Rabu, 13 Maret 2013

PERNIKAHAN MANTAN PACAR ISTRIKU

Sejak ditelepon mbak Umi tadi pagi, wajah istriku begitu kusut. Raut kesedihan terlihat jelas di wajah cantiknya. Ocehan pagi yang biasa mengantarnya menyambut hari sama sekali tak terdengar. Dia berlagak biasa saja, seakan tak ada apapun yang membebani perasaannya, tetapi raut mukanya tak mampu menyembunyikan duka. 
Aku sempat berfikir ada yang salah dariku, tetapi seingatku tak ada yang aneh seminggu belakangan. Aku sangat ingin mengintip handphone dia, tetapi benda itu terus berada dalam genggamannya. Aku berpura-pura keluar rumah saat dia kemar mandi, dan tanpa sadar dia geletakkan handphone begitu saja di meja makan.
Seketika aku mengambil handphone itu. Rupanya bukan hanya mbak Umi yang telepon dia, tetapi Mukhlisoon juga. Aku bertanya-tanya apa gerangan yang membuatnya begitu sedih. Sepertinya Zaenal menikah hari ini. Lamat-lamat aku tadi mendengar dia bicara soal pernikahan, dan mengucapkan selamat.
Aku coba ambil handphone istriku yang lain. Nomor GSM ini jarang dia pakai telepon mbak Umi, sebab mereka suka ngobrol lama-lama pakai Flexy. Sekejap aku keluar rumah sambil menyimpan benda itu rapat-rata di kantung celanaku. 
"Eh, mbak. Nikahannya jam berapa?" Aku SMS mbak Umi pakai handphone istriku. Sejujurnya aku hanya berpekulasi. Aku berharap mbak Umi mengira SMS itu dari istriku.
"Saiki Nyik. Jam 10. Ini dah mo brngkat" Jawabnya.
Rupanya, istriku begitu sedih mendengar mantan kekasihnya menikah. Dia begitu gelisah hingga tak dapat menyembunyikan perasaannya di hadapanku.
Beberapa saat kemudian, aku kembali ke rumah. Rupanya istriku belum juga keluar dari kamar mandi. Keran air terdengar mengucur deras. Padahal aku tahu kamar mandi itu seharusnya sudah penuh, sebab sebelum istriku ke sana aku biarkan bak mandi itu terisi penuh.
Beberapa saat kemudian istriku keluar dari kamar mandi. Dia tak terlihat habis mandi, dan hanya mencuci mukanya saja. Celana ketatnya tak terlihat basah, pertanda dia tak buang air besar.
Dia langsung ngeloyor ke dapur, seperti mencari sesuatu. Dia tampak kebingungan di ruangan itu, tanpa jelas apa yang akan dia lakukan. Aku mencoba mendekatinya, tetapi dia buru-buru ke ruang tengah. Sepertinya dia enggan aku dekati, entah karena takut aku menanyakan masalah yang membebani hatinya atau entah apa aku tak tahu. Yang jelas, dia merasa sedih mendengar mantan kekasihnya menikah hari ini.
Aku mencoba memeluknya dari belakang saat dia menyalakan TV, tetapi lagi-lagi dia tepis. "Apa sih? Gerah, nih" Sergahnya sembari ngeloyor ke ruang belakang. Aku biarkan dia terlihat sibuk di dekat dapur, meski terlihat bingung melakukan apa. Sepertinya dia ingin aku menjauh agar tak tahu perasaannya.
"Ma, kamu baju sekarang. Sudah mandi belum?" Tanyaku serta-merta.
"Mau ke mana?" Sahutnya terkejut.
"Aku lupa ada acara pernikahan hari ini. Mungkin agak terlambat, tetapi nggak masalah. Yang penting kita datang"
"Pernikahan siapa? Aku kok nggak tahu"
"Teman. Ayolah. Buruan"
"Anaknya?"
"Biar aku yang gantikan baju"
"Nggak mandi?"
"Biar aku yang mandiin. Kamu mandi duluan saja" 
"Sebentar. Siapa yang nikah?"
"Temanku. Undangannya di mana aku lupa naruh, tapi yang jelas hari ini" Jawabku berbohong.
Meski terlihat ragu, diapun beranjak ke kamar mandi, dan aku bergegas mengganti pakaian kedua anakku. Istriku terlihat lebih segar saat kembali masuk kamar, tetapi tak henti bertanya siapa yang menikah. 
"Sudahlah. Aku kasih tahu, kamu juga nggak tahu" Jawabku kembali berbohong. Dia terlihat ragu untuk ganti pakaian, dan terus menanyaiku. 
"Eh, bisa nggak, papa aja yang ke sana? Mama lagi kurang enak badan" Tiba-tiba dia mencoba menolak ajakanku.
"Percuma kalau kamu nggak ikut"
"Emang kenapa? Kemarin waktu pernikahan teman papa mama juga nggak ikut"
"Kali ini mama harus ikut"
"Iya, kenapa?" Desaknya penasaran.
Akupun berdiri dan memeluk tubuhnya yang hanya berbalut handuk. Dia mencoba berontak, tetapi aku tahan hingga wajahnya tenggelam dalam pelukanku. Aku harap dia melepaskan kesedihannya di dadaku, tetapi dia malah berontak.
"Enggak. Ini mau ke mana?" Sergahnya berusaha melepas pelukanku.
"Memangnya kenapa, sih?"
"Ya aku perlu tahu kita mau ke mana?" Sahutnya dengan nada tinggi sembari menatap mataku dalam-dalam. Rona kesedihan begitu jelas terlihat di bola matanya yang memerah.
"Aku ingin mama nggak bersedih lagi" Jawabku lirih.
"Sedih? Memang kenapa? Nggak usah sok tahulah..." Kilahnya sembari terduduk di pinggir tempat tidur.
"Zaenal menikah hari ini. Aku pikir..."
"Idih! Ngapain sih ungkit-ungkit masalah itu lagi?" Sergahnya emosional, sembari membanting pakaian ke lantai.
"Aku lihat sejak telepon Zaenal tadi kamu terlihat sedih, jadi..."
"Alaah... Aku paling sebel kalau kamu bicara soal itu lagi"
"Sayang, aku ingin kamu datang ke pernikahannya"
"Ngapain?! Sudah. Aku nggak ikut. Kamu saja ke sana" Hardiknya.
"Aku benci kamu sok tahu perasaanku"
"Oke..., terserah kamu saja" Sahutku sembari meninggalkannya. Kututup pintu kamar itu dan kubiarkan dia melakukan apapun yang dia suka.
Aku tahu dia hanya butuh waktu untuk menangis, tanpa aku perlu tahu yang dia rasakan.
Aku mulai gelisah setelah hampir dua jam istriku mengunci diri di kamar. Dia sama sekali tak terlihat keluar kamar, bahkan setelah beberapa saat aku keluar beli rokok dan ngopi di warung, dia masih juga di sana tanpa suara.
"Maaf ganggu, mas" Kataku mengawali telepon dengan Zaenal siang itu.
"O ya, mas. Nggak apa-apa"
"Istriku sangat sedih mendengar mas Zaenal menikah"
"Masa?"
"Iya. Dari pagi tadi dia terus di kamar, sepertinya menangis. Saya nggak berani ganggu"
"Aku minta tolong. Mas bisa bantu bicara dengannya"
"O ... Emm... Gimana ya?" Jawabnya ragu.
"Kalau nggak ngrepotin sih. Kalau mas lagi sibuk ya sudah nggak masalah"
"Repot sih enggak, tapi rasanya kok nggak enak aja"
"Kalau gitu saya panggil ya?" Timpalku seraya mengetuk pintu kamar.
"Sayang..., sayang... ini ada telpon" Beberapa kali aku memanggil istriku yang mengunci diri di kamar, tetapi dia seperti enggan menyahut.
"Sayang...", Aku kembali memanggil, tetapi tidak dijawab, tapi tiba-tiba saja dia membukakan pintu dengan wajah sembab. Akupun menyerahkan handphone itu dan bergegas pergi menjauh. Aku tak ingin dia terganggu.
"Papa maunya apa, sih?" Hardiknya saat aku kembali ke rumah.
"Mau apa gimana?"
"Ngapain papa telpon-telpon dia?"
"Sayang...." Rayuku sembari berusaha memeluknya, tetapi istriku menepis dekapanku.
"Aku nggak suka papa telpon-telpon kaya gitu"
"Oke. Aku cuma kasihan melihat kamu"
"Kasihan apanya? Nggak usah sok tahu, kenapa?"
"Oke..., tapi mama sekarang sudah tenang, kan?" Tanyaku meyakinkan, tetapi dia hanya berlalu tanpa menjawab.
"Aku mau keluar sama anak-anak.Kamu mau ikut?" Tanyaku menawarkan. 
"Ke mana?"
"Renang"
"Enggak. Mama di rumah aja" Jawabnya sambil mengutak-atik handphone di sofa. Akupun meluncur keluar besama kedua anakku.
---***---
"Papa ke mana aja? Sudah jam segini kok belum pulang?"
"Masih di Mall, sayang. Anak-anak minta ayam goreng dan mainan"
"Ya Allah. Apa mereka nggak kecapekan?"
"Tanya aja sendiri" jawabku sembari menyodorkan handphone pada Fadhil, anak sulungku.
"Mas, aku mau ke Mall dulu, cari makan terus mainan" Ucap Fadhil.
"Iya, tapi jangan lama-lama sayang" Lamat-lamat kudengar ucapan istriku.
"Ya. Dah ya, ma. Assalamu alaikum"
Perasaanku sedikit lega menyaksikan anak-anakku begitu menikmati makan di KFC malam ini. Meski sejak siang berenang, mereka begitu riang menikmati wahana permainan di mall itu.
Beberapa kali handphone berdering tapi tak kuangkat. Aku malas terima telepon istriku malam itu. Aku memilih larut dalam kegembiraan anak-anakku di zona permainan mall itu. Kami baru keluar saat mall benar-benar tutup. 
Aku sengaja jalankan mobilku perlahan, menikmati gemerlap kota yang mulai sepi. Entahlah, aku merasa malam pulang malam ini, tetapi aku tak tega melihat buah hatiku yang mulai terlelap di jok depan dan belakang.
"Papa ke mana aja, sih? Jam segini kok belum pulang?" Teriak istriku lewat handphone.
"Masih di jalan, sayang"
"Ya. Allah... Jam segini baru pulang? Kasihan anak-anak, pa"
"Tenang aja. Mereka sudah tidur, kok"
"Iya, tapi cepetan"
"Oke" Jawabku singkat. Aku tak menambah kecepatan mobilku dan membiarkannya perlahan mengantarku pulang ke rumah. 
Aku langsung ke kamar mandi, sesaat setelah mengunci garasi dan menidurkan anak-anak di kamar. Kulihat istriku duduk mematung di sofa, sambil terus menatap kosong ke TV. Sepertinya dia menungguku untuk bicara, sebab aku tahu jam segini tidak ada acara TV yang dia sukai. 
Selesai sholat Isya' aku langsung rebahkan tubuhku di atas kasur. Kulemaskan otot-otot tubuhku yang lumayan kelelahan mengasuh kedua anakku sejak siang tadi. Di kamar yang kubiarkan gelap, sejenak aku berdo'a, lalu berusaha kosongkan pikiran sambil memejamkan mata. 
Aku berharap segera tertidur, tetapi tanpa kusadari justeru air mata terasa mengembun di pelupuk mataku. Aku tak tahu yang aku rasakan saat ini. Segulir kesedihan terasa mengiris ruang terdalam di hatiku, saat menyadari rupanya istriku masih begitu mencintai seseorang di luar sana. 
Air mata wanita itu melukaiku, membawaku di antara rasa kasihan dan kekecewaan. Aku kasihan melihatnya begitu berduka oleh pernikahan mantan kekasihnya. Duka itu melukai perasaanku tanpa seorangpun tahu.  



