Rabu, 08 Oktober 2014

KAU BUTUH LELAKI ITU, ISTRIKU

Maafkan aku yang malam ini mengusik keasyikanmu chatting dengan teman laki-lakimu itu. Aku melakukannya bukan karena cemburu atau tidak suka dengan kebiasaanmu itu, tapi agar kamu segera istirahat.
Hari-hari ini kamu sedang tidak fit. Setelah beberapa minggu didera asam urat, kamu menderita sakit tenggorokan yang cukup berat sejak Takbir Keliling tempo hari. Dari suaramu yang begitu serak saat telepon tadi sore, aku tahu kamu sedang tidak sehat. Kamu butuh istirahat yang cukup agar segera sembuh.
Melihat kamu masih asyik chatting dengan Asnan hingga jam 11 malam, membuatku khawatir akan kesehatanmu. Aku tahu kamu menikmatinya, dan aku menghargai itu, tapi untuk kurasa tidak baik untuk kesehatanmu saat ini.
Seperti biasa, saat aku tak ada di rumah, kamu selalu menghabiskan waktu untuk menikmati kegemaranmu itu hingga larut malam. Bahkan tak jarang kamu habiskan waktu untuk chatting dan ngobrol dengan lelaki itu sampai pagi, hingga kamu selalu mengeluh kurang tidur di siang hari.
Kamu selalu berdalih si ragil belum mau tidur. Padahal saat aku ada di rumah, kamu tak pernah kesulitan menidurkan gadis kecil itu sejak sore hari. Kamu tak perlu beralibi macam-macam, sayang. Aku tahu kamu memang nyaman dekat dengan lelaki itu. Dia bisa memberimu sesuatu yang tak mungkin kamu peroleh dariku. 
Saat Nor, Dewi dan teman-temanmu yang lain sudah offline sejak sore hari, kamu selalu jadi teman yang paling betah bersamanya hingga pagi menjelang. Kamu memang butuh lelaki itu sayang. Bercintalah selalu dengannya.