Senin, 28 Oktober 2013

BERKAH REUNI

Setelah perjalanan seharian biasanya istriku mengeluh capek, ngantuk dan langsug tidur begitu sampai di rumah, tetapi tidak kali ini. Di tengah perjalanan pulang dari Malang sabtu kemarin istriku tampak berbinar bahagia. Bahkan setelah seharian bercengkerama dengan teman-teman kuliahnya, dia masih tampak enggan pulang. Kalau bukan karena rengekan anak-anak, dia pasti berharap dapat menghabiskan sisa-sisa hari itu dengan teman-teman kuliahnya.
Pujian demi pujian dari cowok yang dulu menyukai istriku membuat wanita itu tampak melambung. Seperti saat dirayu Zaenal dulu, istriku begitu bergairah dan mengajakku bercinta dengan gaya yang sangat heboh. Dia sudah tak sabar mengatakannya sejak di tengah perjalanan. "Kamu capek sayang?" Tanyanya.
"Enggak. Aku merasa sangat segar. Kebetulan tadi aku tidur nyenyak di rumah kakak tadi" jawabku. 
"Kalau gitu, sampai rumah nanti aku mau kasih kamu surprise" Sahutnya dengan raut geli.
"Lho, kan giliranku buat hibur kamu malam ini?" Godaku.
"Enggak. Aku punya trik istimewa buat hibur kamu" Sahutnya lagi.
"Kamu kan capek?" Aku balik bertanya.
"Enggak. Aku kepingin banget hibur kamu" Sergahnya.
"Oke. Siapa takut" sahutku senang sembari terus mengendalikan kendaraan.
Sesampai di rumah, anak-anak langsung tertidur di kamar saat istriku mandi dan ganti pakaian. Dia sudah tiduran di depan TV saat aku keluar dari kamar mandi. "Kita di kamar depan, yuk" Ajaknya saat aku ganti pakaian, dan akupun menuruti ajakannya.

Rabu, 23 Oktober 2013

MANTAN PACAR YANG TETAP DICINTAI CEWEK

Mantan pacar adalah sosok tak terlupakan bagi seorang cewek. Apalagi kalau sang mantan adalah cowok dengan karakteristik tertentu, atau karena kondisi-kondisi tertentu. Mantan pacar yang sulit terhapuskan dari kenangan cewek, bahkan tetap dicintai sampai akhir hayat adalah sebagai berikut.
1.  Putus Bukan Karena Tak Cinta
Bila cewek putus dari sang mantan bukan karena tak cinta lagi, tapi karena faktor-faktor lain di luar kuasanya, maka cinta cewek buat sang cowok akan terjaga abadi. Misalnya, cewek yang terpaksa putus karena ortu tidak setuju, atau karena tiba-tiba harus berpindah tempat yang sangat jauh, membuat cewek tak pernah bisa merubah perasaannya. Sang cowok tetap istimewa meski tak lagi dia miliki.
2.  Pernah Diperjuangkan
Saat hubungan terkendala, ada kalanya cewek menyerah begitu saja, tapi kadang cewek berjuang mati-matian agar hubungan berlanjut. Saat akhirnya hubungan terpaksa harus berakhir, kesan kebersamaan bersama cowok saat memperjuangkan cinta akan memberikan kedekatan yang sulit terlupakan. Bahkan perjuangan itulah yang membuat cewek merasa sangat dekat dengan sang mantan, hingga sulit dilupakan.
3.  Kesalahan Cewek
Cewek akan memendam beban batin panjang bila perpisahannya dengan sang mantan karena kesalahannya sendiri. Sebagai misal, saat cewek tanpa sengaja jatuh dalam perselingkuhan hingga menyebabkkan sang mantan pergi, atau karena ortu sang cewek yang tidak setuju hingga membuat mereka harus berpisah. Bila perpisahan terjadi saat cewek masih sangat cinta, maka dipastikan dia akan menanggung beban rasa bersalah untuk selamanya, dan tanpa dia sadari dia akan selamanya memikirkan sang mantan.
4.  Cowok Sukses
Saat cewek memutuskan meninggalkan cowok, dia mungkin berfikir tak akan ada yang dia sesali. Bila suatu saat ternyata cowok dapat hidup sukses jauh melampaui sang cewek dan padangan barunya, maka dia akan menuliskan kisah berbeda mengapa meninggalkan sang mantan. 

