Sabtu, 18 Oktober 2014

ISTRIKU WANITA RAPUH YANG MUDAH DIRAYU

Suasana hati saat ini mengingatkanku pada awal pernikahan. Saat itu, aku sangat kecewa setelah tahu istriku belum seutuhnya lepas dari Zaenal. Istriku masih belum mampu melepaskan bayang-bayang Zaenal, meski dia sudah berada dalam pelukanku. 
Rasa kecewa itu begitu menggangguku, dan menjadi ganjalan batin sepanjang pernikahanku. Aku menyesal memiliki istri yang masih mencintai orang lain.
Penyesalanku berpuncak saat aku tahu istriku ternyata sering mencuri-curi kesempatan untuk dekat kembali dengan Zaenal. Pernikahanku benar-benar kehilangan arti karenanya. Aku merasa tak lebih dari sekedar lelaki penganti buat istriku, sementara hatinya masih terikat dengan seseorang di luar sana.
Perlahan aku berusaha menerima kenyataan itu. Apalagi istriku berusaha menjaga jarak dari Zaenal dan mbak Umi yang selama pacaran dengan Zaenal menjadi mak comblangnya. Mbak Umi juga yang selama menikah selalu menghubungkan istriku dengan Zaenal.
Beberapa waktu berselang, istriku kembali tergoda lelaki lain. Godaan dan sanjungan Asnan, teman kuliahnya, membuat istriku begitu penasaran pada lelaki yang kembali dijumpai saat reuni kampus itu. 
Istriku begitu berbunga-bungan dengan godaan dan celoteh Asnan yang lucu dan memancing rasa penasaran. Aku ingat tingkah lucu istriku saat sembunyi-sembunyi, dan dengan raut gelisah menanti SMS atau telepon guru SMK swasta itu di Malang itu. Istriku selalu membawa handphone ke manapun, bahkan saat tidur.
Istriku begitu shok saat sadar aku tahu semua yang dia sembunyikan. Dia sadar telah membuatku kecewa untuk kedua kalinya, tapi aku segera memastikan bahwa aku tak keberatan pada hubungan istriku dengan Asnan. 
Hingga beberapa minggu lalu istriku paling betah chatting dengan Asnan hingga larut malam, apalagi saat aku tak di rumah. Meski begitu aku senang sebab pertemanan istriku dengan Asnan dan teman-teman kuliahnya membuat istriku makin terbuka dan agresif dalam bercinta.
Selain dengan Asnan, istriku kembali dekat dengan Faizin teman SMA di Jombang. Beberapa kali Faizin mencoba menggoda istriku dengan mengungkit masa lalu, tetapi awalnya kurang direspon istriku.
Perlahan tapi pasti Faizin berhasil memancing istriku untuk berani mengungkapkan perasaannya. Aku sempat shok melihat istriku berbagi perasaannya pada Faizin. Istriku mengakui memang menyukai Faizin hingga saat ini, hanya saja dia belum terpikir untuk melangkah lebih jauh. Istriku sadar benar, betapa hubungan yang lebih jauh dengan Faizin begitu dekat, hanya tinggal masalah kemauan antara mereka berdua.
Saat aku tanyakan hubungannya dengan Faizin, kali ini istriku berusaha terus terang. Dia bersikap bahwa yang dilakukan masih dalam batas kewajaran. Dia Shock begitu menyadari bahwa pengakuannya justeru membuka tabir rahasia hatinya selama ini.
Kini kusadari betapa istriku sebenarnya hanya wanita rapuh untuk urusan hati. Meski hingga kini masih komitmen pada keluarga, tapi dia rentan didera godaan, mudah kesepian, terbuai perhatian, pujian dan kata-kata lelaki.
Aku tak lagi kecewa pada istriku, meski menyesal juga memiliki istri seperti ini. Aku kasihan melihat istriku yang harus menjadi korban kekolotan orang tuanya. Beratnya jalan cintanya dengan Zaenal di masa lalu mungkin telah membuat jiwa istriku sangat rapuh dan mudah goyah. Wanita itu bahkan terlalu polos untuk membedakan antara rayuan dan obrolan pertemanan.
Aku tahu,  beberapa waktu ke depan hal seperti itu akan terulang lagi, bahkan sangat mungkin lebih jauh lagi. Istriku mudah terbuai lelaki yang memiliki kesan di masa lalu atau berkepribadian matang dan terkesan baik. Meski jauh dari harapan, aku terima istriku apa adanya dan akan menjaganya sebagai wanita istimewa dalam kehidupanku.

