Minggu, 10 Agustus 2014

MEMAHAMI ISTRIKU

Aku tahu, bahkan sangat mengerti... 
Kamu masih mencintainya.Dia cinta pertamamu dengan berjuta kenangan yang terlalu sempurna. Dia masih dan akan selalu menjadi lelaki paling sempurna di hatimu. Kamu selalu merindukannya, kamu selalu membutuhkannya,meski hanya sebatas teman bicara. Kamu selalu rindu suaranya, candaan, godaan dan rayuan nakalnya.
Aku tahu, dan sangat paham,
Kehadiranku hanya memberimu solusi sementara dari ketakutanmu menjadi perawan tua. Padahal kehadiranku di kehidupanmu hanya membuatmu terjebak dalam dilema, yang membuatmu diam-diam tersiksa. Pernikahan ini telah menjebakmu di antara keharusan menjaga harmoni dan beratnya memendam beban kata hati, antara kehampaan kenyataan hidup yang kau hadapi dan kerinduanmu pada cinta sejati.
Sejujurnya aku sangat terluka. 
Sungguh ini fakta yang tak diimpikan oleh siapapun juga. Akupun menanggung beratnya rasa kecewa dan penyesalan untuk selamanya, tapi aku tak mau memperburuk segalanya. Kehadiran anak-anakku membuat aku tak mungkin menghancurkan masa depan mereka. Tak ada pilihan lagi selain menjalani semua. 
Meski demikian...
Bagiku kamu lebih pantas dikasihani, sebab hanya aku yang harus belajar mengerti.
Aku sangat tahu...
Aku tak mampu menggantikan bahagiamu. Aku bukan siapa-siap, selain suamimu.
Lakukan apapun sesukamu... Lakukan semua yang bisa menghiburmu...
Tak usah pedulikan perasaanku, sebab itu sama sekali tak menghiburku. Biarkan aku mencari bahagiaku sendiri... dengan caraku...