Kamis, 18 November 2010

6 HAL YANG MEMBUAT WANITA MUDAH ORGASME

Wanita yang baru menikah seringkali kesulitan mencapai orgasme. Bahkan setelah bertahun-tahun setelah pernikahan dan punya beberapa anak, banyak di antara mereka tidak pernah menikmati orgasme.
Sebagian wanita menganggap itu sebagai kewajaran, sehingga tidak menimbulkan masalah berarti. Seks hanya dipandang sebagai kebutuhan pria dan kwajiban wanita. Pada sebagian lain, kegagalan wanita mencapai orgasme tidak jarang memicu timbulnya konflik laten. Secara diam-diam, ketidakpuasan wanita diekspresikan dengan sikap emosional, seperti ketus dan mudah marah, dan tidak sedikit yang jatuh dalam perselingkuhan. 
Di tengah masyarakat yang menabukan seks, sebagian besar wanita konvensional membutuhkan proses belajar agar dapat menikmati seks dan mencapai kepuasan, orgasme. Ini dikarenakan wanita konvensional dididik untuk tidak mengenal seks. Bahkan ada doktrin umum, bahwa wanita yang baik adalah yang tidak mengenal (buta) soal seks. Semakin buta dan jauh dari pengalaman seksual, wanita dianggap lebih baik. 
Agar wanita dapat menikmati kepuasan seksual yang ditandai dengan orgasme, maka wanita itu sendiri maupun pasangannya perlu memahami beberapa keadaan yang diperlukan oleh wanita agar dapat mencapai orgasme, di antaranya:
1.  Menikmati Rangsangan
Pasangan konvensional umumnya membayangkan seks hanya berhubungan kelamin, sehingga fokus utama di malam-malam pertama pengantin hanyalah hubungan kelamin. Banyak pasangan melewatkan menjalin hubungan romantis yang disertai kegiatan rangsangan dan foreplay. Akibatnya, wanita sering melayani suami tanpa rangsangan seksual memadai, dan akhirnya menjadi kebiasaan.
Itu sebabnya, pasangan perlu sesering mungkin merangsang daerah sensitif wanita, terutama vagina dengan jari atau mulut, hingga wanita benar-benar merasakan betapa daerah intimnya bisa menikmati rangsangan. Wanita yang terbiasa menikmati rangsangan akan lebih peka terhadap kenikmatan seksual. Semakin sensitif terhadap rangsangan, akan sangat membantu wanita menikmati kepuasan seksual.   
2.  Sudah Merasa Membutuhkan Seks
Wanita yang awalnya hanya menempatkan seks sebagai kwajiban melayani suami, pada fase tertentu akan merasa membutuhkan seks. Kebutuhan tersebut pada umumnya meningkat pada usia 35-an sampai 40-an tahun, usia rawan selingkuh, bila tak terpuaskan. Perasaan butuh seks tersebut mungkin akan lebih cepat dirasakan oleh wanita bila sejak malam-malam pengantin terbiasa menikmati rangsangan. 
Perasaan butuh itulah yang membuat wanita tak segan mengajak pasangan untuk bercinta. Sekalipun awalnya dia mungkin tidak pernah menikmati klimaks, orgasme, tetapi pengalaman demi pengalaman akan membuatnya semakin mengenali potensi seksual pada dirinya sendiri.  
3.  Sudah Enjoy dengan Seks
Wanita yang belum menikmati seks biasanya bersikap pasif dalam berhubungan seks, bahkan sebagian enggan dan melakukannya hanya untuk menyenangkan pasangan. Sebaliknya, wanita yang mulai menikmati seks akan menyambut ajakan bercinta dengan senang hati sekalipun dia sendiri belum pernah mencapai kepuasan. Pertama-tama wanita mungkin hanya menyukai suasana keintimana selama bercinta, tetapi lambat laun dia akan menemukan cara mencapai kepuasan puncak untuk dirinya sendiri.
4.  Terbuka pada Urusan Seks
Keterbukaan pada urusan seks biasanya butuh waktu, karena sebagian orang enggan membicarakan masalah seks sekalipun dengan pasangan. Wanita yang berani terbuka membicarakan seks akan jauh lebih mudah membuatnya mencapai orgasme. Dia tidak hanya memahami seks dengan perasaannya tetapi juga berdasarkan kesepakatan bersama pasangan. Wanita dapat mengutarakan keinginannya, sehingga pasangan dapat memperlakukannya sesuai keinginan wanita. Apalagi untuk mencapai orgasme pada dasarnya wanita sendiri yang lebih tahu apa dan hubungan seperti apa yang dia butuhkan.
5.  Berani Binal
Rasa malu pada wanita konvensional biasanya membuatnya enggan membuka pakaian, sekalipun di hadapan suami. Potensi wanita untuk mencapai orgasme semakin terbuka bilamana dia mulai berani menggoda pasangan dengan memamerkan keindahan tubuhnya di hadapan pasangan. Wanita merasa bebas untuk mengambil posisi yang lebih berani dalam bercinta.
6.  Berani Mengambil Insiatif
Keterbukaan dalam urusan seks ditandai pula dengan keberanian wanita mengambil inisiatif dalam hubungan seksual. Pada tahap ini wanita tidak hanya tahu apa yang dia butuhkan, tetapi juga yang dibutuhkan pasangan, yang di antaranya ditandai dengan inisiatif wanita untuk mengajak bercinta, berusaha  membangkitkan birahi pasangan melalui berbagai cara, hingga mengambil posisi bercinta yang paling nyaman untuk dirinya sendiri. 
7.  Merangsang Diri Sendiri
Fase perkembangan pengalaman seksual wanita yang memudahkannya mencapai orgasme adalah saat wanita mulai berinisiatif merangsang dirinya sendiri, baik dengan jemarinya sendiri, penis pasangan, maupun melalui gerakan tubuhnya dalam bercinta. Ini adalah cara yang paling memudahkan wanita untuk menikmati seks dan mencapai orgasme.