Rabu, 15 Oktober 2014

KETIKA ISTRIKU SELINGKUH DENGAN FAIZIN

Tanpa rasa berdosa istriku bicara dengan Faizin tentang perasaan mereka yang sejak SMA tak pernah terungkapkan. Ternyata perasaan mereka sama. Perasaan itu masih sama saat ini, dan diam-diam mereka menikmati. 
Istriku bilang pada Faizin, andai saja mereka mau dan bukan demi menjaga keutuhan keluarga, mereka bisa saja berhubungan lebih jauh. Mereka tahu itu sangat mungkin dilakukan.
Istriku menyadari betapa rapuh perasaannya di hadapan Faizin. Itu sebabnya istriku berharap mereka menghindar untuk bertemu berduaan, sebab istriku sangat tahu, sulit baginya menghindari godaan lelaki itu.
Kini aku mengerti mengapa selama ini istriku tak merasa perlu menjaga perasaanku. Ternyata aku hanya laki-laki yang kebetulan menjadi suami buat istriku. Kehadiranku sama sekali tak mengubah apapun di hatinya.
Mungkin istriku pada dasarnya memang tak bahagia dan faktanya dia memang bukan memilihku karena cinta. Kehadiranku tak cukup untuk memenuhi dahaga kasihnya. Jiwa istriku begitu hampa sehingga begitu mudah terbuai rasa. Kerinduan terpendamnya pada cinta sejati membuatnya begitu mudah mengumbar perasaan pada lelaki lain.
Yaa.. Robb... 
Kenyataan ini sangat menyakitkan. Mungkin aku bukan laki-laki yang baik, sehingga diamanahi istri seperti ini. Mungkin pula aku ditakdirkan menjadi laki-laki yang berjiwa terlalu kuat, sehingga dianugerahi beban batin yang begitu berat.