5 KEBOHONGAN WANITA PADA PASANGAN

VIVAnews – Menutupi beberapa hal pribadi, tak hanya dilakukan pria, tapi juga wanita. Tak bisa dipungkiri, wanita terkadang memutuskan untuk berbohong pada pasangannya dalam situasi tertentu.
Biasanya, wanita memilih berdusta demi melindungi perasaannya atau perasaan pasangannya, seperti dikutip dari She Knows. Lalu, apa saja hal pribadi atau kebohongan yang seringkali ditutupi wanita dari pasangannya?
1. Mantan kekasih
Banyak wanita yang tidak benar-benar berterus terang pada pasangannya tentang pria yang pernah dekat dengannya. Alasan wanita lebih dalam rangka jaga imej. Mereka tak ingin dianggap wanita murahan, sering gonta-ganti pacar atau tak sebaik harapan suaminya.
Selain itu, mereka juga ingin menjaga perasaan pasangannya, dan tak ingin merusak hubungan, terutama jika  mantan kekasih cukup banyak, atau ternyata dia masih mencintai mantan kekasihnya.
2. Alasan putus hubungan
Wanita seringkali memakai kebohongan ini untuk memutuskan hubungan dengan pria. Sebab, wanita tidak ingin terlalu lama berkonflik, maka dia pun akan mengaku sebagai pihak paling bersalah. "Ini bukan salah kamu, tapi ini salahku." Wanita hanya berbagi hal-hal umum pada pasangannya, agar terkesan baik dan dapat dipercaya.
3. Soal berat badan
Kebanyakan wanita merasa tidak nyaman ketika harus membicarakan berat badan kepada pasangannya. Terkadang, mereka terpaksa tidak berterus terang soal itu. Bukan bermaksud menipu kekasih, tapi hal ini karena ingin selalu tampak menarik di mata pasangan.
4. Memendam masalah
Ketika seorang pria bertanya kepada pasangannya, mengapa diam saja. Wanita sering menjawab,"Tidak ada yang salah. Aku baik-baik saja." Bila pria mendengar jawaban seperti itu, sebaiknya berhati-hati menghadapinya. Biasanya ada sesuatu yang salah.
5. Soal teman pria pasangan
"Aku tidak keberatan jika kamu pergi dengan teman-teman." Memang, wanita bisa menunjukkan wajah ikhlas ketika pria meminta izin untuk pergi bersama teman-temannya. Namun, biasanya wanita tetap merasa curiga, walaupun pada akhirnya tetap mengizinkan pasangannya.
• VIVAnews

KEPERAWANANKU UNTUK KEKASIHKU - 1

Sebenarnya aku tak pernah berfikir akan berhubungan begitu jauh sebelum menikah. Semua terjadi begitu saja, tanpa pernah aku bayangkan sebelumnya. 
Aku mengenal kak Arif saat aktif dalam kegiatan keagamaan di masjid dekat kampusku. Sebenarnya cowok itu tak begitu istimewa dibanding kebanyakan, tetapi setiap kali bertemu aku merasa ada sesuatu yang berbeda dari cowok itu. Yang jelas, dia sering kali memandangiku setiap kali kita sedang mengikuti kegiatan, dia terlihat memandangi aku, dan memalingkan wajah saat aku memandanginya.
Sebenarnya ada beberapa cowok yang kelihatan suka padaku, dan satu yang paling menarik hatiku sebenarnya Rohman, anak Madura. Dalam banyak kesempatan, cowok itu terlihat begitu perhatian padaku. Bahkan beberapa kali dia titip salam padaku lewat teman dekatku, tetapi cowok itu tak pernah sekalipun terus terang menyatakan cintanya padaku. Setelah beberapa lama menunggu tanpa kepastian, tiba-tiba kak Arif mendekatiku dan terus-terang menyatakan suka padaku. 
Sejujurnya aku sangat menantikan ajakan itu dari Rohman, tetapi karena tak ada kejelasan, akhirnya aku terima cinta kak Arif. Anehnya, tak berapa lama kemudian Rohman menemuiku dan menyatakan hal yang sama. Tentu saja aku bingung, tetapi aku pastikan untuk tetap dengan kak Arif, meski dari berbagai hal tak lebih baik dari Rohman. Aku harus merelakan pujaanku itu dan memilih setia dengan komitmen yang telah aku jalin dengan kak Arif.
Seiring berjalannya waktu, akupun dapat menikmati hubunganku dengan kak Arif. Ternyata dia lelaki yang menyenangkan. Penampilannya yang slengekan tak lagi terlihat sebagai kekurangan di mataku. Apalagi dia sangat pintar bercanda dan perhatian padaku. Aku bahkan sering dibuat gemas dengan sikapnya yang kadang nakal.