Selasa, 22 Oktober 2013

TANDA WANITA MULAI MENIKMATI SEKS

Bagi kebanyakan wanita konvensional, seks bukanlah hal utama yang dia pikirkan dalam menjalin hubungan. Bahkan setelah menikah, wanita kadang belum dapat sepenuhnya menikmati seks. Banyak wanita yang lebih menikmati kebersamaan, sedangkan seks hanya menjadi pelengkap untuk mengekspresikan perasaannya.
Kemampuan wanita menikmati seks sering kali baru berkembang seiring waktu, dan berkembangnya kebutuhan terhadap seks. Di antara tanda wanita mulai menikmati seks adalah sebagai berikut.
1.  Orgasme
Tanda paling jelas bahwa wanita menikmati seks adalah bila mampu mencapai puncak kenikmatan. Wanita yang belum pernah mencapai orgasme mungkin menyukai seks, tetapi hanya sebatas kesenangan saja karena merasa dibutuhkan, diperhatikan dan dekat dengan pasangan.  
2.  Meleguh Saat Bercinta
Wanita kemungkinan mulai menikmati seks ketika tidak hanya diam atau pasif saat bercinta. Wanita tak lagi segan mengekspresikan kenikmatan yang dirasakan saat bercinta dengan cara mendesah, meleguh, merintih, atau bahkan mengerang keras-keras. Secara tak sadar wanita mulai tak kuatir suaranya saat bercinta terdengar oleh pasangan, bahkan orang lain yang mungkin ada di sekitarnya. 
3.  Mengajak
Wanita menikmati seks bila merasa membutuhkan seks. Wanita seperti itu tidak hanya menunggu ajakan pasangan, melainkan berinisiatif mengajak pasangan untuk bercinta baik dengan terang-terangan ataupun dengan kode tertentu. Kebutuhan terhadap seks biasa ditandai dengan sikap yang romantis, perhatian, sentuhan atau bahkan kemarahan terutama saat pasangan terlihat kurang tanggap pada perasaannya. 
4.  Menggoda
Wanita konvensional umumnya memandang bersikap seksi sebagai hal tabu, tetapi bagi wanita yang mulai menikmati seks, ketabuan tersebut berkurang drastis terutama di hadapan pasangan. Wanita menjadi tak segan tampil seksi atau bugil di depan pasangan untuk membanggkitkan hasrat pasangannya. 
5.  Inisiatif
Ketika membutuhkan seks, wanita yang tahu bagaimana menikmati seks akan berkembang imaginasinya. Selain berinisiatif mengajak, wanita akan banyak bereksplorasi mencoba gaya-gaya baru dalam bercinta. Hal ini dikarenakan wanita lebih luwes dalam bercinta setelah sikap rikuh tersisih dari kebiasaannya dalam bercinta.
6.  Membicarakan Seks
Membicarakan seks sering kali menjadi hal tabu bagi wanita konvensional, tetapi setelah tahu nikmatnya seks dan bagaimana menikmatinya, wanita tak lagi segan membicarakannya dengan pasangan maupun orang lain. Seks sering menjadi bahan pembicaraan baik dalam rangka menuju pada hubungan seks maupun sebagai bahan berncanda. 

Minggu, 20 Oktober 2013

TANDA PACARAN YANG AWET

Tak semua pacaran awet bertahan hingga pernikahan. Bahkan kebanyakan pasangan yang memulai hubungan dengan pacaran tidak bertahan hingga pernikahan. Mempertahankan hubungan sebelum nikah hingga 2 atau 3 tahunpun bukan hal mudah, sebab masa pacaran merupakan masa pencarian.
Pacaran yang terlalu mendalam justeru jarang bertahan lama dan nyaman dijalani, sebab pasangan selalu saja menemukan sisi kekurangan dari pasangannya. Peluang untuk membatalkan hubungan karena belum terikat pernikahan membuat hubungan lebih mudah diakhiri.
Meski demikian, ada pacaran yang awet hingga beberapa tahun, bahkan sampai pernikahan. Beberapa hal berikut menjadi tanda hubungan yang bertahan lama. Bahkan meski gagal menikah, hubungan batin dan hubungan baik biasanya bertahan seumur hidup. Di antara tanda-tandanya adalah:
1.   Cinta Platonis
Hubungan yang bertahan lama adalah yang dibangun semata karena ikatan batin. Pacaran dibangun atas dasar rasa suka tetapi tidak diekspresikan dengan kata-kata. Masing-masing merasa saling menyukai, dan mungkin membangun komitmen, tetapi sebatas pengakuan batin bahwa masih-masing saling merasa cocok, saling menyukai.
Hubungan akan terasa romantik karena sifat hubungan yang lebih banyak didominasi buaian angan-angan indah, yang tak terlalu dekat dengan kenyataan. Masing-masing menjaga perasaannya pada pasangan, sebab pada dasarnya pasangan masih orang lain, yang ditanamkan perlahan dan mengkristal di ruang harapan. 
2.   Menonjol Sisi Persahabatan
Cinta yang platonis kurang menonjolkan sisi romantis, apalagi mengarah pada hubungan seks. Cinta seperti ini lebih menonjolkan kedekatan dua insan layaknya sepasang sahabat. Kedekatan itupun masih terbatasi lagi oleh jarak hubungan yang tetap terjaga.
Bujuk rayu hanyalah bumbu sekali waktu, sebab kedekatan dan kenyamanan berbagi cerita sudah cukup membuat pasangan merasa bahagia. Peluk dan cium yang jarang terjadi justeru terasa bermakna dan membuai perasaan sepasang kekasih dengan cinta platonis.
3.   Tak Mengubah Karakter Pasangan
Kehadiran kekasih kadang mengubah karakter seseorang, di mana salah satu atau keduanya merasa tertuntut harus begini dan begitu. Perasaan tertuntut tersebut menimbulkan beban batin yang sebenarnya membuat hubungan kurang nyaman. Seseorang bahkan harus mengubah karakter dan kebiasaan yang tanpa sadar membebani perasaan.
Pacaran akan awet bila terjalinnya hubungan tak mengubah kehidupan pasangan. Masing-masing tidak berubah dari kepribadian dan kebiasaannya semula. Masing-masing tetap nyaman menjalani hari-harinya, sedang kehadiran kekasih hanya tambahan hiburan dalam hidup.
4.   Menikmati Dunia Masing-masing
Setiap orang memiliki dunianya sendiri yang tak mudah ditinggalkan begitu saja oleh kehadiran seseorang. Ketika kehadiran seseorang harus membuat seseorang mengubah kehidupannya, itu berarti kehadiran kekasih menimbulkan gangguan. Terganggu bukanlah hal baik untuk dijalani, dan sudah pasti itu membuat seseorang harus mengorbankan sesuatu yang belum tentu bermanfaat.
Hubungan akan lebih awet bila setiap pasangan masih tetap dapat aktif dalam kesibukannya sendiri. Kehadiran pasangan tak membuatnya harus mengorbankan sesuatu yang tidak perlu, sehingga hubungan tetap terjaga.
5.   Tak Ada Tuntutan
Kehadiran kekasih kadang membuat pasangan tertuntut untuk melakukan atau meninggalkan ini dan itu. Bila melakukan atau tidak melakukan sesuatu mengakibatkan masalah dalam hubungan, maka akan sering muncul masalah dalam pacaran akibat hal-hal sepele.
Pacaran yang tak terlalu menuntut membuat pasangan merasa tak terlalu terbebani, sehingga hubungan tak harus mengalami banyak masalah. Masing-masing dapat saling mengerti kesibukan dan masalah pasangan, hingga membuat perasaan lebih ringan dan nyaman, meski kadang ini membuat pasangan kadang merasa kurang dicintai. 
6.   Tak ada yang dikeluhkan
Ketika kehadiran kekasih dipandang layaknya kehadiran bayi sempurna dalam keluarga, maka hubungan akan terasa lebih ringan. Maksudanya, seseorang menerima kekasih hanya sebagai anugerah yang perlu disyukuri tanpa sesuatu yang dianggap kurang. Bila seseorang merasa sebenarnya pasangan kurang ini dan itu, maka itu akan menjadi titik masalah bagi sebuah hubungan. Intinya, hubungan akan berjalan mulus bila pasangan sepenuhnya saling menerima pasangan apa adanya.
Pacaran semacam ini bagi sebagian orang mungkin terasa hambar, tetapi tetap saja momen yang indah buat mereka yang pernah menjalaninya. Hubungan berlangsung tak terlalu serius, meski sebenarnya sangat serius