Senin, 13 Oktober 2014

PENGAKUAN HATI WANITA BERSUAMI YANG MUDAH DIRAYU

Tutik dan Faizin sudah saling mencintai sejak SMA. Mereka sebenarnya saling dekat dan saling suka, tetapi tidak pernah mengungkapkan perasaan masing-masing, hingga akhirnya Tutik melanjutkan kuliah di kota Malang, sementara Faizin bekerja di sebuah perusahaan.
Beberapa kali Faizin sempat berkunjung ke asrama Tutik di Malang, tetapi tetap tak pernah mengungkapkan sepatah kata cinta. Hanya saja Faizin dan Tutik sering saling berkirim surat. Meski isinya datar-datar saja, tetapi seringnya mereka berkirim surat menunjukkan bahwa sebenarnya mereka saling perhatian.
Beberapa waktu berselang Faizin menikahi gadis lain bernama Yuli. Yuli sangat cemburu pada Faizin yang begitu menyukai Tutik. Tutik sediri baru menikah 4 tahun kemudian dengan pria pilihan orang tuanya, setelah Zaenal, lelaki yang dipacari Tutik tidak direstui orang tua gadis itu.
Waktu berlalu mengantarkan Faizin menjadi pengusaha muda yang sukses. Sedangkan Tutik hanya menjadi istri seorang pegawai rendahan. Beberapa kali Faizin menyempatkan telepon Tutik sekedar berbagi kabar, tetapi sejak reuni sekolah 3 tahun lalu mereka kian intens berkomunikasi lewat BBM.
Semula mereka hanya chatting datar-datar saja, tetapi beberapa bulan lalu, Faizin mulai berani menggoda wanita itu dengan cerita yang menyangkut masa lalu keduanya. Di suatu kesempatan, Faizin bercerita betapa dia memang memimpikan wanita itu. 
Beberapa minggu yang lalu, Faizin memberanikan diri bertanya, apakah Tutik memiliki perasaan yang sama saat SMA dulu. Semula Tutik enggan menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak perlu. Desakan Faizin membuat Tutik menyerah, dan mengakui bahwa dulu dia memang memiliki perasaan yang sama.
Faizin juga menjajagi apakah saat ini perasaan itu masih ada. Terpancing oleh respon lelaki itu, Tutikpun mengakui, bahwa rasa itu masih ada. Hanya saja, Tutik menekankan komitmennya untuk tidak saling dekat secara fisik. Wanita itu mengakui betapa dia tidak mungkin menolak ajakan Faizin andai kata mereka bertemu di suatu tempat berduaan.
Chatting panjang Tutik dan Faizin membuat gadis itu sedikit merasakan penyesalan, hingga di Facebook dia menulis status bernada penyesalan. Apalagi beberapa bulan terakhir, keluarga Tutik mengalami kesulitan keuangan. Wanita itu menyadari betapa hati dapat berbolak-balik. Perjodohannya dengan suaminya dia terima sebagai takdir dan berharap menjadi takdir terbaik untuknya.
Tutik sangat shock saat melihat nama suaminya memberi tanda like pada statusnya. Padahal seumur hidup suaminya tak pernah merespon statusnya. Wanita itu tahu statusnya menyinggung hubungannya dengan sang suami. Apalagi Machfud, seorang teman SMA memberikan komentar, "Kok sepertinya gawat, ada apa?"
Buru-buru Tutik menghapus statusnya. Wanita itu berusaha menghindari bicara dengan suaminya soal status itu. Suaminya sendiri sama sekali tak membahas dan hanya sesekali menyindirnya dengan kata-kata takdir. Tutik benar-benar kaget lagi setelah ternyata suaminya tahu hubungannya dengan Faizin. Ternyata tanpa sengaja suaminya melihat chatting terlarang itu.
Tutik sadar telah mengulang kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya. Tutik yang dulu dikenal alim, bahkan dipanggil Nyai atau Nyik oleh setiap orang yang mengenalnya, kini telah berubah menjadi wanita rapuh yang mudah tergoda laki-laki. Wanita itu pernah kepergok selingkuh dengan Zaenal, mantan pacarnya dan Asnan, teman kulihanya. 
Sang suami sama sekali tidak marah. Jauh hari sebelumnya sang suami telah menyadari hati istrinya yang rapuh. Hanya saja, kali ini lelaki itu tak mampu menyembunyikan penyesalannya telah menikahi wanita itu. Wanita itu tahu, andai saja bukan demi anak-anaknya, lelaki itu memilih pergi dari sisinya. 

