Rabu, 02 Juli 2014

KEHILANGAN RASA CEMBURU

Tak ada yang berubah dari sikap Amran pada istri dan keluarganya sejak tahu istrinya selingkuh dengan lelaki lain. Lelaki itu tetap menyayangi istri dan anak-anaknya seperti sebelumnya. Amran bahkan lebih sabar menghadapi berbagai masalah, termasuk sikap istrinya yang kadang ketus dan keras kepala.
Kehidupan seksual dengan istrinya juga nyaris tidak berubah. Lelaki itu masih setia memenuhi hasrat istrinya yang sesekali menuntut kepuasan seksual. 
Padahal sebenarnya ada yang berubah dari lelaki itu sejak dia sadar sang istri tak mencintainya sepenuhnya. Semenjak Amran tahu,bahwa dia bukan lelaki satu-satunya di hati sang istri, Amran nyaris tak pernah berinisiatif mengajak sang istri hubungan intim. Lelaki itu kehilangan selera pada istrinya, meski sebenarnya masih normal. Lelaki itu bahkan masih sering menggoda sang istri dengan meraba-raba tubuhnya atau sekedar mengumbar kata-kata rayuan.
Satu hal lagi, Amran menjadi kehilangan perasaan cemburu pada sang istri. Amran tak mau tahu urusan sang istri dengan lelaki lain. Amran tak mau tahu istrinya telepon, BBM atau chatting dengan siapa, dan apa yang dibicarakannya dengan lelaki lain. Amran tak peduli istrinya ke mana saja dan melakukan apa dengan lelaki lain. 
Kegemarannya memfoto dan merekam sang istri saat bercinta atau berpose seronok masih bertahan, tetapi tak seperti sebelumnya dia tak kuatir foto dan video mesranya dilihat orang lain. Lelaki itu bahkan tak segan berbagi foto dan video bugil sang istri dengan para lelaki yang dekat dengan istrinya. 
Perselingkuhan sang istri telah membunuh perasaan cinta lelaki itu, tetapi tak membunuh rasa tanggung jawabnya. Lelaki itu kehilangan perasaan cemburunya pada sang istri. Baginya, istrinya tak lebih dari seorang wanita dengan tubuh seksi yang masih bisa dinikmati. Dia memandang istrinya bukan miliknya. Baginya, tubuh indah itu milik semua orang yang berminat menikmatinya. 
Ironis, tapi inilah kenyataan.