Selasa, 12 Maret 2013

ANTARA AKU DAN ZAENAL

Sejak memutuskan mengakhiri hubunganku dengannya 12 September 1999 lalu, aku jarang sekali kontak dengan lelaki yang pernah sangat kuharapkan menjadi pendamping hidupku itu. Sejak aku menikah 22 Januari 2000, hanya beberapa kali dia telepon, itupun semula karena Zaenal menghubungi adikku, Anny, yang kemudian diberikan padaku. Hingga beberapa tahun sesudah menikah, kebetulan Anny memang tetap aktif kontak sama dia. Itu sebabnya aku selalu tahu perkembangan keadaan lelaki terbaik di mataku itu dari waktu ke waktu.
Dia kembali telepon aku saat akan menikah dulu, yang itupun karena ada mbak Umi di Malang. Selain lewat Anny, mbak Umi memang jadi pengubung utamaku dengan Zaenal, bahkan sejak kami jadian. Bahkan boleh dibilang dialah sahabat yang rela menjadi "obat nyamuk" paling setiaku, menyediakan tempat, menyampaikan kabar, dan pokoknya wanita itu jadi segalanya bagi hubungan kami.
Sejak saat itu aku hampir-hampir tak pernah kontak Zaenal lagi kecuali sekedar untuk mengucapkan selamat hari raya, atau saat anaknya lahir atau saat dia naik haji. Aku memang berusaha menjaga hubunganku dengan lelaki itu tetap baik. 
Antara aku dan Zaenal sejak awal telah sepakat untuk tetap berteman sekalipun tidak bisa menikah, karena hubungan kami tak direstui orang tuaku. Apalagi kami memang teman dekat, temanku sekaligus teman dia juga.
Tentu saja itu kulakukan tanpa sepengetahuan suamiku, sebab sebelum-sebelumnya, sikap suamiku selalu kelihatan tidak berkenan setiap kali aku telepon Zaenal. Aku diam-diam menyimpan nomor HP Zaenal, yang di HP-ku dengan kuberi nama Mukhlisoon, tentu agar suamiku tak curiga. Aku pikir selama beberapa tahun ini suamiku tidak tahu. Apalagi dia jarang sekali menyentuh HP-ku kecuali saat menyetel atau membetulkan kerusakan. Aku sendiri kurang nyaman kontak sama dia, karena kuatir suamiku marah.  
Aku kembali nyaman telepon dan SMS Zaenal sejak dia pulang haji. Itupun karena Anny yang berikan HP itu padaku. Aku kembali terbuka padanya karena dia bilang selama ini aku sombong sekali padanya. Sejak saat itulah kebekuan hubunganku dengan Zaenal mulai mencair. Aku jadi makin nyaman kontak dengan lelaki itu setiap saat, kadang telepon, kadang saling SMS.
Aku sama sekali tak ada niat apapun selain berteman, tetapi harus akui, kontak dengan Zaenal memang ada perasaan yang berbeda. Tak dapat kupungkiri antara aku dan dia memang ada rasa yang istimewa. Kuakui rasa itu tetap ada meski kami tak mungkin bersama. Apalagi hubungan kami berakhir bukan karena kemauan kami, tetapi karena kehendak orang tuaku.
Aku masih senang mendengar rayuannya, sekalipun dia jarang memujiku secara langsung. Misalnya dia bilang kalau kehidupannya bahagia sekalipun istrinya tidak secantik aku. Hatiku berbunga-bunga saat dia bilang kangen padaku, apalagi  kata-kata seperti itu jarang dia katakan saat kami masih bersama dulu. 
Aku berusaha tak menanggapi ungkapan ungkapan seperti itu sekalipun terus terang aku sangat menikmati. Tak dapat kupungkiri aku bahagia dan sangat terhibur mendengarnya. Bagaimanapun aku harus menjaga diri agar tak jatuh dalam hubungan yang lebih jauh. 
Kadang aku masih merasa cemburu padanya. Entahlah, aku merasa sangat sedih saat dia menikah dulu. Aku juga merasa kesal mendengar Zaenal sering membanggakan keluarga barunya di hadapanku, tetapi perasaan itu aku sembunyikan dalam-dalam di lubuk hatiku. 
Aku tak tahu kenapa ada perasaan seperti itu, tetapi aku sama sekali tak berniat mengakhiri jalinan komunikasi yang kembali terajut ini. Bisa kembali bercengkerama dengan orang yang sangat aku kasihi, sudah lebih dari cukup buatku saat ini. Aku bahkan tak berharap lebih dari ini.
Aku benar-benar terbawa suasana untuk terus menikmati jalinan komunikasiku dengan Zaenal. Aku makin nyaman kontak dengan mantan kekasihku itu, hingga sering kali bertukar SMS nyaris tanpa henti. Aku sampai gelagapan menghapus SMS antara aku dan dia bila ada suami di dekatku. Bagaimanapun aku takut suamiku tahu.
Aku merasa lebih bebas berkomunikasi dengan lelaki itu saat sedang ramai-ramainya rencana reuni kampus. Pada saat yang sama aku sering kontak dengan teman-temanku yang lain, sehingga aku merasa punya banyak alasan untuk telepon atau ditelepon teman lamaku.
Aku berniat benar-benar menikmati hubungan dengan mantanku saat hatiku terasa gonjing (goyah) melihat suamiku yang pada saat yang sama sering bersikap tidak mengenakkan. 
Tanpa aku tahu sebabnya, suamiku sering bersikap kasar padaku, meski hanya dalam kata-kata. Dia kelihatan enggan telepon kalau di kantor, bahkan kalau ditelepon kelihatan sekali kalau dia malas menjawab. Kalaupun menjawab kata-katanya sangat tidak mengenakkan. Aku tak mau menanggapi saat suamiku sering sekali bilang, kalau bukan karena anak-anak dia tidak betah dengan pernikahan ini.
Aku sangat sedih mendengarnya. Kehadiran Zaenal dalam kehidupanku kembali terasa bagai satu-satunya tetasan embun yang menyejukkan jiwaku. Dengan senang hati aku menyambut kunjungan Zaenal ke rumah orang tuaku. Itupun sebenarnya karena adik istrinya menikah dengan orang Nganjuk. Aku juga bersemangat datang ke reuni karena Zaenal juga berjanji menemuiku di sana.
Suatu hari sikap suamiku benar-benar tak mengenakkan. Setiap kali ngantor, dia seperti enggan pulang. Selalu saja ada alasan untuk tidak pulang meski aku tahu tidak ada pekerjaan yang benar-benar penting. Sikapnya membuatku makin jengah, muak sebab ada banyak pekerjaan di rumah, termasuk mengurus empat orang anak yang sangat merepotkan. 
Aku memutuskan harus bicara dengan suamiku. Aku tak bisa biarkan keadaan terus-terusan seperti ini. Di luar dugaanku, rupanya suamiku lebih dulu bicara. Dia bilang selama ini dia menyadap telepon dan SMS-ku dengan Zaenal. 
Aku sangat shock dan tak bisa ngomong apa-apa lagi. Ternyata semua yang aku sembunyikan selama ini sudah dia ketahui suamiku. Dia tidak marah padaku, tetapi sangat kecewa telah menikahiku. Dia bilang pernikahan ini sama sekali tak ada artinya lagi baginya, bahkan dia sebenarnya ingin mengakhirinya. kalau bukan demi anak-anak. 
Dia memang tidak marah di hadapanku, tetapi dari tulisan-tulisannya jelas sekali kalau dia sangat kecewa padaku. Hatinya seperti sudah pecah berantakan karena perbuatanku. Dia tidak bisa percaya lagi padaku. Dia terus mengulang-ulang, betapa dia sangat menyesal telah menikah denganku. Aku sangat sedih, setelah memahami mengapa selama ini dia sering mengatakan itu.   
Aku berusaha meluruskan penilaiannya padaku, tapi percuma saja. Argumen apapun hanya kian memojokkan aku. Setiap pembelaanku terasa sia-sia karena dia seolah jauh lebih tahu jawabannya. Ketika aku bilang aku tak pernah bicara soal perasaan, dia tunjukkan sikapku saat mendengar rayuan Zaenal. Ketika aku bilang tak ada pembicaraan soal perasaan, dia tanya "apa selama pacaran kamu hanya bicara soal cinta-cintaan?" Ketika aku bilang hanya berteman, dia balik bertanya, "Kalau berteman kenapa selinthutan?", dan masih banyak lagi yang membuatku memilih pasrah.
Semua tanggapannya atas pembelaan diriku justeru menyakitkanku. Aku hanya bisa pasrah, dan hanya bisa berusaha memperbaiki sikapku pada suami. Aku bahkan dengan terpaksa membatasi hubunganku dengan teman-temanku, terutama mbak Umi, seorang yang paling berjasa buat hubunganku dengan Zaenal di masa lalu, bahkan setelah kami berpisah. 
Aku merasa beruntung karena punya anak yang mengikat suamiku tidak akan pernah pergi meninggalkan aku. Akupun berusaha lebih memperhatikan anak-anakku, terutama dalam urusan belajar, sekolah, dan makanan mereka, sesuatu yang hampir-hampir tak pernah kulakukan sebelumnya.
Aku berusaha membuat suamiku bahagia dengan melakukan apapun yang dia suka. Aku rela difoto dan shooting bugil karena dia bilang menyukainya, dan hanya itu satu-satunya hal menarik dari aku di matanya. Dia selalu menunjukkan sikap seakan tak ada masalah, tetapi aku kini sangat paham, suamiku paling pintar menjaga sikapnya meski yang dirasakan dalam hatinya justeru sebaliknya. 

Jumat, 08 Maret 2013

SUDAH KEHILANGAN APA, SIH?

Aku pernah tanya pada dik Iid. Dia cewek yang main backstreet karena hubungannya tidak disetujui orang tua. Dia tetap bertahan sekalipun dimaki, bahkan dipukuli ayahnya karena tetap mempertahankan hubungannya.
"Jane sampeyan ki wis kelangan opo to, kok nekat koyo ngono" Tanyaku sambil bercanda.
Di luar dugaan dia menamparku, meski berhasil kuhindari. Dia teramat sangat marah dengan pertanyaanku. "Kamu pikir aku ngapain?" Tanyanya memaki, dengan mata melotot. 
Setelah itu dia menangis tersedu-sedu. Dia bilang sangat kecewa dengan pertanyaanku. Dia merasa aku merendahkannya karena pertanyaanku. "Kata-kata ayahku yang paling menyakitkan ya seperti itu" Tegasnya. "Sak jane, kowe ki wis diapakne ae kambek Arif? Hatiku sakit sekali dikata-katain seperti itu"
Saat amarahnya mereda aku jelaskan, kalau aku benar-benar tak bisa memahami perasaan  seseorang yang begitu ngotot menjalin hubungan, sekalipun tidak disetujui orang tuanya. Aku tak begitu percaya seseorang bisa jatuh cinta pada seseorang itu sampai segitu kuatnya. 
Mungkin itu karena aku tidak pernah merasakannya. Aku memang pantang berkonflik soal cinta. Bagiku sangat naif meributkan soal pilihan pasangan hidup, berebut pacar, apalagi berkonflik dengan orang tua untuk urusan cinta. Kalau tidak bisa memilih satu orang, bagiku selalu ada orang lain. Tidak ada manusia yang terlalu sempurna di mataku. Tidak ada perempuan yang tak tergantikan. Tidak ada cinta yang buta, apalagi membabi buta. Tidak ada.
Aku bilang padanya, "Kalau kamu bilang menyukai aku, mau kalau menikah dengan aku, berarti kekasihmu itu bukan tak tergantikan. Kamu mestinya bisa menerima orang lain. Karena itu, aku pikir tidak mungkin kamu bersikukuh memilih seseorang, kalau bukan karena sesuatu, satu alasan yang sangat kuat" 
Aku tetap tidak paham ketika dia menjelaskan alasan-alasannya. Bagiku alasan-alasan itu seharusnya tidak cukup kuat untuk bertahan, tetapi aku sama sekali tak membantahnya. Aku hanya menganggukkan kepala tanda paham, meski sebenarnya itu alasan konyol buatku.
Entahlah, sepertinya orang yang sedang jatuh cinta punya alasannya sendiri, yang aku tak pernah pahami.  

  

AKU SENANG KAU KEMBALI BERCERITA

Kita sama-sama punya masa lalu sayang. Menutupi semua itu hanya membebani perasaan. Aku selalu ingin melepaskan beban itu, bukan untuk mengenangnya tetapi agar orang terdekatku saat ini memahami aku. Aku ingin kamu menerima aku, masa lalu dan masa kiniku sebagaimana adanya.
Aku senang kamu juga mulai mau melakukannya. Aku jadi tahu siapa kamu sebagaimana adanya, bukan sebagai pribadi yang kau baik-baikkan untuk di hadapanku. Aku ingin tahu yang kamu rasakan, perasaanmu padanya, rasa bahagiamu, rasa sedihmu, dan semua yang pernah kau jalani bersamanya. Aku senang mengenalmu sebagaimana kamu adanya.
Itu membuatku menjadi tahu persamaan dan perbedaan antara kita. Aku yakin, itu akan lebih mempermudah kita membangun hubungan. Semua yang kita lalui mengajarkan:
1) Betapa jodoh sepenuhnya di tangan Tuhan. Kita hanya perlu lebih ikhlas menerima suratan takdir dari-Nya.
2) Kita sama-sama punya masa lalu. Kita pernah jatuh hati, menyukai, dan menikmati saat-saat bercinta dengan seseorang di masa lalu. Kita tak semestinya mempersoalkan itu.
3) Masa lalu menyisakan memori indah yang akan selamanya menjadi milik kita masing-masing yang harus saling dipahami.
4) KIta punya banyak kesamaan dalam beberapa hal, hanya berbeda dalam mengekspresikannya.
Aku menunggu ceritamu selengkapnya, sayang.