Jumat, 18 Oktober 2013

CEWEK LUGU YANG HYPER SEKS

Ketertarikanku pada Tutik terutama karena gadis itu terlihat lugu dan sangat agamis. Kebetulan aku termasuk cowok penyuka cewek bertubuh ramping, berkulit cerah, agamis dan berwajah innocence (lugu). Itu sebabnya aku tak henti mendekatinya meski gadis itu sebenarnya sudah punya kekasih.
Meski sudah 4 tahun pacaran dengan Zaenal, melihat sikapnya aku yakin Tutik Husniati masih perawan. Bahkan andai saja dia sudah tidak perawan sekalipun, aku tetap menerimanya karena besarnya cintaku kepadanya. Aku tak sia-siakan kesempatan untuk kembali mendekatinya, saat gadis itu putus dari sang kekasih. Aku merasa beruntung sebab cintaku tak bertepuk sebelah tangan. Kamipun sepakat menikah hanya 2 bulan sejak keluargaku melamarnya.
Tutik terlihat malu-malu menyambut percintaan pertama kami di malam pertama. Meski terlihat malu-malu, wanita itu begitu bersemangat menyambut cumbuan, sentuhan dan rangsangan yang kuberikan malam itu. Istriku terlihat keki tetapi menurut saja saat aku lepas pakaiannya satu persatu. 
Seketika hasratku menggelegak melihat tubuh mulusnya tergolek tanpa busana. Sejenak aku ciumi wajahnya, bibirnya, lehernya, payudaranya,, perutnya dan jemariku mengusik vaginanya yang terbalut bulu kemaluan yang sangat lebat. Hasratku memuncak saat meraba bulu vaginanya basah kusup oleh cairan vagina.
Dengan wajah tersenyum, Tutik membiarkan aku memasukkan penisku ke vaginanya. Semula terasa kesat karena bulu vaginanya terbawa masuk, tetapi perlahan-lahan bles.... Penisku bersemayam damai di liang vaginanya yang licin, hangat dan menjepit lembut. Lega, bahagia dan teramat nikmat kurasakan saat pertama aku merasakan indahnya menyatu dengannya.
Geli dan nikmat kian terasa saat aku gerakkan penisku keluar masuk himpitan vaginanya, sementara istriku meleguh lembut sembari memanggil-manggil namaku. Gerakan pinggulku kian cepat menarik menusuk vaginanya dengan penisku seiring hasrat yang kian memuncak. Beberapa saat kemudian tubuhku mengejang mengerang sambil mendekap tubuh ramping istriku erat-erat.
Kami tak henti berciuman dan saling beradu pelukan saat tubuh kami mulai lunglai di atas tubuhnya. Istriku tak henti memilin penisku saat aku terkulai lemas di sisinya sembari berbagi cerita dan canda tawa. Tanpa terasa akupun tertidur tanpa teringat apa-apa.
Saat terbangun, aku merasa seseorang menindih tubuhku. Rupanya istriku telah menindihku sementara penisku yang menegang telah terjepit lebut di liang vaginanya. Senyum manis menghiasi wajahnya saat aku mulai membuka mata.
Rasa geli nikmat kurasakan saat pinggulnya yang ramping tak henti bergoyang di atas tubuhku. Tangankupun meraih pinggulnya yang lembut, meraba pantatnya yang halus, dan membatunya bergerak di atas tubuhku. Kian lama gerakannya kian berpacu saat wajahnya kulihat memerah terbuai nikmat.
Licin, hangat dan menjepit terasa kian nikmat saat otot vaginanya mengedut-kedut menggigit penisku. Beberapa saat kemudian tubuhnya mengejang di atas tubuhku. Wanita itu mengerang-erang memanggil namaku. Pinggulnya menekan-nekan erat ke kemaluanku menebar rasa hangat yang kian memanas. Sejenak kemudian, pinggulnya menghentak-hentak beriring desahan, erangan dan tubuhnya mengejang-kejang sembari memelukku. Tak berapa lama tubuhku kembali terkulai lemas dan kamipun tertidur sambil berpelukan.
Usai mandi pagi aku kembali ke kamar dengan tubuh hanya berbalut handuk. Tiba-tiba istriku yang semula berndandan di depan meja rias menghampiriku, dan langsung menarik handuk yang melilit tubuhku. Aku tak kuasa menolak saat dia terduduk mengulum penisku. Oh... hangat, licin, geli dan sangat nikmat kurasakan saat lidahnya memain-mainkan penisku dalam mulutnya.
Kakiku terasa bergetar melemas dan terjatuh di tempat tidur. Tanpa ragu wanita lugu itu menindihku sambil menyingkap baju kurungnya ke atas hingga paha mulusnya begitu indah tersingkap. Dengan penuh nafsu, dia main-mainkan penisku di vaginanya. aku hanya bisa menurut menikmati kehangatan pagi itu hingga dia kembali mengejang puas di atas tubuhku.
Bercinta tiga kali dalam beberapa jam sejak malam pertama tadi malam membuat tubuhku lemas, tapi istriku seakan tak cukup. Beberapa saat setelah orgasme, dia kembali memain-mainkan penisku yang lemas dan basah, hingga bangkit lagi. Dengan penuh hasrat diapun kembali menindihku dan mengulangi percintaan yang baru saja kami lakukan.
Aku benar-benar lemas tak berdaya dan hanya dapat tertidur dalam pelukannya. Usai makan siang, wanita itu kembali mengusik penisku yang lemas tak berdaya. Dia terus merangsangnya hingga kembali bangkit meski tidak terlalu keras, dan diapun kembali mengajakku bercinta. Aku mulai sadar, istriku yang terlihat alim dan lugu ternyata penggila seks yang tiada duanya. Usai bercinta diapun mengakui hasrat seksnya selama ini memang menggebu-gebu, tetapi dia pendam dalam-dalam, dia tutupi dengan sikap lugunya. 


