Rabu, 22 September 2010

KISAHKU 20 - TERANG CAHAYA PERNIKAHANKU

Beberapa bulan sejak keguguran, suamiku mengajakku tinggal di Jogja. Kami tinggal di rumah kontrakan yang sedikit lebih baik dari sebelumnya. Tinggal di Jogja boleh dibilang sebagai bulan madu terindah kami. Kami bercinta setiap saat, kadang di kamar, di ruang tahu, dapur bahkan kamar mandi.  
Masalahnya, aku sering kesepian tinggal di sana. Apalagi saat dia seharian berada di kampus. Aku juga tidak betah bila dia mengajakku seharian di perpustakaan. Aku kembali tertekan, dan akhirnya jatuh sakit untuk kedua kalinya. Padahal saat itu aku positif hamil untuk kedua kalinya. 
Suamiku teramat girang mengetahuinya, dan sesuai saran dokter aku tak boleh banyak bergerak dan stress. Akhirnya, suamiku merelakan aku kembali ke rumah orang tuaku. Kali ini dia juga mau lebih sering menemaniku, sekalipun sesekali masih suka tinggal di rumah kontrakan. 
Anak laki-laki yang tampan lahir dari rahimku. Anak itu persis dengan yang diharapkan oleh suamiku, hingga membuatnya begitu betah di rumah. Sekalipun laki-laki, suamiku tak segan memandikan, memakaikan pakaian dan membersihkan kotoran anak. 
Dia begitu menikmati kehidupannya di rumahku setelah kehadiran buah hati. Dialah yang selalu terbangun di tengah malam saat putera pertamaku terbangun, sampai-sampai puteraku spontan memanggilnya setiap kali bangun tidur.  
Suamiku bahkan seakan tak mengenal lelah bila berurusan dengan anak. Dia bisa langsung pulang ke rumah bila aku beritahu anaknya panas. Padahal dia baru saja sampai ke kota itu untuk kuliah.
Kehidupanku terasa baru dimulai dengan tenang sejak anak-anakku lahir satu demi satu. Suamiku menyambut setiap kelahiran anaknya dengan penuh bangga. Apalagi kelahiran mereka sejalan dengan peningkatan karier dan kesejahteraan keluarga kecilku. 
Sekalipun perlahan, kami mulai memiliki rumah, kendaraan, dan lembaga pendidikan yang berkembang pesat. Hampir-hampir tidak ada masalah berarti dalam kehidupan rumah tangga kami, sekalipun kadang merasa berat mengelola lembaga pendidikan ini.