Kamis, 07 Maret 2013

YANG TERBAIK DAN TERINDAH

Yang paling kusuka dari kamu saat ini adalah kehangatan sikap dan kemahiran kamu dalam bercinta. Kamu selalu menyentuhku setiap saat, memeluk, mengelus, mencium, meraba, dan saling menggoda dengan ungkapan-ungkapan nakal.
Pernikahan kita begitu hangat, tak ubahnya sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta. Aku tak tahu apakah setiap pasangan seperti kita, tetapi aku sangat menikmatinya. Sesi bercinta kita begitu berwarna. Seperti mengulang saat-saat pengantin baru, kita begitu mudah tergoda terbawa ke dalam hangatnya percintaan, tanpa memandang waktu, tempat dan leluasa melakukan semua cara yang kita suka.
Kita jalani pencintaan layaknya pasangan nakal yang memanfaatkan setiap kesempatan. Kita melakukannya di mana saja, di kamar, dapur, kamar mandi, depan TV, garasi bahkan di dalam mobil. Beberapa detik terasa begitu bermakna untuk mendekatkan jiwa dan raga kita.
Aku kebinalanmu memamerkan lekuk tubuhmu di hadapanku, tak segan meminta aku melakukan ini dan itu, mencoba semua yang kita tahu, melakukan semua yang kita suka, menempatkan milikmu di mulutku, menggerak-gerakkan pinggulmu di depan wajahku. Aku suka leguhanmu yang membahana. Aku kemahiranmu memainkan milikku dengan mulutmu dan liang bahagiamu. Kamu begitu lihai mengelus, meraba dan mengulum, yang seketika menenggelamkan aku dalam buaian hasrat. Kau hisap seluruh dayaku hingga sepenuhnya pasrah menyerah pada semua yang kau lakukan.  

8 PERUBAHAN CEWEK SETELAH ML DENGAN PACAR

Setelah memberikan mahkota kesucian pada sang cowok saat masih pacara, biasanya cewek mengalami beberapa perubahan mental. Emosi cewek berubah dari sebelumnya sekalipun penampilan mungkin tidak banyak berubah. Di antara hal-hal yang perubahan dirasakan cewek setelah ML dengan pacar adalah sebagaimana paparan di bawah. 
Sebagai catatan, ini hanya berlaku bagi cewek konvensional yang memberikan seks pada pacar semata demi cinta dan berharap menikah. Catatan berikut tidak berlaku bagi cewek yang akhirnya memilih menjadi wanita panggilan atau penjaja seks.
1.  Bingung dan Sering Gelisah
Setelah membiarkan cowok menikmati organ vitalnya untuk pertama kali, pada umumnya cewek merasa bingung dengan apa yang dia lakukan. Cewek selalu bertanya dan tak habis pikir pada dirinya sendiri, mengapa bisa membiarkan mahkotanya hilang. Perasaan gelisah, harap-harap cemas, rasa bersalah dan berharap sang cowok bertanggung jawab bercampur-aduk dalam pikirannya.  
Perubahan yang hampir selalu menghantui cewek setelah ML dengan pacar adalah perasaan harap-harap cemas baik dia sadari atau tidak. Itu sebabnya cewek biasa mudah gelisah, sedih atau marah bila sang cowok tidak segera merespon telepon atau SMS. Sekalipun mulai terbiasa ML dengan sang pacar, cewek juga selalu dihantui perasaan kuatir hamil sebelum menikah.  
2.  Kuatir  Ditinggalkan Cowok
Ditinggalkan pacar adalah hal yang paling ditakutkan oleh seorang cewek setelah menyerahkan keperawanan pada sang cowok. Sekalipun sang cowok tetap menunjukkan kasih sayang dan perhatian, cewek tetap dihantui kekhawatiran. 
Itu sebabnya, cewek menjadi lebih pencemburu dibanding sebelumnya. Apalagi bila terlibat konflik dengan sang cowok. Cewek menjadi lebih manja dan ingin lebih sering bersama sang cowok. Di sisi lain, cowok biasanya menjadi mudah sebal pada cewek karena sikapnya itu. 
3.  Memanjakan Cowok dengan Seks
Pengalaman ML pertama biasanya membuat cewek lebih mudah diajak bercinta. Sekalipun dibayangi kekuatiran, cewek yang pernah ML lebih sulit menolak seks dibanding yang sama sekali belum pernah merasakannya. Pengalaman seks pertama juga merangsang cewek secara perlahan-lahan mulai merasa membutuhkan seks.
Satu-satunya andalan cewek setelah kehilangan keperawanannya adalah dengan memberikan seks sebanyak yang cowok mau. Cewek akan sangat memanjakan sang cowok untuk memperoleh kenikmatan seksual dengan tujuan mengikat sang cowok agar tetap menjadi miliknya. Itu sebabnya ML dengan cewek sebelum nikah kadang lebih nikmat dibanding setelah menikah. 
4.  Berharap Segera Menikah dan Mudah Putus Asa
Setelah kehilangan kegadisannya, harapan utama sang cewek pada umumnya adalah ingin segera menikah agar keperawanan yang hilang segera tertutupi dengan pernikahan. Cewek akan merasa pernikahan sebagai penantian panjang, apalagi bila dia masih tertuntut untuk melanjutkan pendidikan, dan mendapat pekerjaan.
Penantian yang tak kunjung datang dan konflik yang lebih sering terjadi setelah ML dengan pacar membuat cewek merasa penuh tekanan. Cewek menjadi mudah putus asa bila menghadapi masalah, terutama dengan sang pacar.
5.  Sering Berkonflik dan Tertekan
ML dengan pacar membuat hubungan cewek dengan sang cowok mendekati hubungan suami-istri. Masa bulan madu percintaan biasanya mulai berakhir, meski hari-hari kebersamaan diwarnai dengan hubungan intim. Watak asli keduanya akan terlihat yang menjadikan hubungan menjadi mudah tersulut konflik.
Setelah menikmati ML dengan sang cewek, sikap cowok biasanya banyak berubah, mudah marah, dan suka bersikap semaunya, karena posisi cowok biasanya di atas angin. Ancaman putus lebih sering terlontar dan menyakitkan cewek hingga membuat cewek merasa tertekan, karena berada di pihak yang lemah.  
6.  Kurang Konsen Belajar/Kerja
Setelah ML dengan pacar, konsentrasi cewek untuk belajar atau mengembangkan diri biasanya berkurang. Energi emosional cewek banyak terserap untuk mempertahankan hubungan hingga menikah. Emosi yang tidak stabil dan penuh tekanan membuat cewek kehilangan fokus untuk mengembangkan diri.
Mungkin itu sebabnya para pakar menyatakan bahwa orang lebih sukses dalam karier bila semakin lambat melakukan hubungan seks. Semakin cepat melakukan hubungan seks, apalagi sebelum waktunya hanya menyisakan beban yang menghambat pengembangan diri dan karier. 
7.  Menutup Diri dari Cowok Lain
Cowok yang telah merenggut keperawanan biasanya menjadi fokus perhatian cewek. Sang cowok menjadi manusia yang paling sering dipikirkan oleh cewek, hingga menutup diri dari kehadiran cowok lain. Setelah menyerahkan mahkotanya pada seorang cowok, cewek seakan bilang, "Hanya untukmulah hidupku". 
Cewek akan semakin tertutup dari cowok lain, karena merasa semakin mantap dengan sang cowok. Sekalipun sang cewek akhirnya mendapati banyak kekurangan dan hal-hal yang tak disukai pada sang cowok, cewek akan bersikap lebih realistis. Apapun yang terjadi, apapun keadaan sang cowok, dialah yang harus menikah dengannya.
8.  Mudah Memberikan Seks Bila Selingkuh
Setelah ML dengan pacar, sikap cowok biasanya sering kurang menyenangkan. Sikap cowok bahkan tak jarang menyakitkan, baik kata-kata, sikap, maupun perhatiannya. Cowok biasanya mengidolakan cewek lain justeru setelah ML dengan pacarnya. Cowok menjadi lebih percaya diri, bahkan cenderung ingin selingkuh dan penasaran ingin merasakan cewek lain.
Tak jarang cewek justru selingkuh setelah memberikan seks pada cowok. Perselingkuhan yang dilakukan cewek yang pernah ML dengan pacarnya cenderung menjurus pada seks. Hal ini dikarenakan cewek merasa jalan mudah mendapatkan perhatian cowok lain adalah dengan seks.
.


INTROSPEKSI: KEKURANGANKU

Aku punya kebiasaan yang tidak positif dalam bercinta. Tampaknya itu pulalah yang menyebabkan hubungan kita sering tidak nyaman.
Aku tak pernah menerima konsekwensi dari mencintai seseorang, yaitu menerima kelebihan dan tak mempersoalkan kekurangannya. Pada dasarnya aku tak pernah mencintai seseorang secara utuh. Aku selalu berharap seseorang yang sempurna, tanpa cela. Aku enggan menerima kekurangan, bahkan untuk sekedar memahami kekurangannya.
Hampir setiap perempuan selalu ada sisi kekurangan yang aku persoalkan. Ironisnya aku masih bersikap begitu saat memutuskan menikahi kamu. Perasaan cintaku begitu mudah melemah, dan akhirnya mundur teratur bilamana ada sesuatu yang mengganjal di hati.
Sekarang aku berusaha mengubah sikapmu. Aku nggak mempersoalkan apapun dari kamu. Aku tak akan menilai kamu dari sudut pandangku. Aku akan memahami kamu dengan cara pandang Zaenal terhadap kamu, meski tak ada lagi kemungkinan memperjuangkan cinta seperti yang pernah kalian jalani bersama. Aku menerima kamu apa adanya.
Kita harus terus bersama dan bahagia. Kamu adalah wanita yang cantik dan baik untukku. Kamu juga sangat seksi dan menggairahkan dalam bercinta. Aku menerima dan tak mempersoalkan ada seseorang yang masih begitu berarti di hatimu selain aku. Aku menghargai perasaanmu itu. Aku memandang itu sebagai hal biasa dan tak ada gunanya mempersoalkan semua itu.
Pernikahan adalah menjalin hubungan pria dan wanita agar saling membantu, mendukung, dan menikmati hidup dengan bercinta dan meraih semua yang kita suka. Pernikahan tak akan mengubah rasa yang pernah ada.


