Memegang, mengelus perempuan yang tidak sedang membutuhkan seks pada dasarnya percuma. Kalaupun memberi kesenangan, itu hanya ada di pikiran kita saja, seperti kalau sedang nonton video atau foto porno. Bahkan kalau kita elus atau raba paha atau payudara perempuan lain bisa timbul kemarahan buka tergoda.
Hari-hari bersama istri semakin hilang gairah. Gimana tidak, aku
hanya ketemu orang yang sudah kecapekan, dan pasti sama sekali tak tertarik
seks. Ini terjadi setiap hari. Waktunya habis untuk sekolahan dan toko
koperasi. Dia begitu antusias, begitu semangat, sampai tak peduli sama sekali
sama anak, rumah dan keluarga.
Di rumah
ini seperti tidak ada seorang ibu rumah tangga, tak ada istri, tak ada ibu.
Hanya ada seorang perempuan dengan kesibukannya sendiri. Sangat mengecewakan.
Aku tak
mau memaksanya jadi seperti istri yang lain, seperti ibu yang lain, meski ini
sangat mengecewakanku.
Aku
bahkan nyaris tak pernah mengajaknya bercinta, kecuali dia yang memulai. Dia
terlalu dingin, dingin sekali, seperti boneka yang tak kehabisan strum untuk bercinta. Siapa yang tertarik bercinta
dengan boneka? Aku benar-benar telah kehilangan gairah, dan terus berusaha agar
gairah itu hilang. Seks selalu jadi pengalaman mengecewakan. Untuk apa
bersenang-senang kalau hanya untuk kecewa?
Dia
benar-benar tak dapat aku harapkan untuk yang satu ini. Dipaksa juga tidak mungkin, dan aku terlanjur terlalu percaya
bahwa itu mustahil. Jadi, biarkan saja dia dengan semua yang dia suka lakukan.
Saturday,
December 09, 2006