Selasa, 15 Oktober 2013

JALAN CINTA WANITA SHOLEHAH

Saat masih gadis, Tutik dikenal sebagai cewek yang sangat alim, terlalu alim malahan. Selain tekun ibadah, mengaji dan aktif dalam kegiatan keagamaan, wanita itu dikenal sangat tegas memegang teguh norma-norma terutama yang berkaitan dengan hubungan dengan lawan jenis. Itu sebabnya, wanita itu sangat membatasi dalam bergaul dengan lawan jenis. Itu sebabnya banyak orang memanggilnya dengan sebutan bu ustadzah, tetapi paling sering dipanggil bu Nyai atau Nyik saja.
Dia menurut saja saat tiba-tiba Samsul, seniornya di kampus, yang kebetulan anak tokoh di daerahnya melamar. Tutik tetap merasa nyaman meski tidak seperti pasangan yang telah bertunangan pada umumnya. Mereka sama sekali tidak pernah berkomunikasi demi menjaga tradisi yang mereka anggap baik.
Gadis itu baru mulai terbuka pada lawan jenis saat merasa tertuntut untuk aktif mengikuti kegiatan KKN di kabupaten Blitar, Jawa Timur. Keterbukaan itu membuatnya mulai dekat dengan beberapa teman cowok yang tertarik kepadanya. 
Di antara cowok itu, Zaenal adalah yang paling menarik hatinya. Selain anak pesantren yang pintar mengaji, cowok itu begitu baik, sabar dan membuatnya merasa nyaman setiap kali bicara. Kedekatan dan kebersamaan yang mereka lalui membuat mereka tampak sebagai pasangan yang sangat serasi, dan membuat mereka biasa dipanggil Pak Yai dan Bu Nyai.
Terpautnya hati keduanya membuat wanita itu memutuskan pertunangan dengan Samsul. Wanita memilih lelaki yang sesuai kata hatinya, tak peduli tunangannya kecewa berat karenanya. Sikap Samsul yang selama ini menjaga jarak menjadi alasan kuat ketidaktertarikannya pada lelaki itu. Apalagi di sisi lain, Zaenal telah menjadi satu-satunya lelaki yang sepenuhnya mengisi hatinya.
Lepas dari Samsul rupanya bukan jalan lapang untuk menikah dengan Zaenal, sebab ternyata ayah Tutik tidak dapat merestui pernikahannya dengan lelaki itu. Alasan penolakan sang ayah sangat naif, hanya karena Zaenal anak pertama dan Tutik anak ketiga, yang dalam istilah Primbon Jawa disebut dadung kepuntir (tali yang berbelit). Orang-orang tua di Jawa percaya, pernikahan seperti itu tidak baik, sehingga dilarang.
Tentu saja larangan itu membuat wanita itu sangat terpukul, tetapi dia bertekad hanya akan menikah dengan Zaenal. Dengan gigih mereka terus berusaha meyakinkan sang ayah bahwa mitos itu tidak benar, tetapi sang ayah tetap tidak bergeming. Banyak kerabat dan tokoh didatangkan untuk meyakinkan sang ayah, tetapi keyakinan sang ayah sudah harga mati. Bahkan cara-cara mistis sekalipun dia tempuh, tetapi semua sia-sia. 
Mereka sempat memutuskan untuk nekad kawin lari, tetapi belum berani melangkah. Mereka terus berusaha bersabar dan berharap sang ayah akan luluh merestui, tetapi hingga enam tahun hubungan mereka jalani, tidak ada tanda sang ayah akan menyerah, padahal usia Tutik kian tak muda. 
Saat usia Tutik mencapai 27 tahun, wanita itu mulai goyah. Dia takut menjadi perawan tua yang hanya akan merana dalam penantian. Itu sebabnya dengan berat hati dia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Zaenal dan menuruti kehendak ayahnya.
Ikatan batin kedua insan yang terlanjur teramat dalam membuat mereka tak mungkin untuk berpisah, tetapi mereka sadar dinding penghalang yang begitu tinggi tak mungkin mereka tembus. Itu sebabnya, mereka memutuskan tak ada kata berpisah. Tutik dan Zaenal berjanji tetap saling mencintai, meski tak mungkin hidup bersama dalam ikatan pernikahan. Hanya perihnya hati, dalamnya duka dan linangan air mata yang mampu mengungkapkan betapa berat sebuah perpisahan.
Tanpa sedikitpun rasa menautkan batin, Tutik menerima pinangan lelaki pilihan orang tuanya. Wanita itu memantapkan diri merajut hidup baru bersama lelaki yang tak dia kenal sebelumnya. Dia membiarkan tubuh dan hidupnya bersama sang suami, meski batinnya tetap bersemayam teduh di hati Zaenal.