  

Rabu, 06 Maret 2013

HUKUM KARMA KARENA SEX PRANIKAH

Sebelum menikah aku pernah dekat dengan seorang cewek hitam manis berwajah lembut, namanya sebut saja Ida. Dia gadis satu daerah denganku, dan kebetulan dia anak orang terpandang di daerahku.
Sejak pertama bertemu aku suka padanya, tapi aku tak berani mengatakannya.Baru setahun berikutnya aku berani dekat dengannya, tapi sayangnya saat itu dia sudah punya pacar. Dalam hati aku kecewa sekali, tapi aku sembunyikan dalam-dalam perasaanku padanya. Aku sudah senang bisa dekat dengannya, dan berharap masih ada gadis semanis dia di dunia ini untukku.
Aku senang dia menerima kehadiranku meski hanya sebatas teman. Aku senang tahu banyak hal tentang dia, terutama hubungannya yang tak direstui orang tua. Aku turut sedih saat dia cerita ternyata cowoknya sudah punya cewek lain.
Kisah sedihnya itulah yang membuatku kian dekat dengannya, hingga suatu saat kami jalan bersama nonton teater di sebuah kampus swasta. Di situlah aku merasakan getaran batin yang tak pernah kurasakan sebelumnya.
Keluar dari gedung teater tengah malam membuat aku tak mungkin antarkan dia pulang ke kost. Aku tak tahu harus membawanya ke mana. Pengennya sih, aku menghabiska malam itu bersamanya entah di alun-alun atau mana saja di tempat sepi. Terus terang aku ingin sekali menciumnya.
Tanpa kuduga, ternyata dia mengajakku ke Kaliurang, padahal selama setahun di Jogja belum sekalipun aku ke sana. Di tengah perjalanan dia bilang takut karena jalanan malam itu terasa sangat gelap. Diapun mengajakku ke Parangtritis, tempat ternama yang ironisnya aku juga belum pernah ke sana.
Kamipun meluncur ke sana, di tengah rintik hujan dan jalanan yang gelap. Aku merasa bahagia karena membayangkan akan menciumnya di sana. Setelah perjalanan jauh dia mengajakku belok ke kanan, ke jalan tanah yang sepi. Rupanya itu pantai parang kusumo.
Di sana aku mulai membayangkan akan duduk di tempat gelap di pantai, dan menikmati sentuhan semalaman. Setelah beberapa langkah menapaki pantai, dia kembali bilang takut dan mengajakku ngamar. Ngamar! Istilah yang baru sekali itu aku dengar.
Dengan girang aku menuruti permintaannya. Di barisan rumah sebelah timur paling ujung kami menginap. Kami diberi kamar depan sebelah kanan. Di tempat itu aku  menikmati semua yang melampaui bayanganku semula. Aku melepas hampir seluruh pakaiannya kecuali celana dalam korset yang susah dilepas. Aku mencium dan menikmati sekujur tubuhnya.
Aku hanya tak berani membuka celana dalamnya. Entahlah, aku takut melakukannya. Aku hanya menyusupkan jariku di balik celana dalamnya, dan memasukkan ujung jariku di vaginanya yang licin nan basah. Karena tak juga puas, aku jepitkan penisku di sela pahanya hingga spermaku memancar deras dan membuat tubuhku lemas.
Selepas malam itu aku terus penasaran padanya. Berhari-hari aku bergumul dengannya, tapi serasa belum cukup. Aku ingin sekali merasakan bersetubuh dengannya.
Di malam tahun baru kami kembali keluar berdua. Kami jalan keliling kota, tapi aku merasa tak nyaman di sana. Aku senang sekali saat dia mengajakku ke Samas. Ya, di pantai itulah pertama kalinya aku menikmati indahnya bercinta hingga tiga kali dalam semalam. Aku puas sekali merasakannya.
Hari-hari berikutnya aku semakin tak bisa hidup tanpanya. Beberapa malam berikutnya kami kembali bercinta dengan menginap di Kaliurang dua kali masing-masing Ml dua kali, di rumah bu De empat kali, dan parang tritis satu kali, lalu di penginapan dekat rumah dua kali. Aku benar-benar terbuai olehnya.
Aku ingin selama hidupku bersamanya, tapi dia bilang tak bisa melakukannya. Dia bilang aku bukan yang pertama menyetubuhinya. Dia hanya akan menikah dengan kekasihnya.
Akupun merelakannya. Aku dan dia tak rugi apa-apa. Aku cuma berharap menikah dengan cewek yang masih perawan, sebab aku ingin sekali merasakan seperti apa rasanya keperawanan.
Pilihanku jatuh pada seorang wanita yang ternyata mengalami masalah yang sama. Wanita pilihanku ternyata juga sudah punya kekasih tetapi tak disetujui oleh orang tuanya. Aku jalani saja, karena aku pikir dia sepertinya masih perawan. Ternyata aku salah. Wanita yang jadi istriku ternyata sama. Dia bahkan terlalu mencintai kekasihnya, hingga layanannya padaku jauh berbeda dari cewekku sebelumnya.
Aku bukan saja sangat kecewa, tetapi tidak puas dengan kehidupan seksualku bersamanya. Hatinya yang mendua membuat pernikahan kujalani tanpa rasa bahagia. Aku sempat marah dan kecewa, tapi kupikir-pikir mungkin ini sebuah karma, dan aku harus menerimanya. 

INDAHNYA BERTEMAN DENGAN MANTAN PACAR

Dulu aku merasa sangat kecewa ketika istriku berteman dengan mantan pacarnya. pertemanan itu membuat aku merasa tak istimewa lagi di matanya, karena kehadiran orang yang pernah dia kasihi. Dia sendiri mengakui, perasaan yang pernah ada bagaimanapun tak dapat dipungkiri masih tersisa, masih mewarnai pertemanannya dengan sang mantan, dan sesekali menggoda hasrat untuk menikmati romantika kenangan lama di masa kini. 
Sekarang aku lagi tak mempersoalkan semua itu, sebab akupun ingin melakukan hal yang sama. Sepertinya indah sekali menjalani hidup penuh cinta, sekalipun hingga detik ini aku belum mencoba, tapi itu hanya soal waktu dan kesempatan saja. 
Sepertinya istriku tidak keberatan aku menikmati hal yang sama, bahkan beberapa kali dia meminta aku melakukannya. Dia berharap aku tak "nyerempet-nyerempet" urusan perasaan, meski dia sendiri mengaku menikmati setiap pujian dan rayuan mantan kekasihnya, dan sulit menghindarinya. Akupun setuju, meski tak bisa berjanji bisa membatasi diri. 
Yang penting, apapun yang terjadi kami berjanji akan selalu bersama sampai ajal memisahkan. Kami akan selalu syukuri dan nikmati kebersamaan tanpa perlu ada yang terluka. Aku dan dia adalah kisah cinta yang utama. Jalinan silaturahmi dengan masa lalu hanyalah penambah berkah bahagia. Cinta kami berdua lebih berwarna karena hidup dengan lebih banyak cinta.
Mungkin terdengar aneh, gila dan mengada-ada, tetapi itulah adanya. Pernikahan memang butuh komitmen, tetapi batasan-batasannya terserah masing-masing pasangan menyepakatinya. Kebebasan berteman dengan mantan dan siapa saja membuat hidup lebih bahagia, asalkan bahtera tetap berjalan penuh cinta. 

SEBAB SELINGKUH BATIN ATAU SELINGKUH EMOSI


Selingkuh sering kali identik dengan hubungan intim (kelamin) dengan seseorang yang bukan pasangan resminya, padahal tidak selalu demikian. Selingkuh fisik demikian bahkan sering kali bermula dari perselingkuhan yang bersifat batin atau sering juga disebut selingkuh emosi. 
Cinta pada dasarnya merupakan hubungan dua orang yang bersifat batin (emosional), di mana masing-masing saling memiliki perasaan suka, terikat, nyaman dan ketergantungan satu sama lain. Perasaan cinta membuat seseorang bersedia menjalani hidup bersama sebagai satu pasangan yang saling mengisi, mengasihi, saling memiliki kecocokan, saling menikmati dan mengekspresikan perasaan itu bersama pasangannya. Rasa cinta bahkan membuat pasangan bersedia mengatasi berbagai persoalan bersama. 
Ketika menjalin hubungan dengan seseorang, seseorang berharap si dia hanya mencintai kita, dan demikian pula sebaliknya. Masalahnya, cinta kadang bukan perasaan yang abadi, sebab berbagai alasan dapat mengubah jalan perasaan seseorang. 
Ketika perasaan pada seseorang yang bukan pasangannya tersebut terpaut, maka itu dapat disebut selingkuh, sekalipun bersifat batin saja. Bahkan mengetahui pasangan memendam rasa istimewa pada orang lain meski belum terpaut dalam hubungan asmara sekalipun sudah pasti sangat mengecewakan, sebab cinta menuntut keseimbangan rasa antar pasangan. Ketika perasaan cinta pasangan terbagi dengan orang lain, atau bahkan bukan untuk pasangannya pasti menimbulkan derita batin yang tidak ringan.
Bila perselingkuhan tersebut meningkat pada hubungan intim, maka disebut sebagai selingkuh fisik. Bagi wanita, selingkuh fisik pada umumnya sudah pasti disertasi dengan selingkuh batin, tetapi pada sebagian laki-laki selingkuh fisik kadang tak selalu disertai selingkuh batin, yang di antara penyebabnya adalah:
1.  Hubungan Bukan Didasarkan atas Rasa Cinta
Seseorang yang sudah berkomitmen menjalin hubungan dengan pasangannya kadang tak selalu didasarkan atas rasa cinta, tetapi karena pertimbangan-pertimbangan lain. Berbagai sebab kadang membuat seseorang tak dapat melanjutkan hubungan dengan seseorang yang sebenarnya dicintai. Kehampaan dirasakan seseorang ketika perasaan cinta pada pasangan tak dapat terbangun dan membuka peluang hadirnya orang baru yang lebih dicintai, atau cinta lama yang terpaut kembali.  
2.  Kegagalan Memelihara Cinta
Mungkin pada awalnya pasangan saling mencintai, tetapi karena berbagai persoalan yang mengganggu keharmonisan hubungan menyebabkan hadirnya cinta baru pada orang baru. Tidak terpenuhinya kebutuhan cinta kasih dari pasangan menjadikan cinta orang baru menggantikan, atau setidaknya melengkapi kekurangan itu.
3.  Bertemu The Right One at The Wrong Time
Tak jarang hubungan dibangun karena pertimbangan logis saja. Seseorang kadang baru merasa menemukan sosok yang tepat, yang sehati-sejiwa pada saat yang salah. Seseorang yang memiliki kecocokan batin justeru ditemukan setelah memutuskan menjalin hubungan dengan seseorang. 


