Minggu, 23 September 2012

NIKMATILAH TUBUH ISTRIKU, MAS ZAENAL 2

Sekitar dua jam sudah Tutik tertidur di pelukan Zaenal. Tidur mereka begitu lelap seusai bercinta yang penuh gairah siang ini. Tutik tampak begitu nyaman tenggelam dalam dekapan lelaki itu. Tangannya meningkari lemah di pinggang mantan pacarnya, sedang tangan Zaenal tak pernah lepas dari vaginanya.
Sepertinya mereka begitu puas melepaskan kerinduan yang selama ini terhalang oleh kehadiranku. Segurat perasaan bersalah menyelinap di hatiku telah memisahkan mereka selama ini. Melihat kemesraan mereka hari, aku jadi kasihan pada Tutik, yang harus hidup bersamaku, orang yang sejatinya bukan pilihan hatinya. 
Tubuh Tutik tampak menggeliat setelah beberapa lama diam tak bergerak dalam pelukan lelaki itu. Butiran keringat tampak membasahi sebagian tubuhnya, hingga diapun menggeliat melepaskan pelukan Zaenal, dan lelaki itupun sepertinya tersadar dari tidurnya 
Tutik kembali tertidur, sedang Zaenal terlihat mulai terbangun. Lelaki itu tampak memandangi wajah Tutik dengan penuh kasih sayang. Sesaat kemudian telapak tangannya mulai meraba perut Tutik, dan secara perlahan bergerak menyusuri buah dadanya. Tutik kembali terbangun sembari tersenyum saat jemari lelaki itu membelai wajahnya dengan lembut, lalu seketika memeluk lelaki itu. Merekapun kembali ternggelam beberapa lama dalam pelukan yang seakan tak akan pernah mereka lepaskan lagi.
Sesaat setelah melonggarkan pelukan mereka saling beradu kecupan bibir, lalu tenggelam dalam kecupan yang teramat dalam. Di kamera aku lihat penis Zaenal kembali perlahan menegang hingga menyentuh liang vagina Tutik. Perlahan Tutik menjulurkan jemarinya memegang lembut kemaluan lelaki itu. Keduanyapun tersenyum bahagia.
"Besar sekali, Nal" Bisik Tutik sembari tersenyum. 
"Masa sih? Punya suamimu paling lebih besar"
"Enggak. Punya dia nggak sebesar ini. Makanya tadi aku puas banget"
"Iya?"
"Hemm... Aku nggak pernah sepuas ini"
"Ssst... Ntar suamimu dengar" Sergah Zaenal yang diikuti tawa geli keduanya.
Sejenak kemudia Zaenal kembali menindih tubuh Tutik. Dia kembali memeluk erat tubuh wanita itu sembari mengecup bibirnya dalam-dalam. Pinggulnya tampak bergerak berusaha memasukkan penisnya ke vagina Tutik, tetapi kesulitan masuk. Sejenak mereka tampak berhenti saat Zaenal terlihat berusaha memasukkan penisnya ke vagina lagi. Tangan Tutik terlihat menjulur meraih penis itu dan memasukkannya ke liang vagina sembari membuka pahanya.  
"Ah..." Serempak mereka mendesah lirih, saat penis Zaenal kembali menyusup liang yang selama sekian lama hanya menjadi milikku. Wajah mereka tampak begitu berbinar bahagia saat kembali menyatu dalam cinta. Beberapa lama mereka kembali berciuman sambil berpelukan, begitu dalam, begitu erat seakan tak ingin terpisahkan selamanya. Aku begitu terharu melihat adegan romantis itu.
Setelah beberapa lama pinggul Zaenal terlihat bergerak perlahan maju-mundur. Setelah beberapa lama Tutikpun turut menggerakkan pinggulnya mengimbangi gerakan Zaenal. Hampir seperampat jam mereka beradu hasrat penuh perasaan, yang sesekali diselingi kecupan dan pelukan penuh kasih sayang.
Sekitar dua puluh menit berlalu Zaenal tampak lebih keras menggerakkan pinggulnya, sementara Tutik berusaha mengimbangi gerakan pinggul lelaki itu. Semakin lama gerakan pinggul Zaenal semakin cepat dan Tutikpun meleguh-leguh penuh perasaan. 
"Zaenal... Zaenal... Sayang.... Aku, aku... Aku nggak kuat..." Leguh Tutik kemudian. Beberapa kali dia mengulangi leguh dan desahannya sembari memanggil-manggil nama lelaki itu. Sementara Zaenal tampak kian bernafsu menggerakkan penisnya keluar-masuk vagina Tutik dengan tubuh penuh peluh. 
Beberapa saat kemudian tubuh keduanya menggelinjang hebat sembari memekik bersamaan, "Ah... Uh.... Sayang.... Ah..." Teriak Tutik begitu histeris saat mereka mencapai klimaks bersamaan.
"Tutik... Tut... Tutik Sayang..." Pekik Zaenak di puncak kenikmatannya. Merekapun berpelukan erat, sangat    erat hingga beberapa waktu.
"Aku sayang kamu Tut" Bisik Zaenal berulang kali di telinga Tutik. 
"Aku juga, Nal. Aku bahagia sekali hari ini" Sahut Tutik di telinga lelaki itu.
"Aku ingin sekali selamanya bersamamu" Sambung Tutik.
"Aku juga.... Rasanya nggak mungkin berpisah lagi denganmu" Sahut Zaenal yang diikuti pelukan erat penuh curahan kasih sayang. Mereka terus berpelukan bahkan saat penis Zaenal terlihat melemah.
"Uh..." Leguh Tutik saat penis itu keluar dari vagianya.
"Nal..., Jangan pergi" Bisiknya. Zaenal hanya mengangguk sembari tak bosan menciuminya.
Sesaat kemudian tubuh lelaki itu kembali terkulai di sisi tubuh Tutik. Lelaki itu seakan tak mau melepaskan pelukannya, sedang bibirnya tak henti menciumi wajah Tutik. Tutikpun tak henti mengelus tubuh lelaki itu, lalu memegangi penis Zaenal yang basah.
"Aku ingin sekali bisa melakukannya lagi" Bisik Zaenal.
"Aku juga" Sahut Tutik manja.
"Cuma... Suamimu..."
"Ya, mau bagaimana lagi? Kuharap dia bisa mengerti aja" ujar Tutik lirih.
"Aduh... Sudah sore gimana, nih?" Tanya Zaenal tiba-tiba.
"Kita mandi bareng?" Ajak Tutik. Zaenal tak menjawah, tapi wajah lelaki itu terlihat berbinar lalu kembali merengkuh Tutik dan mengecup wajahnya dengan lembut.