RINTIHAN WANITA SAAT TERANGSANG HEBAT

Wanita adalah makhluk yang menarik di mata pria. Bukan hanya tubuh moleknya saja yang membuat pria tergoda. Mendengar rintihan wanita saat terangsang merupakan satu rangsangan tersendiri yang membuat pria normal pasti bangkit hasrat seksualnya, seperti bila mendengar leguhan, desahan, dan rintihan wanita yang terangsang hebat berikut.

Rabu, 09 Oktober 2013

HANGATNYA VAGINA JANDA DI MALAM PERTAMA

Setelah menduda hampir 2 tahun, aku bertemu Husnia, teman lamaku. Sebenarnya diam-diam aku telah mengagumi wanita berkulit putih yang  sejak SMA, dan sejak setahun lalu bercerai dari suaminya. 
Saat masih terikat pernikahan aku sering telepon dia dan bertemu di reuni sekolah. Aku juga pernah cerita padanya kalau aku mengaguminya sejak SMA, tetapi dia tak menanggapi. Dua tahun sejak dia bercerai, aku mulai berani menemui dia di rumahnya. Beberapa minggu kemudian aku mengajaknya makan di luar, dan tak lama berselang kami sepakat menikah. 
Rupanya, wanita itu tampak bahagia saat tahu aku mengaguminya. Aku senang sekali dia bilang juga punya perasaan yang sama denganku sejak SMA dulu, hanya saja waktu itu dia belum berani bicara soal cinta. Itu sebabnya kami menyambut hari pernikahan dengan hati berbunga-bunga layaknya pasangan yang tengah kasmaran.
Sejujurnya aku sudah tak sabar melakukan hubungan intim, tetapi aku pendam dalam-dalam. Aku berusaha tetap menjaga jarak hubungan meski beberapa kali ada kesempatan untuk sekedar bercumbu rayu. Selain belum bisa menghilangkan rasa segan, aku takut dia marah bila aku bersikap nakal. Apalagi wanita berjilbab itu sangat agamis.
Kami begitu bahagia di hari pernikahan yang dilaksanakan sangat sederhana. Mengingat umur sudah di atas 40-an, kami tidak percaya diri menggelar resepsi. Usai akad nikah dan selamatan, kami bersikap biasa saja, meski kawan lama kami yang bertamu banyak yang menggoda.
Suasana baru terasa berbeda saat kami masuk kamar sekitar jam setengah 10 malam. Istriku tampak malu hingga beberapa saat hanya duduk di depan meja rias sambil membersihkan make up. Aku hanya menunggunya sambil rebahan di kasur.
Beberapa saat kemudian aku tak sabar lagi. Aku bangkit dan memeluknya dari belakang. Tanpa kuduga, dia menyambut hangat kecupanku. Wanita itu bahkan bangkit hingga kami tenggelam dalam ciuman bibir yang sangat dalam beberapa lama.
Wajahnya berubah keki menahan senyum saat aku mulai melepas kancing bajunya. Beberapa jurus kemudian, diapun melepas kancing kemejaku, lalu melepas celanaku. Tanpa kuduga wanita itu mengulum penisku hingga aku benar-benar terbuai nikmat yang telah lama tak pernah kurasakan.
Saat Husnia berdiri aku berusaha duduk. Wanita itu sempat menahanku saat aku berusaha mengulum vaginanya, tetapi akhirnya membiarkan aku melakukannya. Empat menit kemudian, "Nggak kuat, gak kuat, Zin..." Rintihnya meleguh lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Aku penasaran ingin kembali mengulum vaginanya, tetapi dia menolak, "Nggak kuat, masuk, masuk, masuk" Pintanya. Akupun menindih tubuhnya, perlahan aku tempatkan penisku di celah vaginanya yang basah, lalu bless. Vagina yang licin itu terasa sangat hangat. Beberapa saat aku menekan-nekan penisku keluar masuk vaginanya, hingga kami sama-sama mengerang larut dalam kenikmatan.
Beberapa saat kemudian dia minta di atas dan akupun menurutinya. Dengan mantap wanita itu memasukkan penisku di vaginanya yang terasa cekat menghimpit penisku, lalu menggerak-gerakkan pinggulnya maju-mundur. Licin, kencang, hangat dan sangat nikmat kurasakan saat pinggulnya bergoyang-goyang. Raut wajahnya menampakkan kesungguhan menikmati percintaan.
Lama kelamaan kurasakan penisku terasa makin geli dan ngilu. Apalagi saat gerakan istriku kian cepat menggoyang penisku di liang vaginanya. "Uh...., uh...., mas...., mas...." Leguhnya kian keras dan makin keras seiring goyangan pinggulnya. Akupun tak kuasa menahan erangan seiring rasa nikmat yang kian memuncak, dan beberapa saat kemudian "Ih......!" Tubuh wanita itu mengejang bersamaan dengan semburan spermaku yang terasa begitu deras tumpah di rahimnya. Kamipun berpelukan beberapa saat menikmati leganya batin yang sekian lama dalam penantian.
Kami saling berbagi senyuman saat dia merebahkan tubuhnya di sampingku hingga tubuh kami saling berhadapan. "Kamu hebat sekali, Nia" Bisikku lirih.
"Kamu puas?" Sahutnya lembut dan aku hanya mengangguk dan diapun tersenyum.
"Kamu hebat sekali. Aku suka" Bisikku lagi, dan wanita itupun tersenyum lalu memelukku erat-erat.
"Nggak tahu, ya. Tadi aku kepingin banget" Bisiknya sesaaat setelah kami hentikan ciuman.
"Aku juga" Sahutku sembari mengecup bibirnya.
"Sebenarnya aku sudah nggak tahan sejak kita sepakat menikah dulu itu" Sambungku.
"Masa, sih?" Sahutnya sembari memelukku.
"Iya. Aku takut ngajak kamu, kuatir kamu menganggap aku hanya cari itu dan menolak menikah denganku" Sambungku lagi. Tiba-tiba wanita itu memelukku lagi.
"Mungkin waktu itu kamu belum pengen" Sambungku lagi memancing.
"Ih...., Nggak juga, sih" Sahutnya.
"Sebenarnya aku juga nggak tahan waktu itu. Cuma aku takut dibilang wanita apaan, gitu" Bisiknya.
"Iya?" sahutku dan wanita itu hanya menganggu.
"Tahu gitu, sejak itu, ya?" Sambungku dan wanita itupun kembali memelukku.
"Yang penting sekarang sudah keturutan, kan?" Ucapnya menenangkan dan akupun hanya mengiyakan.
"Dan yang penting, sudah benar-benar halal" Sambungnya sambil tersenyum.
Tak kusangka, wanita yang di mataku begitu alim sebenarnya juga memendam keinginan bercinta yang begitu hebat, tapi aku bahagia dia telah jadi milikku seutuhnya.