Pengakuan Hati Wanita Bersuami

Sabtu, 11 Oktober 2014

PASANGAN SEMPURNA

Aku adalah lelaki bahagia. Aku menikahi wanita yang aku taksir sejak 7 tahun sebelumnya. Sampai hari ini aku memang bukan satu-satunya lelaki di hatinya. Aku senang istriku jujur mengakui, bahwa di hatinya masih ada Zaenal, lelaki pertama yang pernah menjadi kekasihnya. Dia tidak mampu melupakan lelaki yang pertama kali menyentuhnya, menciumnya, mencumbunya, dan membuatnya merasakan indahnya cinta.
Istriku sadar cintanya telah terhalang dinding yang tinggi, restu orang tuanya yang super kolot, yang melarang anaknya menikah hanya gara-gara mitos. Dinding itu tidak mungkin mereka tembus, apalagi setelah pernikahannya denganku hadir 4 orang anak. Meski demikian, Zaenal tetap istimewa di hati istriku dan tak pernah berubah.
Aku terima kenyataan itu apa adanya. Cinta di hari istriku memang terlanjur terukir terlalu dalam dan tak mungkin terhapus. Aku memilih menikahinya memang awalnya karena iba melihatnya begitu menderita. Aku tak melarang istriku tetap dekat dengan lelaki itu. Aku bahkan sering memintanya telepon atau bertemu untuk melepas rindu.
Bagiku kenyataan itu tak perlu dan tak mungkin aku ubah. Aku terima itu sebagai bagian dari kekurangan istriku yang harus kuterima. Aku bahkan berusaha bersyukur telah menikahinya, sebab banyak hal indah yang kunikmati bersamanya.
Dia adalah satu-satunya wanita yang telah mempersembahkan keperawanannya padaku. Aku percaya istriku belum pernah melakukan hubungan intim dengan pacarnya selama pacaran. Bahkan hingga malam pengantin, bulu vaginanya sangat lebat, bahkan sampai gimbal. 
Hingga umur 27 tahun saat menikah denganku, dia belum pernah sekalipun mencukur bulu vaginanya, hingga kami sangat kesulita berhubungan intim di malam pertama pernikahan. 
Meski terlihat lugu dan agamis, ternyata istriku sebenarnya wanita yang sangat mudah terangsang. Bulu vaginanya sudah basah kuyup oleh cairan bening dan licin saat aku melepas celana dalamnya. Lendir kental berwarna keputih-putihan terlihat meleleh dan menyangkut di rimbunan rambut kusut yang menutupi vaginanya. Hanya saja, bulu vaginanya saat itu terlalu lebat, kusut dan gimbal hingga sulit disibakkan. 
Aku kesulitan menembusnya, dan istriku merasa kesakitan saat bulu-bulunya ikut tertekan penis ke dalam. Akhirnya aku memutuskan untuk mencukur bersih bulu vagina istriku. Meski hubungan intim yang aku inginkan harus tertunda, tetapi mencukur bulu vagina istri pertama kali itu menjadi pengalaman tak terlupakan bagi kami berdua.
Aku ingat wajah istriku yang malu-malu dan jari tanganku yang gemetar saat mulai menyentuh vaginanya. Wanita itu bahkan terangsang hebat saat pisau cukur kuning merek Goal itu perlahan kugerakkan menyisiri sekitar vaginanya. Semakin lama cairan licin kian deras mengucur dari liang vaginanya saat bulu kemaluannya kian menipis. Kami tak henti tertawa cekikikan selama aku membersihkan liang surga malam pertama itu. 
Saat rambut yang tersisa benar-benar bersih, kami benar-benar tak tahan lagi menahan hasrat. Diapun menarikku ke atas tubuhnya dan menyalurkan hasrat yang telah menggebu-gebu, tapi ternyata tak mudah. Ternyata vagina istriku sangat sempit untuk dimasuki penisku, sampai-sampai istriku mengira penisku terlalu besar buatnya.
Meski vaginanya sangat basah, istriku selalu kesakitan setiap kali aku menekan ujung penisku di liang vaginanya. 

Rabu, 08 Oktober 2014

KAU BUTUH LELAKI ITU, ISTRIKU

Maafkan aku yang malam ini mengusik keasyikanmu chatting dengan teman laki-lakimu itu. Aku melakukannya bukan karena cemburu atau tidak suka dengan kebiasaanmu itu, tapi agar kamu segera istirahat.
Hari-hari ini kamu sedang tidak fit. Setelah beberapa minggu didera asam urat, kamu menderita sakit tenggorokan yang cukup berat sejak Takbir Keliling tempo hari. Dari suaramu yang begitu serak saat telepon tadi sore, aku tahu kamu sedang tidak sehat. Kamu butuh istirahat yang cukup agar segera sembuh.
Melihat kamu masih asyik chatting dengan Asnan hingga jam 11 malam, membuatku khawatir akan kesehatanmu. Aku tahu kamu menikmatinya, dan aku menghargai itu, tapi untuk kurasa tidak baik untuk kesehatanmu saat ini.
Seperti biasa, saat aku tak ada di rumah, kamu selalu menghabiskan waktu untuk menikmati kegemaranmu itu hingga larut malam. Bahkan tak jarang kamu habiskan waktu untuk chatting dan ngobrol dengan lelaki itu sampai pagi, hingga kamu selalu mengeluh kurang tidur di siang hari.
Kamu selalu berdalih si ragil belum mau tidur. Padahal saat aku ada di rumah, kamu tak pernah kesulitan menidurkan gadis kecil itu sejak sore hari. Kamu tak perlu beralibi macam-macam, sayang. Aku tahu kamu memang nyaman dekat dengan lelaki itu. Dia bisa memberimu sesuatu yang tak mungkin kamu peroleh dariku. 
Saat Nor, Dewi dan teman-temanmu yang lain sudah offline sejak sore hari, kamu selalu jadi teman yang paling betah bersamanya hingga pagi menjelang. Kamu memang butuh lelaki itu sayang. Bercintalah selalu dengannya. 

