Rabu, 10 Desember 2008

SURAT CINTA BUAT MAMA

Buat Mama Tersayang

Salam Sayang

Untuk kesekian kalinya papa ingin mama tahu kalau papa tidak puas dengan urusan seks di antara kita. Papa bahkan sering kagol berat. Makanya, papa sering ogah-ogahan meski kadang mama mau. Soalnya sering kali mama baru mau setelah papa terlanjur mangkel, jengkel dan kehilangan mood. Kalau sudah benar-bener nggak kuat aja kadang papa dengan terpaksa mencuri-curi masukin adik ke kamar mama, meski kadang mama marah-marah.

Buat papa, frekwensi hubungan seks kita itu terlalu sedikit, rata-rata cuma 1 sampai 2 kali sebulan, bahkan sering tidak sama sekali. Jarang sekali dalam sebulan kita melakukan sampai tiga kali atau lebih. Bahkan untuk ukuran pasangan normal jumlah itu terlalu sedikit, karena normalnya hubungan seks suami istri itu rata-rata 2 sampai 3 kali seminggu.

Padahal hampir setiap hari papa selalu didera keinginan itu. Hasrat seks papa itu mudah sekali muncul hampir setiap saat. Papa merasa libido papa cukup tinggi, tapi mama sama sekali tidak mau mengimbangi. Harap mama tahu, papa merasa sangat tertekan, karena terlalu sering ngempet, ngempet dan ngempet terus. Lagi pula, apa tidak aneh pria beristri harus sering ngempet keinginan?

Sebenarnya papa sudah malas membahas ini. Papa merasa membicarakan hal seperti ini sama mama akan sia-sia saja. Papa melihat mama menganggap ini bukan masalah dan tidak perlu dipermasalahkan. Ibarat orang sakit, mama tidak menganggap ini penyakit dalam rumah tangga kita. Mama menganggap hubungan seksual kita itu sudah wajar sebagaimana mestinya, padahal bagi papa sangat kurang. Bagi papa ini benar-benar sebuah beban yang membuat papa sangat tertekan.

Meski papa sebenarnya termasuk orang yang tidak setuju poligami apalagi perselingkuhan, tapi melihat pengalaman papa sendiri akhirnya papa bisa memahami mereka yang melakukannya karena alasan seperti yang papa alami. Meski begitu, papa tetap tidak ingin seperti itu, meski sebenarnya sangat mudah bagi papa untuk melakukannya. Papa masih yakin hubungan asmara, khususnya seksualitas kita masih dapat diperbaiki.

Yang papa inginkan,
pertama, papa ingin hubungan kita selalu hangat, mesra dan semakin mesra, meski papa tahu mama tak suka dengan romantis-romantisan. Paling tidak, ekspresi kasih sayang itu ada di antara kita dengan bahasa dan cara yang sama-sama kita mengerti.
Kedua
, kalau saja mungkin, papa pengen sekali istri papa mengimbangi kebutuhan papa. Kalau bisa sih, papa ingin dapat dengan mudah bercumbu, bermesraan dan berhubungan intim dengan mama di manapun dan kapanpun, meski papa tahu itu mustahil. Paling tidak, papa sangat berharap frekwensi hubungan kita lebih sering lagi. Ya... barang seminggu sekali, kukira sudah lumayan.Ketiga, mama tahu kan, kalau papa tak ingin melukai perasaan mama? Ya, papa sayang mama. dan akan selalu sayang mama. Asal mama mau kembali berusaha, papa tak akan melakukan sesuatu yang bisa menyakiti perasaan mama.

Selama sembilan tahun ini papa sudah berusaha mengerti dan menyesuaikan diri dengan
mood mama, meski mood itu hampir-hampir tak pernah ada tanpa sedikit kupaksakan. Kenyataannya mama kan tidak pernah mood, kecuali bila papa kasih obat perangsang. Papa menyadari ini sungguh tidak adil buat mama. Masa, sama istri sendiri kaya main sama korban perkosaan.

Masalahnya tinggal ada pada mama. Mama selalu merasa normal dengan semua ini, dan tidak memerlukan terapi apapun. Padahal beberapa dokter yang kita datangi sudah bilang, kalau mama ada masalah dengan yang satu itu. Papa tidak menyesali kondisi mama. Papa juga tidak berharap mama akan seperti kebanyakan wanita normal. Papa hanya berharap kembali mau mencoba, seperti beberapa waktu yang lalu, dan kenyataannya mama bisa, kan? Mama hebat sekali waktu itu.

Mama juga lihat video yang kita buat, kan? Mama bisa!! Mama hebat sekali!!! Papa sampai ketagihan, papa sudah tidak kuat lagi.

Mama hanya perlu belajar mengubah pola pikir dan cara pandang mama terhadap semua masalah, termasuk yang satu ini. Yang paling utama dalam hidup kita adalah kebahagiaan kita berdua dan anak-anak. Usaha, lembaga sosial dan semua yang kita miliki tak ada artinya bila kita sendiri tidak bahagia, dan mama sudah dengar sendiri dari banyak orang, termasuk teman dekat mama sendiri, bahwa seks adalah ekspresidari kasih sayang di antara kita.

Yang pasti, semua terserah pada mama. Apakah mama mau menghargai sikap papa atau mama tetap teguh pada pendirian mama. Yang pasti, semua selalu ada resikonya.

Salam sayang….

Love,


PAPA