Rabu, 02 Oktober 2013

GAGAL MASUK VAGINA DI MALAM PERTAMA

Aku bukan perjaka lagi saat menikahi istriku. Sebelumnya aku pernah ML berkali-kali dengan Ita, teman dekatku semasa kuliah dulu. Sejak Ita menikah dengan pacarnya aku merasa sangat kesepian. Aku butuh wanita sebagai pendamping hidupku. Apalagi usiaku sudah memasuki angka 30, yang terbilang tak muda lagi untuk tetap membujang.
Sejak dekat dengan Ita aku tak lagi punya tipe cewek ideal untuk pendamping hidupku, tapi aku ingin berharap menikah dengan cewek yang lebih muda, maksimal 24 tahunanlah. Sebenarnya aku sempat dekat dengan beberapa kali dekat cewek, tetapi entahlah, aku selalu saja merasa tidak mantap dengan mereka. Padahal aku merasa sangat butuh cewek, terutama karena dorongan seksualku sering terasa menggangguku. Sementara aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tak mengulang perbuatanku bersama Ita dulu.
Karena tak tahan lagi menahan hasrat seksualku, aku setuju saja saat orang tuaku memperkenalkan aku dengan puteri sahabatnya, sebut saja Nia, meski sebenarnya gadis berumur 28 tahun itu kurang memenuhi kriteriaku. Selain usianya yang terlalu tua menurut kriteriku, dia sebenarnya punya kekasih yang telah dipacari sejak 5 tahun yang lalu. 
Terus terang aku sempat bimbang saat keluarga kami menyepakati rencana pernikahanku, tetapi aku tak tega membatalkannya. Aku iba pada calon istriku yang begitu lama menderita tekanan batin. Sikap keras orang tuanya yang tak merestui hubungannya dengan sang kekasih membuat tubuhnya sangat kurus, bahkan kulit wajahnya terlihat kering akibat deraan derita batin sekian lama.
Melihat cinta calon istriku pada kekasihnya begitu dalam dan bertahan dalam hubungan backstreet begitu lama, aku menduga calon istriku sudah tak perawan lagi. Aku tak menyoal itu semua, sebab aku sendiri bukan perjaka. Saat pernikahan berlangsung aku benar-benar percaya dialah jodohku. Lelaki baik hanya untuk wanita baik, dan tentunya demikian pula sebaliknya. 
Itu sebabnya yang paling aku pikirkan menjelang dan selama resepsi pernikahan hanyalah bahwa aku ingin segera bercinta, dan sebentar lagi aku akan bercinta dengannya. Aku sangat rindu bercinta. Aku tak sabar ingin kembali merasakan nikmatnya bersenggama dengan seorang wanita. 
Saat malam pengantin tiba, penisku tak henti menegang berharap sentuhan. Sesaat setelah rebahan di tempat tidur, istriku terlihat masih rikuh menemaniku, tetapi dia membiarkanku memeluk dan menciumi wajahnya. Wanita itu sempat menyergah sambil tersenyum keki saat aku meraba gundukan payudara dan memilin puting susunya, tetapi membiarkan semua yang aku suka.
Istriku sempat menyergah ragu saat jemariku menyusup di balik celana dalamnya. Beberapa saat kemudian kurasakan bulu kemaluannya yang lebat mulai basah oleh cairan vagina. Dia tampak malu-malu saat aku melepas bajunya satu persatu. Dia bilang tak membayangkan akan secepat itu melakukan hubungan suami istri di malam pertama kami bersama. Meski keki dan ragu, dia membiarkanku melepas seluruh kain yang membungkus tubuhnya.
Setelah mencumbuinya beberapa saat aku kembali meraba vaginanya yang berbalut bulu lebat. Jariku mengusik liang vaginanya mencari liang senggama yang mulai basah oleh cairan licin. Aku jadi tak sabar lagi ingin menikmatinya. 
Akupun bangkit berlutut di sela pahanya yang kaku. Perlahan aku posisikan penisku di liang vaginanya, dan perlahan kutekan ke liang senggama, tetapi vagina istriku begitu cekat, sangat rapat serasa tak ada lubang untuk bersenggama. Beberapa kali aku mencoba menusukkan ujung penisku di liang vaginanya, tetapi lagi-lagi tak dapat menyusup ke dalamnya. Istriku bahkan kesakitan saat aku sedikit memaksa, hingga akhirnya aku berhenti mencoba.
Aku kembali mencermati vaginanya, mengusiknya dengan jariku. Kudapati liang vagina itu begitu sempit, bahkan jariku tak dapat menyusup ke dalamnya. Wanita itu bahkan meringis kesakitan meski hanya jariku yang kucoba tusukkan.
Akhirnya aku rebahkan tubuhku di sampingnya dan kamipun saling bicara. "Mungkin karena punya kamu terlalu besar" ucapnya.
"Mestinya enggak juga. Memang punya pacar kamu seberapa?" sahutku memancingnya. 
"Idih... Gila apa pacaran sampai ke situ-situ?!" Sergahnya. 
Setelah beberapa lama bicara, aku kembali mencoba menyetubuhinya, tapi lagi-lagi tak bisa. Vaginanya seperti tertutup rapat. Aku kembali berhenti mencoba setelah dia mengeluh kesakitan saat aku sedikit memaksa.
Vagina istriku benar-benar masih perawan. Meski usianya tak lagi muda, wanita itu benar-benar masih sangat awam untuk urusan bercinta. Dia bahkan mengaku masih takut melakukannya. Akhirnya kami hanya berpelukan tanpa bisa tidur semalaman. Dalam hati aku bangga memilikinya. Aku hanya perlu bersabar sampai dia benar-benar siap untuk bercinta.

