Sabtu, 06 Juni 2009

KISAHKU 09 - PERSIAPAN PERNIKAHAN


Persiapan pernikahan menjadi hari tersibuk dalam hidupku. Aku begitu bersemangat mempersiapkan pernikahan yang begitu lama kunantikan. Aku bersemangat ke rumah kakakku di Jakarta untuk berbelanja. Mereka membawaku berbelanja baju-baju pengantin ke berbagai tempat di kota besar itu.
Bersama mbak Um, teman karibku saat KKN, aku belanja berbagai keperluan di Surabaya. Satu hal yang aku persiapkan adalah bed cover sekaligus selimut tidur yang cukup tebal.
Orang tuaku bertanya-tanya untuk apa bed cover dan selimut tebal yang aku beli, tetapi aku berkeras membelinya. Dia-diam aku sudah berpikir bagaimana menjalani menjalani malam-malam pengantin bersama suamiku.
Aku tak bisa membayangkan bagaimana malam-malam pengantin bersama lelaki yang baru kukenal. Aku malu membayangkan, apalagi membicarakannya dengan orang lain. Itu sebabnya, diam-diam aku mempersiapkan bed cover, dengan harapan aku tak perlu malu bila melakukan hubungan suami-istri di dalam balutan selimut tebal.  
Aku mengurus sendiri perias pengantinku, dan memilih perias terbaik di daerahku. Aku bolak-balik ke salon itu untuk memastikan riasan, dekorasi, hingga pakaian yang akan kupakai saat resepsi pernikahan.
Orang tuaku tidak kalah sibuk. Mereka membenahi rumah, mengundang sanak saudara dan berbagai hal yang berkaitan dengan acara pernikahanku. Bulan Ramadhan tahun itu menjadi Ramadhan paling sibuk, dan lebih banyak berkaitan dengan persiapan pernikahan.
Sejak lebaran tiba, aku sibuk belanja dan memasak untuk persiapan pernikahan. Aku berusaha memasak sendiri semuanya, dan memastikan hanya akan membuat masakan terbaik untuk pernikahanku. Bahkan saat menjelang akad nikah aku masih sibuk mondar-mandir ke sana ke mari mengurus berbagai keperluan.