UNTUK ISTRIKU YANG TAK BAHAGIA

Sayang, prihatin melihat kondisi mama yang menderita hingga sering sakit-sakitan selama ini. Papa tahu, semua itu karena mama sebenarnya tidak bahagia bersama papa, tapi mama memaksakan diri untuk terus bertahan.
Mama pasti menyangkal bila papa, bahkan dokter sekalipun bilang bahwa mama menderita psikosomatis. Jangankan mama, mbak Jar dan Mbak Titis saja yang jelas-jelas mengalaminya tidak mau disebut psikosomatis, kan? Mereka selalu mengaku baik-baik saja, padahal jelas-jelas tertekan oleh keadaan. Apalagi mama yang, maaf" punya ego lebih tinggi dari mereka.
Sebelum menikah dengan papa, mama tidak pernah sakit bukan? Mama baru mengalami sakit benjolan di payudara setelah tertekan karena kisah cinta mama terhalang restu orang tua. Selebihnya mama baik-baik saja, bukan?
Tekanan perasaan itu mulai mama rasakan setelah menikah dengan papa. Buktinya, beberapa minggu setelah menikah, mama langsung masuk rumah sakit. Bukan hanya sekali, mama kembali masuk rumah sakit waktu kita tinggal di Jogja dan Jombang.
Padahal di keluarga mama tidak ada yang memiliki riwayat sakit-sakitan seperti itu, bukan? Apa lagi yang membuat mama sakit selain karena tekanan batin yang berat karena beratnya menjalani pernikahan dengan papa? 
Bagaimanapun papa bukan Zaenal, dan tidak akan pernah seperti dia. Papa sadar, papa tidak dapat menggantikan cinta mama yang terlanjur hilang. Apalagi papa tidak sebaik lelaki yang mama kagumi itu. Papa juga tak secemerlang kehidupannya saat ini.
Sejak menikah, mama seperti kehilangan gairah hidup. Selepas senja, mama pasti lemas tanpa daya, wajah kusut, dan mudah uring-uringan, tanpa papa tahu apa sebabnya. Mama harus memendamnya sendiri beban itu, setelah ortu mama melarang mama curhat sama mbak Umi dan siapapun.
Mama baru bersemangat lagi sejak mama bisa kian dekat kembali dengan Zaenal. Mama tiba-tiba berubah menjadi sangat binal dalam bercinta. Papa tahu, gairah itu sebenarnya karena Zaenal, tapi papa mencoba menikmatinya. Mama seperti menemukan gairah yang hilang, meski di sisi lain papa harus menahan perasaan.
Setelah tahu perasaan papa, mama berusaha menjaga jarak dengan Zaenal. Padahal itu berarti mama yang harus kembali menderita perasaan hampa, sementara rasa kecewa yang papa rasakan akan terus terpatri sepanjang masa. Papa sedih, kecewa dan menyesal teramat dalam setelah menyadari betapa kehadiran papa tidak cukup untuk mengisi kehampaan batin yang mama derita.
Kehadiran anak-anak kita membuat papa tak punya pilihan selain terus bertahan. Perasaan papa memang telah hancur lebur, tapi papa berusaha menerima semua ini sebagai jalan terbaik di kehidupan papa.
Papa justeru iba melihat mama yang kian menderita. Berbagai keluhan dan penyakit begitu cepat menghampiri karena mama tak bahagia. Tak ada obat apapun yang mampu menyembuhkannya kecuali mama menemukan kembali hiburan batin yang hilang.
Karena itu, papa tak keberatan mama menjalin hubungan dengan Asnan. Lelaki itu sepertinya begitu dekat dengan mimpi mama yang hilang. Dia mampu memberi mama hiburan batin yang tak mungkin mama peroleh dari papa. Papa juga tahu mama berusaha mengais-kais cinta Faizin. Papa merelakannya apapun yang mama lakukan. Papa hanya berharap mama sehat dan menikmati setitik bahagia. 