Selasa, 01 Oktober 2013

TERPESONA MEMEK TEMBAM SELINGKUHAN

Sekitar tahun 1995 aku pernah menjalin asmara dengan Tutik, cewek dari Nganjuk yang usianya hampir dua tahun lebih tua dariku. Aku sangat mencintainya, tetapi ayahnya tak merestui hanya karena aku anak pertama dan dia anak ketiga. Karena dasar ketidaksetujuan ortunya tak masuk akal, kami mencoba bertahan dan berjuang agar hubungan kami direstui. Empat tahun berlalu, tetapi tetap saja buntu. Ayahnya benar-benar tak dapat memberi restu, meski berbagai cara telah kami tempuh.
Bertambahnya usia membuat Tutik mulai goyah. Tepat di hari ulang tahunku 12 September 1999, gadis itu mencariku di Malang, tetapi kebetulan aku tidak di tempat. Dia menitipkan surat lewat mbak Umi, anak Junggo Bumiaji, Batu, yang intinya dia harus mengambil keputusan. Dia bilang tak mungkin terus maju karena sudah pasti hancur, sebab dia mungkin harus lepas dari orang tuanya. Dia juga tak mungkin lagi bertahanan karena merasa lebih hancur.
Itu sebabnya dia memilih merelakan hubungan kami berakhir, dan mengikuti kehendak orang tuanya. Tentu saja berat bagiku melepaskannya, begitu juga dia. Itu sebabnya kami sepakat untuk tak ada kata berpisah di antara kami. Meski tak mungkin bersama, kami berharap dapat terus menjalin persahabatan, meski tak mungkin dapat kami pungkiri, aku dan Tutik saling mencintai.
Hatiku benar-benar hancur saat dia menikah. Diapun tampak tak bahagia dengan pernikahannya. Dari foto-foto pernikahannya yang ditunjukkan teman-teman padaku, tak satupun tampak dia tersenyum, tapi aku selalu berdoa dia bahagia. 
Sesekali aku menelponnya sekedar melepaskan kerinduanku pada suaranya yang merdu. Awalnya dia tampak enggan dan ragu menerima teleponku, apalagi setelah itu dia kian enggan menerima telepon dariku. 
Dari mbak Umi aku tahu, rupanya Tutik tak bahagia dengan pernikahannya. Pernikahan Tutik bahkan terancam bubar di hari-hari pertama pernikahannya. Beberapa kali dia telepon aku sekedar tahu kabar, tetapi tak ayal diapun bercerita tentang hubungannya dengan sang suami. Wanita pujaanku itu sangat marah dengan sikap suaminya yang kecewa dengan masa lalunya bersamaku. Tutik sepertinya juga menjajagi kesetiaanku, seakan bertanya apakah aku masih berminat menikahinya bila dia bercerai.
Dalam kebimbangan aku mencoba tenang. Aku menyarankan dia untuk memperbaiki hubungannya dengan sang suami. Aku minta Tutik mempertahaankan pernikahannya. Dia luluh saat aku mengingatkkan tujuan utama pernikahan, sebagai ibadah. Aku juga minta dia tak terlalu sering menghubungiku agar tidak memperburuk pernikahannya. 
Sejak saat itu dia mulai menjaga jarak dariku, tetapi aku tetap berhubungan baik dengan adiknya, Anny. Gadis itu sangat sering telepon atau SMS aku, dan sesekali mengabarkan Tutik kepadaku. Akupun bersiap memulai hidupku yang baru, tanpa Tutik. 
Aku baru menemukan jodohku empat tahun kemudian. Saat itulah aku telepon dia mengabarkan pernikahanku. Entah mengapa aku merasa suaranya terdengar begitu sedih mendengar pernikahanku, tetapi dia mendukungku dan mendoakanku. Sejak itulah kami kembali menjalin kontak telepon atau SMS meski tidak begitu sering. Paling sering hanya ucapan hari raya atau ulang tahun yang selalu kami sempatkan.
Tanpa terasa kontak antara aku dan Tutik kian sering beberapa bulan menjelang reuni kampus. Apalagi Anny, adiknya memang sering curhat denganku via telepon. Anny pasti memberikan handphone ke Tutik bila wanita itu sedang bersamanya.
Bahagia sekali bisa kembali kontak dengan wanita itu berlama-lama. Tutik masih seperti dulu. Wanita itu tampak tersipu setiap kali aku memuji dan merayunya, yang membuatku semakin tergoda. Aku ingin sekali bertemu dengannya, dan sepertinya begitu pula yang dia rasa.
Aku tak sia-siakan kesempatan bertemu saat kebetulan adik iparku menikah dengan orang satu daerah dengannya. Wanita itu memang tak selangsing dulu, tetapi perasaanku tak pernah berubah padanya. Sikap Tutik padaku sepertinya juga sama. 
Kami kian sering kontak, bahkan Tutik tampak sekali tak sabar, hingga lebih sering memulai kontak. Seperti saat pacaran dulu, banyak sekali yang dia ceritakan, seakan tak pernah ada kata cukup meski kami seharian bicara. Kami seakan tak pedulikan lagi panasnya handphone di telinga karena berjam-jam bicara.