     
  

TIDAK DIRESTUI ORTU KARENA DIA ANAK PERTAMA DAN AKU ANAK KETIGA

KKN merupakan momen paling menyenangkan selama kuliah. Selama KKN hubungan pertemanan di kelompok kami begitu akrab dan mengesankan. Kami begitu dekat satu sama lain bahkan hingga jauh hari ketika KKN sudah usai.
Di lokasi KKN aku termasuk peserta yang paling aktif. Aku biasa mengisi kegiatan apapun, terutama menjadi MC. Bekal pengalaman di pesantren cukup berguna selama KKN, karena kebanyakan teman-temanku tidak berani bicara di depan umum. Mungkin itu sebabnya banyak yang tertarik padaku. Banyak masyarakat sana yang berharap bisa menjadikan aku sebagai menantu. 
Apalagi kebetulan pak Lurah di desa itu juga masih bujangan, sehingga aku yang menjadi sasaran olok-olok. Sebagian teman laki-lakiku kelihatannya suka padaku, sikapku saat itu masih tertutup. Lagi pula tidak ada yang berani terang-terangan menyatakan suka padaku, sehingga semua berlalu begitu saja. 
Selama KKN ada salah satu temanku yang sering bareng denganku di beberapa acara, namanya Zaenal. Dia sebenarnya adik kelasku, tetapi ikut KKN bersama angkatanku. Setiap kali aku menjadi pembawa acara, dia biasanya yang menjadi pembicara atau memberi kata sambutan, sebab dia merupakan sedikit di antara teman-teman yang berani bicara di depan umum. 
Aku tidak berfikir apa-apa karena dia adik kelasku. Lagi pula dia juga sudah punya pacar anak Sumatra. Meski begitu dia memang sedikit berbeda dari teman laki-laki kebanyakan, yang kelihatan kurang agamis. Aku menyebutnya orang umum. Sedangkan Zaenal kelihatan lebih paham agama, karena lama tinggal di pesantren bahkan hingga akhir kuliah. Itu sebabnya beberapa teman perempuanku, terutama Mahil, begitu menyukainya, apalagi setelah Zaenal putus dari pacarnya.
Aku sebenarnya bersikap biasa saja ketika tahu dia menyukaiku, tetapi entah kenapa akhirnya aku merasa cocok dengannya. Aku merasa nyaman bila bicara dengannya. Dari segi latar belakang keluarga dan agamanya, dia satu-satunya temanku yang aku rasa sepadan (kufu) denganku. Hingga beberapa waktu sesudah kuliah, tidak ada komitmen apa-apa antara aku dan dia, tetapi jujur kuakui, aku merasa nyaman bersamanya, berbicara atau jalan bersama teman-teman ke sana ke mari.
Ketika orang tuaku menanyakan lelaki mana yang jadi pilihanku, spontan aku menunjuk dia. Aku sangat shock ketika orang tuaku ternyata tidak menyetujui. Alasan mereka sangat tidak masuk akal. Mereka menolak pilihanku hanya karena aku anak ketiga dan dia anak pertama. 
Berbagai dalil dan argumen kuberikan, tetapi orang tuaku tetap tidak bergeming. Aku mencoba bertahan beberapa lama, mencari dukungan sanak saudara, minta dukungan tokoh-tokoh agama, bahkan tokoh spiritual (dukun), tetapi orang tuaku benar-benar tak berubah sikap. Emosi ayah bahkan spontan meledak-ledak setiap kali kami membicarakan masalah itu.

12 TANDA CEWEK JATUH HATI


Banyak yang bilang, wanita penuh misteri, apalagi berkenaan dengan perasaannya. Meski begitu, sebenarnya sikap dan perilaku cewek sering kali menunjukkan suasana hatinya, perasaannya pada seorang lelaki. Di antara tanda-tanda cewek sedang jatuh cinta pada seorang cowok yang dia kenal adalah:
1.  Membicarakan Hal Pribadi pada Cowok
Cewek umumnya tidak mudah diajak bicara soal pribadi, seperti problem-problem pribadi, masalah keluarga, atau pengalaman cintanya pada sembarang cowok, tetapi saat dia mulai jatuh cinta dia justeru bersikap terbuka pada cowok yang dia sukai. Cewek berusaha menarik cowok masuk dalam kehidupan pribadinya.
Cewek yang sedang jatuh cinta biasanya membiarkan cowok tahu masalah pribadi yang sedang dia hadapi, tetapi bukan untuk mendapat bantuan, melainkan untuk menarik simpati dan ketertarikan sang cowok. Tanda paling kuatnya adalah saat dia bercerita mengenai pengalaman cintanya, cowok mana saja yang pernah mendekati dia tetapi dia tolak dan alasan-alasannya.
2.  Antusias pada Cerita sang Cowok
Cewek yang sedang jatuh hati berusaha mengenal sang cowok lebih jauh. Dia akan bersikap antusias mendengar cerita apapun dari sang cowok, baik soal keluarganya, teman-temannya, kegiatannya, dan terutama soal pengalaman cinta sang cowok. Bila dia mulai bertanya soal pengalaman cinta atau mantan sang cowok, maka itu pertanda dia mulai mencari celah untuk mendapatkan tempat di hati sang cowok.
3.  Berusaha Menjodohkan Cowok dengan Cewek Lain
Cewek yang sedang jatuh cinta akan menguji perasaan cowok dengan menjodohkannya dengan cewek lain. Cewek ingin tahu penilaian cowok terhadap cewek lain, yang pasti dengan harapan cowok itu tak tertarik padanya, tetapi pada sang cewek itu sendiri.
4.  Menceritakan Kelebihan Dirinya Meski Secara Tidak Langsung
Cewek berusaha memperkenalkan daya tariknya pada sang cowok meski dengan bahasa tidak langsung. Dia berusaha membangun kesan sebagai cewek yang baik, menarik dan pantas menjadi pasangan sang cowok, misalnya dengan menceritakan pengalaman pendidikan, keagamaan, dan berbagai prestasi yang pernah dia raih di masa lalu maupun sekarang.
5.  Berusaha Jaga Image
Sekalipun sedang berharap cinta sang cowok, pada awal-awalnya cewek justeru suka bersikap sebaliknya. Cewek malah menunjukkan sikap seolah tak tertarik pada sang cowok, terutama di hadapan sahabat-sahabatnya. Cewek pantang malu di hadapan teman-teman apalagi di hadapan sang cowok, tetapi kerling matanya tak bisa memungkiri kalau dia suka setiap kali dijodoh-jodohkan dengan cowok itu.
6.   Memperlakukan Cowok sebagai Teman Baik
Cewek yang biasanya alim, menjauh dari cowok, berubah terbuka dan membuka diri pada kehadiran cowok idaman. Dia akan menyambut baik kehadiran cowok idaman dan dengan senang hati menemaninya. Bila perlu dia akan mencari alasan untuk bertemu sang cowok agar dapat berbagi cerita.
7.  Menceritakan Hal-hal Kecil pada Sang Cowok
Cewek berusaha menempatkan diri sebagai orang terdekat sang cowok, seakan bagian dari keluarganya, atau pasangannya. Dia tak segan menceritakan hal detail perihal perjalannnya dengan teman-teman, kegiatan masak-memasak, atau berbelanja, yang sebenarnya tidak penting untuk diceritakan. 
8.  Tak Segan Menyentuh Sang Cowok
Cewek tak segan mencubit pinggang atau lengan sang cowok saat mendengar cerita lucu, gokil, atau sikap cowok yang menarik perhatiannya. Cewek mencoba membuka diri dengan membiarkan dirinya dapat bersentuhan dengan cowok seperti saat duduk atau jalan.
9.  Cemburu
Cewek yang sedang jatuh cinta tak bisa menutupi perasaan cemburunya pada sang cowok. Raut mukanya akan berubah drastis saat ada orang lain terutama teman sesama cewek yang memuji atau jalan dengan sang cowok. Dia mulai bersikap posesif sekalipun tidak ditunjukkan secara terbuka.  
10.  Tersipu Saat Dipuji Cowok
Cewek suka dipuji tetapi pujian apapun tidak lebih bernilai dibanding pujian sang cowok. Cewek yang sedang jatuh hati tak bisa menyembunyikan perasaan berbunga-bunganya saat cowok idaman memujinya, baik di hadapannya maupun orang lain. Raut mukanya akan memerah saat mendengar temannya bilang si cowok memujinya, atau bahkan bilang tertarik kepadanya. 
11.  Mengorek Pengalaman Cinta Sang Cowok 
Tahap paling dekat dengan pernyataan cinta cewek adalah saat dia mulai mengorek pengalaman cinta sang cowok. Cewek berusaha memastikan peluang yang ada di hadapannya. Cewek akan merasa lega bila cowok bilang sudah putus dengan mantannya dan memastikan tak akan pernah berhubungan kembali. Cewek juga berharap cowok memilihnya sebagai pengganti atau bila cowok belum pernah pacaran sang cewek berharap sang cowok segera "menembaknya" sebagai cewek pilihan.
Level cinta tertinggi cewek pada sang cowok adalah saat dia berusaha mencari info soal mantan sang cowok. Dia mulai menyelidiki dan memastikan sang cowok benar-benar tak akan kembali pada mantannya.
12. Bersemangat Ikut Serta dalam Kegiatan Yang Melibatkan Sang Cowok
Saat jatuh cinta, cewek berharap selalu dapat dekat dengan sang cowok. Ajakan untuk jalan-jalan atau berkumpul dengan teman-teman yang melibatkan sang cowok akan disambut dengan antusias, sekalipun awalnya sang cewek jarang bergaul.
Cewek diam-diam mencari kesempatan untuk dapat berkomunikasi dengan sang cowok. Selain itu dia sangat menikmati "insight" atau tanda cinta dari sang cowok sekalipun belum pernah dinyatakan oleh sang cowok kepadanya.