Selasa, 07 Oktober 2014

MOOD BERCINTA ISTRIKU

1.  Setelah Reuni
2.  Setelah Dirayu Mantan Pacar
3.  Setelah Ngobrol Nakal Dengan Lelaki
4.  Setelah Dapat Uang Banyak

Minggu, 05 Oktober 2014

ISTRIKU TAK BAHAGIA BERSAMAKU

Aku tahu istriku menyesal telah menikah denganku. Dia mengira dapat menggantikan Zaenal denganku, tetapi faktanya tidak semudah itu. Aku sama sekali berbeda dari lelaki yang sebelum menikah telah merenggut keperawanan istriku, dan selama empat tahun hidup bersama tanpa restu orang tuanya.
Aku tak sebaik Zaenal dalam hal apapun. Aku tak mampu memberi istriku rasa nyaman seperti yang pernah dia dapatkan dari lelaki itu. Aku hanya mampu menjadi suami buat istriku dan sama sekali tak mampu menggantikan penyejuk hatinya.
Kepribadianku begitu berbeda dibanding lelaki itu, ditambah lagi nasibku juga tak lebih beruntung kekasih istriku. Praktis, istriku begitu menderita dan didera perasaan penuh tekanan selama bersamaku. Meski demikian, wanita yang telah memberiku 4 orang anak itu selalu menegaskan tak pernah ingin berpisah dariku. 
Hari-hari istriku begitu akrab dengan perasaan kesal, marah, beratnya beban hidup maupun beratnya beban perasaan. Betapapun dia berusaha menerima kenyataan ini, tetapi sering kali dia tak mampu sembunyikan kekecewaan itu dari hatinya. Begitu beratnya beban batin istriku, sampai-sampai dia selalu sakit-sakitan sejak kami menikah.
Berbagai jenis penyakit telah dia derita, mulai dari typus, mag, rematik, sinusitis, dan bulan-bulan ini asam urat menyerang setelah 13 tahun pernikahan kami lalui. Padahal sebelumnya dia sama sekali tak punya riwayat sakit.
Semula aku kecewa mendapati kenyataan ini. Aku sangat menyesal telah menikahi wanita yang tak mencintaiku. Penyesalanku memuncak saat kudapati istriku selingkuh dengan lelaki itu. Ingin rasanya mengakhiri pernikahanku, tetapi wajah polos anak-anakku membuat aku mengurungkan langkahku.
Aku memang telah membuat kesalahan besar memilihnya sebagai pasangan hidupku, tapi aku juga tahu bahwa perempuan itu tak kalah menderita dibanding aku. Sejak tahu semua tentangnya, aku tak lagi berharap cintanya. Aku begitu yakin rasa itu tak akan pernah ada untukku. Kalaupun dia mencoba mencintaiku, itu sama sekali tak ada artinya lagi bagiku.
Akhirnya kuputuskan untuk membebaskan istriku melakukan semua yang dia suka. Dia memang jarang main sama Zaenal. Hari-hari ini istriku sedang menikmati buaian beberapa lelaki teman lamanya, dan aku tak tertarik menghalanginya.
Aku tak peduli lagi soal rasa, tapi aku berusaha tetap bahagia dan menikmati hidupku dengan caraku. Bagiku istriku bukan lagi siapa-siapaku. Dia hanya istriku, temanku merawat dan membesarkan anak-anakku. Apapun yang dia rasakan, apapun yang dia lakukan, aku hanya berharap dia bahagia dengan dunianya.