Kamis, 14 Agustus 2014

KUJALANI PERNIKAHAN TANPA ARTI

Hal yang paling kusesali dalam hidupku adalah pernikahanku.Sejak hari pernikahan aku sadar telah mengambil keputusan yang salah. Aku terlalu tergesa-gesa memutuskan menikah dengan  wanita yang salah. 
Sebenarnya aku tak akan begitu beban meski dia hanya perawan tua. Yang membebaniku adalah karena aku menemukan kenyataan yang sangat mengecewakan:
1. Istri masih mencintai mantannya
Aku tahu perasaan istriku yang sesungguhnya. Dia masih mencintai Zaenal, teman KKN yang pernah jadi kekasihnya selama 4 tahun. Istriku bahkan sebenarnya belum benar-benar putus hubungan dengan lelaki itu saat menikah denganku. Istriku bahkan bilang mereka sepakat tak ada kata putus.
Diam-diam istriku masih mencintai lelaki itu dan terus berusaha menjalin hubungan di belakangku. Perasaan istriku pada lelaki itu tak berubah hingga saat ini. Kalaupun akhir-akhir ini dia menghindari kontak yang terlalu sering dengan lelaki itu, hal itu bukan karena istriku sudah tidak ada perasaan apa-apa lagi, tapi hanya karena takut padaku.
2. Istriku tidak mencintaiku
Aku hanya suami bagi istriku, tapi aku sadar bukan kekasih baginya. Aku merasakan itu sejak hari pernikahanku. Aku tak merasa istimewa di hadapannya, bahkan sejak pernikahan dia menunjukkan bahwa aku memang bukan pilihannya. Dia baru mengubah sikapnya saat tahu aku sangat kecewa mendapati kenyataan itu.
Sesekali dia berusaha mengubah perasaannya padaku, tapi dia tak bisa membohongi perasaannya sendiri. Hari-hari yang kujalani lebih banyak menunjukkan betapa aku bukan lelaki istimewa di hadapannya.
3. Istriku tidak jujur
Istriku sebenarnya terbuka untuk urusan uang dan rumah, tapi dia sama sekali tak bisa jujur soal perasaan. Dia selalu berdalih ini dan itu saat ketahuan bermain hati di belakangku. Aku sangat muak dengan omongannya, sehingga aku memilih tidak mendengar pembicaraan apapun soal perasaan darinya. 
4. Istriku Mudah dirayu Pria Lain
Mungkin karena kecewa tak dapat menikahi pria idamannya, istriku menjadi wanita yang mudah tergoda oleh sanjungan pria lain.
Ini kesalahanku sendiri. Satu-satunya hal baik yang diberikan istriku hanyalah anak-anakku.