PERKEMBANGAN SEKSUAL SEORANG ISTRI - 2

Setelah kelahiran anak keempat melalui operasi caesar, beberapa kali aku ke apotik untuk membeli obat. Kebetulan pada saat yang sama ada seorang ibu yang membeli krim pelumas. Aku bertanya pada penjaga apotik soal kegunaan krim itu. Rupanya itu krim yang biasa dipakai oleh pasangan, terutama yang sudah lanjut usia dan yang cairan vaginanya minim.
Akupun mencoba membeli satu botol tube, dan mencobanya di rumah. Ternyata istriku sangat menyukainya. Kami jadi lebih sering menikmati hubungan seksual, karena istriku jadi mudah terangsang. Dia bahkan makin sering berinisiatif memulai hubungan, bahkan makin leluasa bereksperimen dengan beragam gaya yang jauh lebih variatif.
Sejak saat itu aku jadi jarang mengulum vaginanya, karena setelah membaca artikel tentang bahaya oral seks dia malah kurang menikmati. Dia selalu merasa kuatir setiap kali dikulum vaginanya. Dengan sedikit olesan krim seperti merek Vigel, Durex atau sejenisnya dia langsung on berat. Suara wanita terangsang hebat begitu menggoda telinga.
Rasa sejuk dan licin krim itu membuat kami lebih nyaman bercinta. Istriku bahkan terbiasa merangsang dirinya sendiri dengan memainkan ujing penisku di liang vaginanya sampai dia sendiri meleguh-mengerang, hingga mencapai klimaks.
Sejak mudah mencapai orgasme, kegiatan bercinta menjadi momen yang teramat menyenangkan..Istriku semakin bergairah dan mudah terangsang. Dia jadi lebih sensitif dengan pembicaraan, sentuhan dan ajakan bercinta.
Yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya, vagina istriku selalu mengembang saat terangsang, mungkin seperti ereksi pada laki-laki. Selain sangat licin, seluruh lingkar bibir vaginanya mengembang seperti balon yang diisi angin, dan terasa hangat dan nikmat saat penis berada di dalamnya.
Gairah seksualnya berubah drastis. Dia bahkan lebih sering berinisiatif mengajak, bahkan memaksa bercinta kapan saja. Dia mudah marah kalau harus menunggu ajakan bercinta. Padahal sebelumnya dia sudah kehilangan mood bila kondisi lingkungan untuk bercinta kurang memungkinkan. Setiap kali menginginkan, istriku sekarang tak peduli lagi dengan keadaan sekitar. Dia langsung menarikku ke tempat  tertutup dan mengajakku menumpahkan hasrat.
Setelah beberapa bulan, terlambat membeli krim pelumas tidak masalah, sebab vagianya menjadi sangat sensitif. Cairan vaginanya sudah mengucur deras saat foreplay, sehingga sering kali krim pelumas tidak diperlukan lagi. Krim hanya dipakai untuk membangkitka mood bercinta, terutama saat dia merasa sedang kurang enak badan, atau untuk membantuku memenuhi hasrat dengan tangan saat dia menstruasi.
  

MASALAHKU SENDIRI


Yang aku suka dari istriku adalah tubuhnya ramping, putih, mulus. Singkatnya, secara fisik aku suka banget. Yang kurang aku suka, dia itu kurang tertarik pada seks. Tidak setiap saat dia mau bermesraan, dan apalagi bercinta.
Dia tipe cuek seks, permikir monolitik dan gila kerja. Kalau sudah sibuk sesuatu sulit ditarik ke ranjang. Dia kurang ngêrês. Bahkan dia lebih banyak mengeluh soal seks. Keadaannya seperti aku kalau lagi sibuk sesuatu. Masalahnya, hampir tiap detik dia seperti itu.
Sedikit rahasia masa lalu terkuak. Meski Cuma pengakuan tak langsung, aku sadari bahwa sebenarnya istriku pernah dapatkan pasangan yang benar-benar cocok secara mental dan visi hidupnya. Makanya begitu awet dan sulit terpisahkan.
Ukuran cinta memang bukan bagaimana pandangan orang lain, tapi kebutuhan rasa pelakunya. Bila yang menjalani memandangnya sudah ideal dan cukup, maka orang lain tak dapat berbuat banyak. Aku tahu dia masih sangat mencintainya, memujanya, dan mengenangnya sebagai masa terindah dalam hidupnya.
Aku benar-benar yakin bahwa aku manusia yang gagal untuk urusan cinta. Aku hanya punya seorang perempuan, tubuh istriku, tapi bukan seluruh hatinya. Sebagai orang timur, aku terpenjara oleh lingkungan, terutama keluargaku. Aku harus menerima kenyataan ini, tanpa pernah dapat mengubahnya demi menjaga perasaan orang tuaku, keluargaku.
Satu-satunya yang mungkin aku raih hanya kenikmatan seksual. Itupun belum memuaskan. Terlalu sedikit kesempatan yang aku dapatkan dibanding yang aku butuhkan. Mungkin juga pengalaman bersama dik Iid membuat sensasi bersama istri menjadi kurang terasa. Setelah cinta yang gagal kuraih, aku tak perlu menyoal keperawanan.
Bagaimana mungkin menyoal masalah keperawanan, sedangkan yang aku nikahi jelas-jelas bekas bini orang.  Kisah kemesraan dan gairah itu jelas tak lepas dari roman cintanya di masa lalu. Hanya saja dia memang tertutup soal yang satu itu, tapi dari sikapnya jelas dia tak memungkirinya. Karena itu, yang mungkin aku harapkan hanya seks yang memuaskan. Aku ingin dia jadi seorang perempuan yang binal di hadapanku, haus seks dan penuh gairah. Aku ingin dengar, mas… aku puas… oh… ah…
Kalau mau jujur, jelas aku tidak puas dengan kenyataan jodohku. Tapi itu semua salahku sendiri. Resiko tindakan bodoh, puncak dari sekian kebodohan dalam tindakan yang pernah aku lakukan. Seperti halnya soal disertasi, aku juga nggak akan menyalahkan Nyoto. Dia memang nggapleki, tapi di sisi lain aku sendiri tidak mampu bekerja dengan baik, sebaik yang mestinya dapat kulakukan.  Orang lain bisa, kenapa aku gagal? Artinya masalah ada pada diriku sendiri.

MONDAY, JANUARY 22, 2007

Selasa, 05 Maret 2013

TENTANG CINTA DAN PERNIKAHAN



Bagi mereka yang belum menikah, cinta selalu dilukiskan begitu menawan seindah syair lagu dan puisi. Pernikahan sering dianggap sebagai pintu gerbang menuju sorga dunia, sebuah taman yang penuh warna-warni keindahan, semerbak bunga-bunga bahagia, wewangian cinta kasih dan sejuknya kedamaian. 
Padahal pernikahan justeru merupakan kehidupan nyata yang penuh liku dan terjalnya perjalanan panjang nan panas berdebu, yang menguras peluh dan air mata, bahkan tak jarang jauh dari harum dan wanginya surga. Pernikahan adalah sebuah pilihan hidup yang dipenuhi rumitnya persoalan, yang menguji iman dan keteguhan dalam menanggung beratnya beban tanggung jawab dan kesiapan menjalani apapun sebagai suratan takdir. 
Pernikahan selalu menyuguhkan dua sisi, suka dan duka, kemudahan dan kesulitan, juga sisi indah dan sebaliknya. Keindahan dan kebermaknaan cinta hanya akan diperoleh setelah seseorang mampu menerima kenyataan dengan penuh tawakkal, ikhlas, selalu membuka pintu maaf dan pengertian, serta istiqamah mengarahkan langkah dan pandangan pada sisi-sisi yang pantas disyukuri.  

Minggu, 03 Maret 2013

PERKEMBANGAN SEKSUAL SEORANG ISTRI - 1

Aku bersyukur memiliki seorang istri cantik dan teramat baik. Urusan seksual, dia sangat lugu. Sejak remaja hingga menikah, dia wanita yang tertutup dari urusan seks, bahkan cinta. Dia bukan saja menghindari kontak seksual dengan laki-laki, melainkan sudah merasa risih membicarakan, bahkan mendengar pembicaraan yang berbau seksual.
Sebenarnya dia wanita normal. Dia mengaku, sejak SMP sudah tertarik pada lawan jenis, dan baru pacaran dengan teman dia KKN di Blitar. Dia juga mengaku selalu terangsang bila membaca novel-novel romantis. Dia pernah beberapa kali membaca novel milik kakaknya, atau meminjam novel temannya, tetapi untuk urusan seks dia sangat tertutup. 
Dia juga mengaku selalu terangsang setiap kali bercumbu dengan kekasihnya, tetapi segera menghindar bila diajak berhubungan lebih jauh. Dia masih sangat takut berhubungan seks saat sudah menikah.
Vagina dia benar-benar steril dari sentuhan, bahkan bulu vaginanya belum pernah dicukur sejak kecil hingga menikah. Bulu vagina sampai begitu tebal dan kusut hingga aku kesulitan saat mencukurnya pertama kali. 
Dia begitu tegang saat memasuki malam pertama pengantin. Dia merasa malu berduaan dengan lelaki di  kamar pengantin, sekalipun sudah menjadi suaminya. Itu sebabnya dia membeli selimut tebal untuk persiapan malam pengantin, karena tidak dapat membayangkan betapa malunya bila harus membuka daerah intimnya di depan suami.
Sebenarnya dia terangsang juga saat pertama kali bercumbu di malam pengantin itu. Bulu vaginanya yang tebal dan kusut basah oleh cairan licin yang keluar dari liang vaginanya. Meski semula bilang takut melakukan hubungan intim, tetapi setelah benar-benar terangsang dia bilang ingin melakukan hubungan.
Memasukkan penis ke liang vaginanya yang masih benar-benar perawan ternyata tidak mudah. Selain tertutup bulu tebal, liang vaginanya sangat sempit dan sangat tegang untuk dimasuki penis. Meskipun dia sudah menginginkan, tetapi penis tidak bisa masuk, dan dia merasa kesakitan saat dipaksakan.
Setelah bulu vaginanya dicukur bersih sekalipun, penis tetap tidak dapat masuk ke dalam. Liang vaginanya sangat rapat mencekat. Sebegitu sempitnya liang itu, sampai-sampai dimasukin jaripun tidak bisa. 
Praktis selama seminggu kami hanya saling cumbu dan rangsang. Aku merangsang sekujur tubuhnya dengan tangan dan mulutku. Diapun merangsang aku dengan cara yang sama. Setiap ada kesempatan berduaan, dia selalu memegangi dan mengulum penisku, tetapi tetap saja tak bisa melakukan hubungan intim.
Setelah berjuang selama satu minggu, akhirnya kami berhasil melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya. Setelah aku kulum vaginanya beberapa saat, dia yang semula tidur terlentang tiba-tiba mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi sambil berteriak-berulang kali. "Gak kuat, mas... Masukkan ... masukkan, mas..." 
Perlahan-lahan kamipun memasukkan penis ke liang vaginanya sambil membaca basmallah berulang kali. Meski terasa sempit dan menjepit erat, perlahan-lahan penisku bisa masuk seluruhnya ke liang vagina nan indah itu. Spontan kami berteriak lirih, "Alhamdulillah... bisa" sambil berpelukan erat-erat.
Kami merasa sangat lega dapat menyatukan jiwa dan raga yang selama seminggu penuh tertahan. Wajahnya terlihat begitu bahagia, dan akupun sangat bangga memiliki pendamping hidup yang benar-benar perawan.
Sampai beranak tiga, itu cara kami menyalurkan hasrat. Istriku biasanya terangsang hebat setelah vaginanya aku kulum beberapa saat, kemudian dia memaksa aku segera memasukkan penis ke liang vaginanya. Setelah puas, aku dia dia pasti langsung tertidur pulas.