Meski beda fakultas, aku sempatkan menemuinya saat reuni fakultasnya, tapi sayang tak banyak waktu buat kami untuk bersama, sebab dia sudah dijemput suaminya. Kami berjanji akan bertemu lagi di lain waktu, meski dia tak tahu kapan, sebab selama ini dia tak pernah keluar rumah tanpa diantar suaminya.
Awal tahun lalu, Tutik bilang akan ke Malang untuk reuni. Kali ini dia berangkat sendiri karena suaminya sedang ke luar kota. Tentu saja kesempatan ini tak aku sia-siakan. Setelah beberapa menit di acara reuni, Tutik tak menolak saat kuajak jalan-jalan ke Batu.
Awalnya aku tak tahu akan ke mana. Tutik sendiri hanya menurut ke manapun aku mengajaknya jalan. Sepertinya perasaan kami sama. Kami sama-sama menahan rindu yang tak tertahankan. Seakan tanpa sadar, tiba-tiba kami telah berada di sebuah kamar penginapan.
Tanpa banyak kata kami larut dalam pelukan. Kami saling mendekap teramat erat serasa tak ingin terpisahkan. Tutik menyambut kecupan demi kecupan yang kudaratkan di wajahnya, dan kamipun larut dalam cumbuan, beradu bibir yang begitu dalam. 
Tubuh Tutik terasa sedikit berat, sebab dia tak lagi langsing seperti dulu. Padahal dulu aku sangat mengagumi tubuh langsingnya. Itu sebabnya aku memilih istri yang bertubuh seperti dia saat masih gadis dulu.
Tak berapa lama kami sudah bergumul di atas tempat tidur. Beberapa lama Tutik begitu erat memelukku seakan tak ingin lepas dari rengkuhanku. Akupun tak ingin melepas dekapankku dan sesekali mengecup wajahnya yang masih secantik dulu.
Saat hati terasa lega melepas rindu, aku duduk di samping tubuhnya yang rebahan di atas kasur. Tangan kami tak henti saling goda, dan saling sentuh. Dia tampak tersipu saat aku meraba vaginanya di atas balutan rok hitam panjang, dan diapun meraba penisku yang menegang di balik celana. 
"Aku sekarang gemuk, Nal" Ucapnya.
"Nggak masalah. Bagiku, kamu masih Tutikku yang dulu" Sahutku, dan wanita itupun menarik tanganku hingga telungkup di atas tubuhnya. Setelah beberapa kami kembali larut dalam cumbuan, aku gulingkan tubuhku di samping tubuhnya hingga tanganku bebas meraba buah dada dan vaginanya yang terasa menyembul di balik rok hitamnya. 
Tutik seakan menyergah saat aku menyingkap rok panjangnya, tetapi membiarkanku menariknya ke atas hingga bagian vaginanya terbuka. Dia tersipu saat jemariku menyentuh vaginanya yang lembut. "Idih... Nggak pake celana dalam?" Tanyaku.
"Tadi dari kamar mandi belum sempat pakai" Sahutnya mengelak. Dia sempatt menahanku saat aku mencoba bangkit untuk melihat vaginanya, tetapi akhirnya membiarkanku melakukan yang aku suka. 
Aku terbelalak melihat vaginanya yang putih tembam begitu indah. Bulu kemaluannya dicukur bersih hingga lekuk lembutnya begitu menggoda hasratku. Seketika dadaku berdesir. Degup jantungku terasa kian cepat berpacu hingga nafasku tersengal. "Aku sekarang gemuk, ya" Ucapnya sembari tersipu saat aku begitu terpesona. 
"Indah sekali" Ucapku sembari tersengal.
"Alah... Kamu" Sergahnya sembari mencubit tangan kiriku. Sementara tangan kananku tak sabar untuk meraba.
"Indahnya...." Gumanku berulang-ulang.
"Alah... paling semua juga sama" Sahutnya keki.
"Enggak. Nggak seindah ini" Sahutku sembari merabanya. Sementara pahanya yang putih bergoyang-goyang menggoda.
"Alah... Kamu pintar merayu" Sergahnya keki sembari menggelinjang seakan keki kuperhatikan bagian terlarangnya.
"Bener. Lihat, nafasku sampai tersengal-sengal, nih" Sahutku sembari tak henti mengusiknya. Dia membiarkan jemariku memainkan liang indahnya. Tubuhnya menggelinjang saat aku tak sabar lagi ingin menciumi vaginanya. Tubuhnya meronta, tetapi membiarkan kulumanku melahap seluruh daging kenyal itu. 
"Gak kuat, Nal..., gak kuat..." leguhnya dan kian keras meleguh saat dia tampak benar-benar tergoda.
"Masuk, masuk, masuk, Nal" Pekiknya sembari memaksaku menyetubuhinya.
Akupun bangkit dan tempatkan pinggulku di tengah pahanya. Tangan Tutikpun meraih penisku dan menempatkan tepat di liang senggama. "Ayo" Pintanya, dan akupun menekan penisku dalam-dalam di liang vaginanya. Nikmat.... sekali. 
Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Sungguh bersetubuh dengannya kurasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku tak tak tahu apakah karena memeknya yang tembam atau karena perasaan cinta yang kami punya.