Minggu, 21 September 2014

7 MANFAAT BERTEMAN DENGAN MANTAN PACAR

Membiarkan pasangan berteman dengan mantan pacar mungkin menjadi pilihan aneh bagi sebagian orang. Sisa-sisa perasaan yang masih ada dan peluang selingkuh sering dikuatirkan dapat merusak hubungan dengan pasangan saat ini.
Berteman dengan mantan pacar membutuhkan sikap mental yang berbeda dari pola-pola hubungan konvensional. Berteman dengan mantan baru dapat memberi manfaat bagi pasangan yang tak berfikir soal keharusan untuk saling menjaga perasaan, tidak terlalu menyoal cinta dan kesetiaan, tetapi hanya berorientasi kesenangan. Di antara manfaat tersebut adalah:   
1. Memelihara Cinta
Perasaan dan kebersamaan yang pernah dijalani suami/istri dengan mantan pacar pasti tak hilang begitu saja. Sebagian orang memilih membuang jauh-jauh perasaan itu, karena kuatir membuat pasangan merasa diduakan, atau demi melupakan kenangan pahit yang pernah dilalui.
Mantan pacar tetaplah orang spesial dalam hati seseorang. Perasaan unik nan indah akan dinikmati oleh suami/istri bila pertemanan dengan mantan pacar tetap terjalin. Bulaian indahnya cinta platonis, saling suka tapi saling jaga gengsi, layaknya remaja yang sedang jatuh cinta akan menjadi penghibur batin yang membuat seseorang merasa hidup dan menarik. Di dunia ini apa yang lebih indah melebihi saat sedang jatuh cinta?
2. Mencurahkan Perhatian
Setiap orang pasti suka diperhatikan oleh orang special, meski orang itu sudah milik orang lain. Apalagi bila rasa cinta memang masih ada, maka berteman dengan mantan pacar akan menjadi saat-saat yang penuh arti. Perhatian dari si dia atau memberi perhatian pada mantan pacar lebih memiliki arti khusus bila dibanding perhatian dari atau pada suami atau istri yang ada saat ini.
3. Menikmati Kejujuran
Tetap membuka diri berteman dengan mantan pacar berarti kejujuran pada diri sendiri dan pasangan mengenai seperti apa perasaan kita yang sesungguhnya. Kejujuran dan keterbukaan memberikan perasaan bebas dari beban. Kejujuran seperti ini membuat pasangan memahami arti kehadirann suami/istri dalam kehidupan kita. 
Kejujuran membuat seseorang dan pasangannya menjalani hidup secara realistis. Seseorang memang secara hukum dan adat-istiadat telah menjadi milik orang lain, tetapi tidak berarti memiliki di segala hal. Suami/istri hanyalah pasangan hidup, anggota keluarga, tetapi belum tentu pasangan kekasih. Pernikahan adalah pernikahan, tapi cinta tetaplah cinta, dan keduanya tak selalu sama. Alangkah indahnya bila pasangan jujur mengatakan "kamu adalah istri/suamiku, tetapi bukan kekasihku. Kekasihku tetap si dia, mantan pacarku"
4. Merasa Bebas
Salah satu prasyarat kebahagiaan adalah adanya perasaan merdeka, tidak tertekan untuk merasakan, melakukan atau tidak melakukan segala yang kita inginkan. Bila pasangan membiarkan suami/istrinya berteman dengan mantan pacar, maka itu menjadi salah satu pertanda bahwa mereka saling menghargai kebebasan masing-masing.
Kebebasan akan membuat orang dapat mengekspresikan diri, perasaan, dan keinginan, tanpa merasa perlu tertekan. Kebebasan membuat orang tak terlalu menahan diri dari apa yang sebenarnya dikehendaku.
5. Teman Curhat
Seseorang kadang baru benar-benar memahami sang mantan saat tak lagi bersama. Rasa cinta, pengalaman, kenangan, dan perasaan-perasaan intim lainnya dapat membuat mantan pacar sebagai tempat curhat terbaik. Mantan dan kita dapat menjadi orang yang paling bisa mendengar, mengerti dan mungkin memberi solusi buat yang lain. Minimal mantan pacar dapat menjadi tempat mencurahkan segala beban perasaan yang mungkin tak mungkin diungkapkan pada suami/istrinya yang sah.
6. Selingan
Kehadiran suami/istri sebagai pasangan sering membuat seseorang dihadapkan pada rasa bosan. Bermain hati dan menikmati kehangatan dengan mantan pacar biasanya memberi sensasi tersendiri. Menjalin hubungan khusus dengan mantan pacar baik sebagai teman tapi mesra atau selingkuhan memiliki daya tarik tersendiri dan relatif lebih mudah dan ringan dilakukan.  
7. Pendorong Gairah
Manfaat paling positif berteman dengan mantan pacar adalah sebagai pembangkit gairah. Sensasi batin yang ditimbulkan oleh bujuk rayu, pujian, hingga obrolan nakal akan memicu gairah bercinta. Gairah tersebut akan membahagiakan pasangan yang sah, dan sesekali mungkin dapat diluapkan juga bersama sang mantan.