6 HAL YANG DIRASAKAN SESEORANG PADA MANTAN PACARNYA

Ketika mendapati pasangan kita telepon, SMS-an atau bertemu dengan mantan pacarnya, kadang kita menduga ada "sesuatu" antara si dia dengan mantannya. Kalau tidak merasa punya hubungan khusus si dia juga pasti akan mati-matian menyangkal menyangkal atau membela diri habis-habisan, hingga menimbulkan perdebatan yang tidak nyaman, bahkan tidak jarang berakhir dengan keretakan hubungan.
Itu sebabnya, sebagian pakar percintaan tidak menganjurkan kita menjalin hubungan dengan mantan pacar. Setelah pernah menautkan perasaan dengan seseorang, kita pasti punya beberapa perasaan khusus yang tak mudah hilang. Intensitas perasaan tersebut tentu saja berbeda-beda antara satu pasangan dengan yang lain, tergantung intensitas hubungan yang pernah dirajut. Di antara perasaan tersebut adalah:
1.   Masih Teringat
Memiliki kekasih adalah pengalaman istimewa bagi sebagian besar orang. Berbagai pengalaman suka duka yang pernah kita rasakan tidak mungkin hilang begitu saja, kecuali kita mengalami hilang ingatan. Rekaman peristiwa itu akan tersimpan dalam memori hati dan pikiran kita, hingga kapanpun, yang sesekali mungkin akan muncul kembali.
2.  Masih ada Rasa
Ketika menyukai seseorang pada dasarnya kita memang menyukainya. Rasa itu mungkin tertutup oleh berbagai memori lain yang kita alami sesudah berpisah dari mantan pacar, tetapi tidak mungkin bednar-benar hilang begitu saja.
Rasa suka atau sebaliknya akan tetap bersemayam di hati kita untuk selamanya, meski seiring perjalanan waktu, kita mungkin tidak lagi berharap meningkatkan rasa suka itu menjadi rasa ingin memiliki, kecuali ada momen-momen tertentu yang membuat kita ingin mengulang kembali rasa yang pernah ada. Misalnya, kita ingin menghibur diri atau berselingkuh dengan sang mantan ketika hubungan kita dengan pasangan saat ini bermasalah, atau kita ingin kembali padanya ketika kita merasa kembalimenemukan  kecocokan dan sepakat menjalin hubungan lagi.
3.  Masih Kangen
Rasa yang pernah ada membuat kita pada saat-saat tertentu ingin tahu keadaan sang mantan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berita tentang sang mantan memiliki daya tarik tersendiri untuk di-upd date. Seseorang akan menyambut baik setiap info tentang sang mantan yang diperoleh melalui kolega, teman lama atau keluarga sang mantan. Tidak jarang seseorang mengintip laman fb atu twitter mantan sekedar melihat kabar terbaru dan wajah sang mantan di dunia maya. Pada dasarnya seseorang masih ingin tahu kondisi sang mantan, tetapi kebanyakan tidak ingin orang lain termasuk sang mantan tahu yang dia rasakan.
4.  Masih Ingin Kontak
setelah menjalani hidup bersama orang baru kadang kita ingin tetap berteman dengan sang mantan. Apalagi bila sebelumnya kita berpisah secara baik baik. Kita sebenarnya tetap tidak ingin kehilangan mantan sekalipin konteksnya tinggal berstatus pertemanan. Apalagi berteman dengan mantan selalu memberi sensasi tersendiri. Perasaan pernah bersama membuat cita rasa pertemanan sedikit berbeda dari pertemanan pada umumnya. Hanya saja kekuatiran akan merusak perasaan pasangan saat ini membuat kebanyakan orang membatasi pertemanan dengan sang mantan kekasih.
5.  Kuatir Pasangan Tahu
Berteman dengan mantan pacar memberi sensasi layaknya perselingkuhan, atau lebih tepatnya perselingkuhan emosional. Apalagi kalau hubungan dengan sang mantan dilakukan secara diam diam tanpa sepengetahuan pasangan. Tak dapat dipungkiri bahwa berhubungan kembali dengan mantan sedikit banyak membangkitkan perasaan cinta yang pernah ada. Getar-getar perasaan pasti masih turut mewarnai jalinan pertemanan dengan sang mantan sekalipun ditekan dalam-dalam.
6.  Masih Suka Menggoda dan Digoda
Seseorang yang pernah mengisi hati kita punya tempat berbeda di hati kita saat tak lagi bersama. Ketika seseorang menjalin kembali komunikasi yang intensif dengan sang mantan, maka sulit dihindari kecenderungan tidak mengusik kembali kenangan lama atau perasaan yang pernah ada. Sesekali pasti ada momen yang membuat mereka terbawa pada kecenderungan untuk saling goda, dan merasa senang bila digoda, apalagi kalau rasa itu masih kuat bersemayam di hati.

MASA DEPAN CINTAKU

Kisah ini memang jauh dari sempurna, jauh dari kata memuaskan. Cinta suci yang ada di benakku benar-benar hayalan yang harus dilupakan. Hanya ada kisah nyata, yang harus dijalani sebagaimana adanya. Aku benar-benar tak punya pilihan.
Mengecewakan memang, tapi tetap lebih baik dari pada menghancurkannya. Membahasnya tak memberi manfaat apapun selain mengorek rasa kecewa, membuat sedih dan putus asa. Jika tak bisa raih seluruhnya jangan tinggalkan seluruhnya. Lebih baik ada yang dapat dinikmati dari pada tidak sama sekali. Inilah kenyataan hidup dan harus dijalani. Titik.
Pertama, aku tak akan menuntut apapun dari istriku, bahkan sekedar kepuasan seksual. Dia juga sudah cukup menderita dengan semua ini. Yang jelas, kami sudah jadi satu keluarga, dia istriku dan aku suaminya, dan ini harus dipertahankan demi anak-anak. Aku bahkan tak meminta dia melupakan kekasihnya yang dulu, sebab ini sudah soal hati, soal perasaan. Tak ada yang bisa memaksakan hati, bahkan Tuhan sekalipun. Aku tak akan menghalangi bila dia masih berhubungan dalam konteks apapun. Siapa tahu dapat sedikit membuatnya terhibur. Aku tak akan menyakiti diri sendiri dengan rasa cemburu.
Kedua, Aku sendiri juga akan bebaskan perasaan dan pikiranku. Aku akan merasa, berfikir dan berbuat yang sama dengan dia. Menikah bukan halangan untuk bisa berhubungan dengan siapapun, teman baik ataupun bekas kekasih. Sekedar berteman tidak ada salahnya. Kalaupun terjadi sesuatu itu urusan nanti, bukan dipermasalahkan di depan. Segalanya yang belum jelas hanya akan membuat pertengkaran, dan itu tidak menyenangkan.
Ketiga, aku akan berusaha nikmati kisah ini dalam hal-hal yang memang bisa dinikmati. Bagaimanapun punya perempuan lebih baik dari pada tidak. Meski tidak sering, sesekali aku masih dapat menikmati kemesraan yang aman. Sekali lagi aku tak akan banyak menuntut, ada dinikmati, tidak ada juga tidak apa-apa. Enam tahun selalu begitu dan aku tak mempermasalahkan meski juga jauh dari yang aku butuhkan. Ketika kita sudah salah langkah, semuanya memang cenderung serba salah dan tidak memuaskan.
Keempat, aku harus tetap bekerja untuk diriku sendiri. Aku harus kurangi pengabdianku padanya, sebab potensial mencelakakan diri sendiri. Bagaimanapun aku harus tetap hidup, tetap eksis. Segalanya memang telah jauh berbeda dari sebelum menikah, tapi aku tak boleh tinggal diam. Aku tak mimpikan lagi jadi penulis atau orang beken dan banyak duit. Yang jelas, aku harus jadi orang mandiri biar tidak terus dilecehkan.
Kelima, aku harus menjaga jarak dari keluarganya. Aku tak mau jadi budak ambisinya. Kalau berhasil mereka yang jadi raja, kalau gagal ini kegagalanku sendiri. Celaka sekali kan? Aku menilai mereka manusia yang tak tahu diri, tak tahu berterima kasih sebagaimana orang lain yang pernah aku hormati. Celakalah mereka yang bekerja untuk orang lain tanpa jelas kontrak kerjanya. 

Sabtu, 02 Maret 2013

2 MASALAH DALAM KEHIDUPAN PASANGAN

Memiliki kehidupan bersama pasangan secara harmonis dan bahagia merupakan dambaan setiap orang, tetapi faktanya tidak semua pasangan dapat mewujudkannya. Sebagian pasangan bahkan hanya meraih harmoni semu, dari luar tampak tetap rukun dengan keluarga yang utuh padahal di dalam dipenuhi beban batin yang tertahan.
Untuk meredakan tekanan batin, orang tua jaman dulu sering mengajarkan untuk bersabar, dengan mengatakan, "Setiap pasangan pasti memiliki masalah", "Menikah dengan siapapun pasti menghadapi konflik", atau "Setiap suami-istri pasti menghadapi sesuatu yang menyebabkan air mata mengalir" 
Di satu sisi, ajaran itu dapat meredakan konflik dan ketidakharmonisan. Masalah adalah sesuatu yang pasti, sehingga setiap pihak harus bersiap-siap menerimanya sebagai kenyataan hidup. Di sisi lain, ungkapan seperti itu sekaligus mengekspresikan ketidakmampuan pasangan untuk keluar dari masalah.
Ketidakmampuan menyelesaikan masalah, sebagian pasangan menghabiskan sepanjang hidupnya untuk belajar menerima masalah abadi yang tidak pernah terpecahkan. Mereka yang memilih mengakhiri hubungan adalah mereka yang benar-benar tak dapat keluar dari tekanan.
Agar masalah dapat diselesaikan, setiap pasangan seharusnya memahami bahwa masalah dalam kehidupan pasangan dapat dipilahkan menjadi 2 (dua) kelompok besar, yaitu masalah komitmen dan keseharian.
  

Jenis masalah:
1.  Menyangkut Komitmen
2.  Problem Kehidupan
  
Keyakinan banyak orang bahwa setiap pasangan pasti mempunyai masalah menjadi bukti kultural ketidakmampuan kebanyakan pasangan menjalin hubungan harmonis.  

Untuk menjalin hubungan yang harmonis