Sesaat kemudian mereka tampak terbangun dan meraih pakaian yang berserakan di lantai, lalu bergegas ke kamar mandi bersama.

Kamis, 13 September 2012

JATUH KE PELUKAN GADIS TAK PERAWAN


Akhir-akhir ini aku kenal dengan seorang gadis sebut saja F. Wajahnya lumayan cantik, tetapi dari pertemanan itu aku tahu sebenarnya F sudah tidak perawan lagi. Dia sudah biasa ML dengan pacarnya yang dua bulan lalu putus.
Aku sangat bersimpati padanya. Itu sebabnya aku tak keberatan nemenin dia bahkan jalan sama dia ke mana saja. Dia selalu curhat padaku dalam segala hal, terutama soal perasaannya yang sangat terpukul karena pacarnya berselingkuh dengan gadis lain. 
Aku sempat berusaha bantu F dekati cowoknya agar mau bertanggung jawab, tapi F melarang. Aku tak bisa berbuat apa-apa karena cewek mantan pacar F juga tak mungkin lepaskan lelaki itu, karena dia juga sudah ML sama laki-laki itu.  
Meski hubunganku dan F makin akrab, aku pastikan tak akan pacari cewek itu. Aku tak mungkin bisa terima keadaannya. Aku hanya kasihan pada dia yang merasa kehilangan segalanya. Aku ingin dia lebih tegar menghadapi hidup yang masih terbentang luas.
Tapi kedekatan itu membuatku tak kuasa menahan godaan. Aku kian dekat dan teramat dekat, hingga suatu saat aku tak kuasa membiarkan diriku tak menyentuhnya. Entahlah, di saat kami hanya berdua, aku begitu tergoda untuk memeluknya dan bercumbu mesra begitu dalam dengannya. 
Aku merasa bagai terhipnotis oleh pesonanya melihat dia begitu bahagia membiarkan aku melakukan itu semua. Aku hilang semua kendali diriku melihatnya hanya tersipu saat aku melepas pakaiannya. Dia bahkan membalasku dengan melepas semua pakaian yang aku kenakan, hingga hanya tersisa aku dan dia. Getaran hasrat yang begitu mempesona membawaku terlena dalam pelukannya. Aku tak kuasa membiarkan semua itu berlalu begitu saja. Akhirnya, keperjakaanku terlepas di sorga dunianya.  
Sebagai lelaki, aku harus bertanggungjawab padanya, meski masa lalunya menjadi beban yang benar-benar berat buatku menerimanya. Aku tahu, itu hanya sikap egoisku saja, tapi aku tak punya pilihan selain mempertanggungjawabkannya.       
   

