Jumat, 21 Januari 2011

KETIGA KALINYA SELAMA 11 TAHUN

Entah berapa ribu kali aku menyimak dan menyimak adegan percintaan kita. Aku selalu takjub dan bahagia melihat bagaimana kita memadu kasih. Begitu indah, begitu mempersona. Begitu lembut, begitu berasa. Kamu luar biasa sayang...
Memang, baru akhir-akhir ini saja adegan seindah ini kurasakan. Bercinta seperti ini bahkan baru tiga kali kita lakukan sejak 11 tahun menikah.
Memang, sikapmu tidak segairah dik Iid. Memang, vaginamu tak sehangat dik Iid. Memang, tidak seasyik bersama dik Iid. Memang, rasanya tidak sepuas yang kurasakan bersama dik IId, tetapi itu sudah lebih dari cukup. Aku cukup puas dengan pengalaman-pengalaman indah bersamamu akhir-akhir ini.
Akhirnya harus aku akui, bahwa kamu adalah perempuan terbaik untukku. Tuhan begitu bijaksana telah membuatmu berada di sisiku, menjadi teman hidup sepanjang hayatku. Kamu benar-benar impian yang telah kulupakan, tetapi sebenarnya paling ideal seperti mimpiku yang sesungguhnya.
Kamu memang tak sehangat, segairah, secanggih dik Iid dalam bercinta, tapi itulah sebabnya kamu seperti yang aku impikan. Aku benar-benar sadar resiko mental yang mesti kuhadapi bila hidup bersama dik Iid. Resiko itu tentu saja ada pada kamu, tetapi tidak serentan dik Iid.

Dik Iid memang memberiku pengalaman terindah, tapi aku juga sadar bukan pasangan yang seimbang dengannya dalam hal hasrat seksual. Bersamamu memah terasa kurang, tetapi kini aku sadar, mungkin itu lebih baik buat kita berdua.