepertinya istriku tidak keberatan aku menikmati hal yang sama, bahkan beberapa kali dia meminta aku melakukannya. Dia berharap aku tak "nyerempet-nyerempet" urusan perasaan, meski dia sendiri mengaku menikmati setiap pujian dan rayuan mantan kekasihnya, dan sulit menghindarinya. Akupun setuju, meski tak bisa berjanji bisa membatasi diri. 
Yang penting, apapun yang terjadi kami berjanji akan selalu bersama sampai ajal memisahkan. Kami akan selalu syukuri dan nikmati kebersamaan tanpa perlu ada yang terluka. Aku dan dia adalah kisah cinta yang utama. Jalinan silaturahmi dengan masa lalu hanyalah penambah berkah bahagia. Cinta kami berdua lebih berwarna karena hidup dengan lebih banyak cinta.
Mungkin terdengar aneh, gila dan mengada-ada, tetapi itulah adanya. Pernikahan memang butuh komitmen, tetapi batasan-batasannya terserah masing-masing pasangan menyepakatinya. Kebebasan berteman dengan mantan dan siapa saja membuat hidup lebih bahagia, asalkan bahtera tetap berjalan penuh cinta.