Selasa, 11 September 2012

NIKMATILAH TUBUH ISTRIKU, MAS ZAENAL 1

Zaenal membalikkan badannya menghadap Tutik. "Tut. Aku.." Zaenal mencoba bicara, tetapi terputus karena kecupan Tutik yang sangat dalam membungkam mulut lelaki itu. Beberapa saat Zaenal dan Tutik tenggelam dalam lumatan bibir yang teramat dalam.
"Sebentar..., Tut" Sergah Zaenal seraya menengok ke arahku saat Tutik mulai melucuti pakaiannya.
Wanita itu terlihat begitu larut dalam gairahnya sendiri. Kerinduan yang sekian lama terpendam pada mantan kekasihnya tak lagi mampu dia sembunyikan. Pesona Zaenal siang itu membuat wanita itu seakan tak ingat lagi pada suami dan anak-anaknya.
Tutik begitu bernafsu melepas seluruh pakaian lelaki itu. Dengan sedikit ragu, Zaenalpun turut melepas pakaian Tutik sembari berdiri.
Sembari melorotkan celana mantan kekasihnya, mulut Tutik langsung menerkam kelamin lelaki itu. Wanita itu begitu bernafsu meluapkan segala kerinduannya pada lelaki yang pertama kali mengisi hatinya itu.
Spontan wajah Zaenal menyerigai keenakan. Dengan mata melotot, mulutnya menganga dan leguhan tak menentu, tubuh lelaki itu menggelinjang menahan nikmat, membuat Tutik kian beringas mengulum penisnya.
"Ah..., Tut... Ah..." Beberapa saat kemudian tubuh lelaki itu terhempas di atas kasur, tetapi Tutik tak sedikitpun mengendurkan kulumannya. 
Dengan payudara menggelantung dia terus menggulum habis kemaluan mantan kekasihnya, hingga membuat Zaenal menggelinjang sembari mengerang-erang kenikmatan. "Tutik... Nggak kuat... Tut...Ah...." Beberapa saat kemudian lelaki itu meronta-ronta tak tahan merasakan kuluman Tutik yang bagai kesetanan.
"He, he, he, he..Kenapa?" Tutik tertawa terkekeh di atas tubuh lelaki itu. Wanita itu tampak begitu bahagia melihat orang yang dia kasihi menggelinjang oleh kulumannya. 
"Aku nggak kuat, Tut" Sergah Zaenah di sela helaan nafas yang tesengal-sengal. 
"Sakit, ya?" Goda Tutik pada lelaki itu.
"Aduh.. Bener-bener"
"Emang kalau sama istrimu gimana?" Tanya Tutik.
"Aku nggak pernah ginian"
"Masa, sih?"
"Hemmh..." Sahut Zaenal sembari terengah-engah.
"Tapi enak, nggak? Goda Tutik lagi"
"Hemmm"  Sahut lelaki itu sembari memeluk tubuh wanita itu erat-erat.
"Aku belum pernah merasakan senikmat ini" Bisik lelaki itu.
"Masa, sih?"
"Sure"
"Aku nggak bayangin kamu bisa sehebat ini"
"Ih.... Gombal!" Sergah Tutik.
"Bener. Aku biasanya cuma normal-normal saja"
"Normal gimana?"
"Ya, singkap roknya, masukkan. Gitu saja"
"Masa, sih?"
"Hem emh Bener-bener nggak bayangin ngrasain yang kaya gini"
"Kalau gitu, aku kulum lagi, ya?" Tutik kembali menawari.
"Aduh... Nggak kuat, Tut" Sergah Zaenal, tetapi Tutik langsung saja kembali mengulum penis lelaki itu. 
