Sabtu, 06 Juli 2013

TAK PUAS SAMA ISTRI AKIBAT SEKS PRANIKAH - 1

Sebelum menikah aku dekat dengan seorang cewek, sebut saja Ida. Dialah satu-satunya cewek yang pernah benar-benar dekat denganku sebelum menikah. Terus terang cewek itu lumayan manis. Apalagi dia anak tokoh terpandang di daerahku. Aku bahkan segan mendekat, apalagi waktu itu dia sudah punya cowok.
Beberapa waktu setelah kenal lebih dekat, gadis itu beberapa kali main ke tempatku kost. Sejak saat itu akupun berani main ke tempat kost dia, sehingga kami biasa saling kunjung, makan bareng, bahkan sesekali mengantar dia belanja.
Kedekatan itu membuat aku tahu banyak tentang dia karena dia cerita kalau ortunya nggak menyetujui hubungannya dengan sang cowok. Aku spontan berfikir kalau hubungan Ida dengan cowoknya sudah terlalu jauh, saat dia bilang tak ingin meninggalkan cowok itu meski dia sedih karena sang cowok telah selingkuh dengan cewek lain.
Itu sebabnya cewek itu tak mungkin masuk dalam daftar calon istriku, tapi entah kenapa, aku justeru kian sering dekat dengannya. Sering kali kami seharian menghabiskan waktu bersamanya. Kami kian sering jalan berdua, atau seharian bersamanya di kontrakan dia atau di tempatku.
Suatu hari kami nonton hingga larut malam, tetapi selepas itu kami merasa seperti enggan pulang. Aku sendiri tak tahu harus ke mana lagi malam itu, sebab pulang ke kontrakan tak enak sama tetangga, dan kalau ke kamar kostku jelas tak mungkin.
Yang jelas, mami hanya merasa ingin menghabiskan malam itu berdua. Aku merasa kami memiliki perasaan yang sama, layaknya pasangan yang lagi kasmaran. Setelah berputar-putar di jalanan kota, akhirnya dia mengajakku "ngamar" di sebuah penginapan. Dengan perasaan ragu bercampur senang, aku menurut saja ajakan dia.
Aku sangat gugup saat masuk kamar penginapan itu. Aku tak pernah membayangkan akan berada di kamar itu bersamanya, dan bisa melakukan apa saja dengan gadis itu. Yang jelas, aku tak segan lagi merengkuh tubuhnya, melucuti pakaiannya, dan melakukan semua melampaui semua yang pernah kubayangkan. Diapun tak segan melucuti pakaianku, dan menuruti semua yang kumau.
Itulah pertama kalinya aku melihat dan menyentuh tubuh wanita hingga bagian yang paling rahasia. Aku benar-benar puas dapat menjelajahi sekujur tubuh wanita yang selama ini hanya ada dalam hayalanku saja. Hasratku benar-benar memuncak saat menyentuh bagian tubuhnya yang paling terlarang. Aku ingin sekali menuntaskan hasratku kepadanya, tetapi entahlah, aku tak berani melakukan yang satu itu. Aku hanya menempelkan penisku di permukaan vaginanya tanpa berani memasukkannya.
Semula aku berfikir ini kesempatan satu-satunya, tetapi sejak saat itu aku justeru kian tak bisa jauh darinya. Apalagi sejak saat itu kami kian sering bersama, dan setiap kali bertemu selalu bercumbu, dan tak pernah tidaku seku selalu sentuh bagian terlarang itu.
Mungkin itu yang membuat aku benar-benar kian penasaran ingin merasakan hubungan intim dengannya. Aku bahkan bertekad, andai hubungan intim itu terjadi aku akan menikahinya. Aku tak peduli lagi meski aku tahu dia tak suci lagi.
Sepertinya gadis itu mengerti pada keinginanku, hingga seminggu berikutnya kami sudah kembali berada di sebuah kamar penginapan lagi. Kali ini aku tak ragu lagi, dan begitu masuk kamar langsung saja kulucuti semua pakaian yang melekat di tubuhnya. Dengan senyum penuh arti, gadis itupun melucuti semua pakaianku.
Aku benar-benar hilang kesabaran saat melihatnya tergeletak hanya bercelana dalam saja. Tanpa banyak kata, dia menurut saja saat aku melepas kain terakhir yang menutupi bagian tubuhnya. Aku tak peduli lagi, bahkan tak hiraukan permintaannya untuk sedikit bersabar, dan akhirnya semuanya terjadi. Aku menyetubuhi wanita untuk pertama kali.
Sungguh tak terbayang nikmatnya. Aku bahkan masih ingat seperti apa rasanya bersetubuh pertama kalinya. Geli, ngilu, dan teramat nikmat, hingga beberapa detik saja aku tak tahan lagi. Aku ejakulasi dini.