Sabtu, 13 Juli 2013

FAKTA TENTANG KEPUASAN SEKS WANITA DALAM PERNIKAHAN

Kepuasan seks sering didewa-dewakan dalam pernikahan. Kepuasan seks tersebut sering dikonotasikan dengan orgasme yang dirasakan oleh wanita, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Bahkan lebih banyak wanita tak pernah merasakan orgasme selama menikah, dibanding yang merasakannya, dan itu tak mengurangi kebahagiaannya.
1.  Tak Harus Orgasme
Seks bagi kebanyakan wanita tak harus dalam rangka mencapai klimaks (orgasme). Bagi wanita konvensional, seks lebih bermakna sebagai bagian dari ekspresi cinta kasih wanita pada pasangannya. Seks merupakan bukti penyerahan diri secara total pada pasangan, kedekatan, dan keintiman serta menjadi cara bagi wanita untuk menyenangkan pasangannya. Kebanyakan wanita bahkan tak tahu seperti apa rasanya orgasme, dan bagaimana mendapatkannya.
2.  Perasaan Dicintai dan Dibutuhkan
Wanita juga menginginkan seks, tetapi tak selalu berarti ingin merasakan orgasme. Seks dibutuhkan wanita bersuami sebagai tanda bahwa dia dicintai dan dibutuhkan oleh suaminya. Semakin jarang suami meminta jatah, maka semakin wanita merasa kurang dibutuhkan oleh orang yang dia cintai. Ketidakpuasan biasa muncul justeru karena sikap suami yang kelihatan tidak membutuhkan istrinya dalam urusan seksual. Bahkan lelaki yang paling perkasa sekalipun tak membuat istri merasa puas bilamana tak tampak mencintai pasangannya.
3.  Kenyamanan Hubungan. Lebih Penting
Ketidakpuasan dalam hubungan intim dapat mudah tertutupi oleh kenyamanan perasaan wanita bersama pasangannya. Ini dikarenakan wanita pada dasarnya makhluk emosional, yang mana hal-hal biologis tidak lebih penting dibanding kebutuhan emosional. Kenyamanan juga lebih berarti ketercukupan materi dan mungkin juga penghargaan suami terhadap sang istri.
4. Ketidakpuasan sebagai Soal Hati 
Ketidakpuasan seksual wanita pada pasangannya lebih sering berawal dari ketidakpuasan emosional. Ada tidaknya rasa cinta dan saling pengertian menjadi kunci kepuasan seksual wanita. Wanita yang benar-benar mencintai pasangannya hingga merasa dekat, komunikatif dan merasa diperlakukan secara terbuka dan saling pengertian dapat memperoleh kepuasan seksual dari lelaki sekalipun penis suaminya terlalu kecil atau kemampuan ereksinya tak cukup baik.   
5. Butuh Inisiatif Wanita 
Kepuasan seksual secara hakiki tak dapat dilakukan oleh laki-laki sendiri. Dibutuhkan inisiatif wanita sendiri agar orgasme dapat tercapai. Wanita yang pasif dalam bercinta pada umumnya tak pernah merasakan orgasme karena dia sendiri tak berinisiatif mendapatkannya.