Zaenal kembali menggelinjang tak kuasa menahan geli yang teramat nikmat. Beberapa saat Tutik kembali mengulum dengan ganas, hingga tubuh lelaki itu meronta-ronta, "Sudah, nggak kuat... Tutik... Nggak kuat" Sergahnya sembari meronta menghindar dari kuluman. Tutik terus memaksanya, tetapi akhirnya menyerah saat Zaenal benar-benar tak tahan dengan kulumannya.
Sejanak kemudian wanita itu mengangkang di atas tubuh lelaki itu. Perlahan dia raih penis Zaenal dan menggesek-gesekkan ujung benda kenya itu ke liang vaginanya. Beberapa lama Zaenal hanya bisa meleguh menahan geli. "Tut, aku mau keluar... nggak kuat, Tut" Tiba-tiba lelaki itu berteriak. 
Setelah beberapa kali berontak, akhirnya Tutik membenamkan penis lelaki itu di liang vaginanya. Sembari mengerang keduanya beradu gerakan. Tutik tampak begitu bergairah menggoyangkan  pinggulnya di atas tubuh lelaki itu sembari tak henti meleguh mengerang, hingga keringat yang bening bercucurah membasahi tubuh keduanya.
Sesaat kemudian kedua orang itu saling berpelukan, kian erat dan makin erat. Sembari mengerang-erang tubuh sepasang kekasih yang lama terpisahkan itupun mengejang hebat, serasa saling beradu ketegangan. Sembari mengejang menghentak, tiba-tiba mereka serempak berteriak seakan melepas beban yang teramat berat. "Ah...  Zaenal...." teriak Tutik sembari memeluknya teramat erat.
Hingga beberapa lama tubuh Tutik masih menindah tubuh lelaki itu. Dari sela pantat belakangnya terlihat vagina wanita itu masih berdenyut lembut. Perlahan kulihat penis Zaenalpun masih berdenyut lembut dan perlahan melemas. "Ah... " Keduanyapun sontak meleguh bersamaan saat penis lelaki itu lepas dari jeitan vagina Tutik dan terkulai lemas.
Merekapun kembali berpelukan erat beberapa saat seakan melepas semua hasrat yang sekian lama terpendam dalam, hingga Tutikpun terguling di samping Zaenal. Dengan lemah Zaenal memiringkan tubuhnya lalu kembali merengkuh tubuh mulus Tutik.
Wajah mereka yang sayu kelelahan terburai senyuman. Mereka tampak begitu bahagia layaknya sepasang pengantin baru yang baru saja merayakan sukses percintaan perdana. Zaenal beberapa kali memeluk dan menciumnya erat sembari membisikkan sesuatu yang direspon Tutik dengan pelukan mesra. Dengan suara lirin keduanya saling berbincang soal pengalaman percintaan yang baru saja mereka lalui, yang sesekali diselingi tawa lirih.
Sembari bercengkerama, jemari lelaki itu seakan tak bosan mengelus tubuh Tutik, meremas buah dadanya atau meraba vaginanya yang basah. Tutikpun mengimbangin elusan itu dengan meraba dada dan perut lelaki itu. Beberapa saat wanita itu tampak memilin penis basah Zaenal yang tampak kembali menegang lemah. Beberapa saat kemudian, kedianya tertidur saling berpelukan.
Aku begitu terharu menyaksikan percintaan Tutik siang ini. Memberi kesempatan Tutik bercinta dengan mantan pacarnya, mungkin kedengaran gila, tapi entahlah, aku merasa begitu lega bisa memberi mereka kesempatan untuk melepaskan kerinduan yang sekian lama tak mungkin didustakan.

