Jumat, 28 Januari 2011

4 KUNCI KELUARGA BAHAGIA

Membangun keluarga bahagia memerlukan beberapa prasyarat. Kekurangan dari beberapa prasyarat tersebut potensial menjadikan keluarga tidak cukup bahagia. Di antara prasyarat utama keluarga bahagia adalah:
1.  Cinta Kasih
Cinta kasih merupakan dasar pertama dalam membangun rumah tangga. Cinta kasih berarti ada rasa ketertarikan, kebutuhan, dan minimal keterikatan batin antar pasangan. Keterikatan tersebut merupakan modal bagi pasangan suami-istri dalam membangun mahligai rumah tangganya. Sulit dibayangkan bagaimana rasanya menikah tanpa keterikatan batin antar suami-istri, sebab ikatan batin itulah yang menentukan arah dan tujuan rumah tangga. Ikatan batin menjadikan masing-masing pihak terikat pada satu komitmen, rasa memiliki dan rasa tanggung jawab untuk menjaga, mensejahterakan dan saling membahagiakan. Keberhasilan menjaga cinta kasih merupakan prasyarat bagi setiap pasangan yang berminat melanggengkan kebahagiaan rumah tangga.
2.  Seks
Pada pasangan normal, seks merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam pernikahan. Seks pula yang merupakan alasan pasangan menjalin hubungan dan menikah. Kebutuhan terhadap seks tidak ubahnya dengan kebutuhan pokok lain, terutama makan dan minum. Seks adalah salah satu menu wajib pernikahan. 
Lebih dari kebutuhan makan dan minum, seks merupakan komunikasi lahir dan batin paling intim antara suami-istri. Tanpa seks, maka pernikahan akan berlangsung layaknya sandiwara yang menyedihkan. Bahkan kurang harmonisnya kehidupan seksual sering kali menjadi pemicu dan tanda-tanda retaknya keluarga. Menjaga kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan merupakan keharusan bagi pasangan yang bermaksud membangun jalinan kehidupan rumah tangga yang tenang dan bahagia.
3.  Ekonomi
Seperti halnya kendaraan bermotor, ekonomi keluarga merupakan bahan bakar bahtera rumah tangga. Tanpa bahan bakar yang memadai, maka laju kehidupan rumah tangga akan banyak terganggu. Bahtera rumah tangga akan mudah terguncang dan terombang-ambing oleh berbagai kebutuhan yang melahirkan serangkaian tekanan hidup. Bahkan seringkali tidak tersedianya bahan bakar yang memadai menjadikan rumah tangga tak mampu dilanjutkan ke pantai kebahagiaan.   
4. Komunikasi 
Pernikahan merupakan penyatuan dua jiwa, dua rasa, dua keinginan, dan dua harapan. Sebagai manusia yang berfikir dan berkepribadian perbedaan tidak mungkin dihindari dalam sebuah mahligai perkawinan. Komunikasi merupakan jembatan yang menyatukan pasangan hingga sama-sama mengarahkan bahtera rumah tangga pada satu jalur. Melalui komunikasilah masing-masing dapat saling memahami perasaan, ide dan kehendak masing-masing, untuk kemudian menemukan satu kesimpulan yang disepakati bersama.