Jumat, 05 Juli 2013

4 KOMITMEN SETELAH ISTRIKU SELINGKUH

Saat ini aku benar-benar tahu perasaan istriku yang sesungguhnya. Dia masih punya rasa pada mantan pacarnya. Dia masih merasa nyaman dengan lelaki yang dia anggap sebagai tempat ternyaman untuk curhat itu. Diam-diam dia masih berhubungan dengan lelaki itu.
Beberapa waktu dia menahan diri untuk tidak kontak lagi dengannya, hanya karena takut padaku, tapi itu tidak lama. Seperti yang sudah-sudah, cepat atau lambat dia akan kontak lagi dengannya. Untuk itu aku membangun komitmen baru untuk diriku sendiri.  
1. Rumah tangga ini harus bertahan
Pernikahan ini harus bertahan apapun yang terjadi. Aku sudah punya 4 orang anak. Aku tak akan dahulukan egoku dengan mengorbankan anak-anakku. Aku tak ingin ada ibu tiri meski mungkin saja suatu saat anak-anakku punya ayah tiri dan saudara tiri.
Selagi dia masih bersikap baik padaku dan anak-anakku, bagiku tak ada yang perlu aku persoalkan dari istriku. Seburuk apapun hubunganku dengan istriku, aku berusaha agar keluarga ini dapat memberikan yang terbaik untuk anak-anakku.
2. Fokus pada keluarga
Aku akan bekerja lebih fokus. Aku berusaha melakukan apa saja agar kehidupan ekonomi keluargaku tetap baik dan terus membaik. Selain itu aku berusaha mendidik anak-anakku sebaik mungkin.
Aku hanya perlu membuat hidupku terasa hidup dan berharga. Aku tak berharap itu semua pada istriku. Aku masih punya sisi kehidupanku yang lain. Aku masih bisa bahagia dengan caraku sendiri, tanpa perlu menyakitinya.
3. Menjaga Perasaan Istri
Aku berusaha tak menyakiti perasaan istriku baik dengan kata-kata, sikap atau perilaku. Bersamaku sudah cukup membuatnya tak bahagia, karena aku bukan impian hatinya. Aku bukan cinta yang dia inginkan.
Faktanya aku hanya suami pengganti dalam hidupnya. Aku bukan cinta sejatinya, dan tak akan pernah menjadi cinta sejatinya. Aku hanya suaminya dan ayah dari anak-anak yang terlahir dari rahimnya.
Aku tak akan mempersoalkan apapun yang dia rasakan dan lakukan, sebab hal itu hanya menyakiti perasaannya. Setelah aku tahu semuanya, aku tak akan bertanya lagi soal cinta, sebab pernikahan ini hanyalah takdir yang harus dijalani.
Tak ada yang aku kuatirkan tentang istriku. Bagiku, itulah istriku apa adanya. Aku tak mempersoalkan perasaannya, sebagaimana tak mempersoalkan apapun yang dia lakukan. Aku bahkan tak kuatir kehilangan dia. Aku persilakan bila dia memilih lelaki lain, dan akan kuterima bila dia memilih bersamaku.
4. Aku tak Campuri Urusan Pribadinya
Aku bisa saja melarang istriku selingkuh, tapi apa artinya bila kenyataannya aku tak mungkin melarang perasaannya. Bersamaku sudah cukup membuatnya tersiksa. Aku tak mau menyiksanya lagi dengan membuatnya menahan diri dari sesuatu yang sebenarnya dia inginkan.
Itu sebabnya, aku tak akan persoalkan apapun yang dia lakukan. Aku pastikan tak akan marah, tak akan mau tahu yang dirasakan atau dilakukannya. Aku tak akan melihat lagi isi hp istriku, bahkan apapun yang dia lakukan di belakangku.
Kubiarkan dia menikmati dunianya, menikmati urusan pribadi yang dia rahasiakan dariku. Itu caraku menerima kekurangan istriku secara apa adanya. Itu cara terbaik dan termudah yang bisa kulakukan untuk membahagiakannya.