Aku sadar, Tutik memang Tutik dan Zaenal bukan lagi pacarnya, tapi aku juga sadar mereka terlanjur ditakdirkan sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai, saling merindukan, dan saling membutuhkan. Mereka tak mungkin memungkiri perasaan itu.

Sabtu, 01 September 2012

MASTURBASI AMAN BUAT CEWEK

Buat kamu para cewek yang memiliki gairah seks tinggi, lebih baik melakukan masturbasi dibanding ML dengan pacar kamu, apalagi dengan sembarang lak-laki. Sebenarnya ini bukan anjuran, tetapi bagaimanapun masturbasi memiliki resiko lebih kecil dibanding seks pranikah, terutama dari segi resiko moral dan sosial. Soal dosa enggaknya, itu tergantung pada keyakinan kamu saja.
Yang jelas ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam masturbasi agar kegiatan pemuasan nafsu secara swalayan ini aman buat kamu. Di antara hal yang harus kamu perhatikan adalah:
1.  Pastikan Waktu dan Tempat Aman
Jangan masturbasi di sembarang tempat dan sembarang waktu. Masturbasi di tempat umum pada jam sibuk pasti nggak nyaman bukan. Kalaupun kamu melakukannya di kamar pribadi kamu, pastikan pintu dan jendela terkunci rapat dan di saat yang tepat. Kalau saat masturbasi tiba-tiba nyokap nyuruh kamu belanja, pasti tidak asyik. Intinya usahakan tempat itu benar-benar private buat kamu. Usahakan tak ada yang tahu yang kamu lakukan, terutama laki-laki, sebab kalau ada yang lihat, maka itu sama saja kamu ngajak dia ML. 
2.  Pastikan Tangan Kamu Bersih
Kalau kamu masturbasi dengan tangan kamu sendiri, maka pastikan dicuci bersih terlebih dahulu, karena vagina adalah organ yang rawan terkena penyakit. Bila perlu mandi dulu, sebab tak jarang tangan kamu perlu merangsang bagian lain tubuhmu, seperti payudara, paha, selangkangan atau pantat kamu sendiri. Dengan begitu saat tangan kamu menyentuh vagina, tidak ada kuman yang ikut masuk ke dalam. 
3.  Pastikan Peralatan Aman dan Steril
Kalau kamu termasuk menggemar sex toys pilihlah alat-alat yang aman, misalnya vabrator kecil yang tidak berbentuk penis. Kalau berbentuk penis, biar buat para janda atau mereka yang sudah merit saja. Kalau kamu masih tetap ingin suamimu ngerasain kenyalnya keperawananmu, mendingan pilih alat yang nggak sampai masuk liang senggama. Dan jangan lupa, pastikan alat itu bersih dari kuman dan kotoran.
4. Siapkan Pelicin
Agar masturbasi lebih hot dan nyaman, kamu bisa gunakan pelicin vagina yang tersedia di berbagai toko dan apotik. Ada banyak merek seperti Vigel, Durex dan sebagainya. Perhatikan tanggal kedaluwarsanya agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleskan sedikit saja dan rasakan khasiatnya.
5. Usahakan tidak masuk liang senggama.
Agar keperawananmu tetap terjaga, usahakan rangsangan pada bibir dalam dan klitoris saja. Rangsangan pada bagian itu sudah cukup untuk membuat kamu orgasme. Memang sih, kalau lagi horny kamu pengen dimasukin penis ke vagina, tetapi kalau kamu masih merasa perlu menyisakan buat calon suami mendingan tahan dulu. Nanti kalau masih kepingin, mending masturbasi lagi.