Rabu, 22 Juni 2016

TANDA WANITA SIAP BERCINTA DENGAN SELINGKUHAN

1.  Bicara Perasaan
Mungkin wanita tidak menyatakan perasaannya pada Anda, tetapi dia membiarkan Anda menyatakan perasaan, maka itu pertanda wanita menikmati pengakuan Anda. Dengan kata lain, wanita yang membiarkan pria membicarakan perasaanya pada sang wanita sama halnya dengan mengiyakan pernyataan seorang pria.
2.  Bicara Seks
Kebanyakan wanita merasa risih bicara seks, tetapi bila dia membiarkan seorang teman prianya bicara seks, maka itu berarti dia menyukainya. Wanita bicara seks dengan cara membiarkan pria membicarakan seks di hadapannya.
3.  Ekspresi Kesal dan Marah
Berani marah sama halnya berani menuntut. Artinya dia memiliki rasa ketergantungan pada seorang pria. Kesal, marah, cemburu dan sebagainya merupakan pertanda wanita merasa memiliki hak pada seorang pria. 
4.  Ingin Bertemu
Mungkin hanya acara reuni, tetapi bila dia antusias bertemu pria disukai, maka hubungan yang lebih serius terbuka lebar. Keinginan bertemu menandakan wanita itu sudah dikuasai perasaan yang sulit untuk dibendung.
5.  Bertemu Bertemu
Tanda paling jelas wanita siap segalanya dengan pria lain adalah bila dia membuka diri untuk bertemu berdua. Wanita normal, dalam arti tidak ada hubungan khusus dan siap berhubungan lebih jauh dengan pria lain pasti pikir-pikir melakukannya. Ketika dia bukan lagi berfikir bahkan mencari cara bertemu, maka dapat dipastikan bahwa wanita itu memang berada dalam suasana siap berselingkuh lebih jauh.

TANDA ISTRI TAK BAHAGIA

1.    Memilih Diam
Diam tidak selalu berarti emas, sebab istri yang bahagia pada umumnya cenderung cerewet. Dia merasa bebas mengekspresikan dirinya melalui kecerewetannya. Bila tiba-tiba istri tak lagi bicara, lebih banyak diam dan enggan bicara banyak, itu pertanda dia tidak nyaman untuk bicara. Saat wanita menghindari perdebatan, itu tandanya dia tidak percaya ada solusi, Dia sudah apriori bahwa di hadapannya hanya ada jalan buntu. 
2.    Lelah dan Kusut
Wanita adalah makhluk yang tak punya rasa lelah, Selagi hatinya bahagia wanita masih sanggung mengerjakan berbagai urusan rumah tangga sepulang kerja. Lain halnya bila jiwa wanita tengah tak bahagia, mereka menjadi makhluk yang mudah lemah dan kehilangan daya. Bila hari-harinya di rumah tampak kusut dan lelah, itu pertanda ada banyak beban yang tak mampu dia lepaskan.
3.    Jarang Tersenyum
Senyum adalah salah satu tanda bahagia. Sekalipun tidak tersenyum lepas, raut kebahagiaan seseorang selalu terancar lewat gestur wajah. Wanita yang tidak bahagia dengan mudah terlihat dari raut wajahnya yang tidak mengguratkan senyuman. Umumnya wanita tak bahagia lebih sering memasang raut dingin atau bahkan tegang.
4.    Terlalu Banyak Mengeluh
Mengeluh memang sifat dasar manusia. Masalahnya adalah ketika keluhan terlalu banyak, seseorang akan kehilangan perasaan bahagia. Wanita yang terlalu banyak mengeluh menandakan dia tidak nyaman dengan kebersamaannya dengan pasangan. Bahkan sekalipun yang dia keluhkan hanya hal-hal sepele, sangat boleh jadi itu bersumber dari perasaan dia secara umum bersama sang suami.
5.    Malas Bercinta
Orang lebih mudah bercinta saat perasaannya bahagia dibanding sebaliknya. Bercinta bagi wanita bukan sekedar menyalurkan hasrat. Lebih dari itu, bagaimana wanita bercinta dengan pasangannya dapat menjadi pertanda seberapa baik suasana hatinya.
6.    Mudah Marah
Wanita pada dasarnya makhluk yang lebut hatinya. Ketika seorang istri setiap hari selalu marah dan mudah marah oleh hal-hal yang sepele, maka itu cukup untuk menjadi pertanda dia tidak bahagia. Kemarahan sering kali tidak memerlukan sebab yang obyektif, dalam arti sesuatu yang sering kali dijadikan alasan marah pada dasarnya hanyalah pemicu meledaknya amarah yang sebelumnya sudah ada di hati seseorang. 
7.    Memendam Rahasia
Wanita yang bahagia ditandai dengan tidak adanya rahasia dari pasangan. Dia bisa berbicara semua hal pada orang yang dicintainya. Lain halnya bila wanita memilih menyimpan sesuatu, maka itu pertanda ada sesuatu yang salah, yang membuatnya tidak dapat bicara. Kebuntuan komunikasi adalah pertanda paling jelas di mana wanita tidak bahagia dengan pasangannya.
8.    Tidak Perhatian
Cinta wanita biasanya diekspresikan dengan perhatian yang baik pada pasangannya. Ketika wanita tidak tahu lagi stelan baju yang harus dikenakan sang suami, besar kemungkinan karenaa hati dan pikirannya dipenuhi oleh beban lain yang tak terungkapkan.
9.    Menjaga Jarak
Perasaan bahagia membuat pasangan saling mendekat dan saling terbuka. Ketika wanita memilih tidak bicara, berhati-hati dalam berkomunikasi dengan pasangannya, maka itu dapat menjadi pertanda dia tidak nyaman bersama pasangannya.
10.  Mendekati Pria Lain
Kebanyakan wanita protektif terhadap kehadiran pria lain ketika dia merasa menemukan seseorang yang mampu membuatnya bahagia. Lain halnya ketika wanita suka menikmati godaan atau bahkan menggoda pria lain, maka itu pertanda dia tidak bahagia bersama pasangannya.
11.  Enggan Mesra
Perasaan bahagia bersama pasangan membuat wanita suka bermanja-manja pada pasangannya. Keintiman dan kemesraan menjadi hal niscaya ketika wanita merasa bahagia dengan pasangan. Perasaan itu akan surut dan bahkan menghilang seiring hilangnya rasa bahagia.
12.  Tidak Mau Mendengar
Ketika wanita menjadi sangat egois, itu pertanda dia tidak merasa memiliki pasangan yang mampu mengimbanginya. Padahal lazimnya wanita lebih suka dilindungi oleh pasangan, dan mendengar pendapatnya. Ketika wanita memilih tidak mendengar pasangannya, besar kemungkinan dia tidak lagi respek, yang berarti tidak bahagia bersama pasangannya.

Senin, 20 Juni 2016

TANDA ANDA MULAI SELINGKUH DI MEDIA SOSIAL

Anda pasti menyangkal bila pasangan menuduh Anda selingkuh, setelah melihat chattingan Anda dengan seseorang. Anda pasti berdalih sekedar berteman, meski dalam chattingan Anda nyata-nyata terselip kata-kata sayang atau yang menandakan ada sesuatu antara Anda dan si dia.
Selingkuh selalu diawali dengan tumbuhnya rasa cinta, yaitu perasaan tertarik pada lawan jenis. Anda bisa menyembunyikan perasaan itu, sebab rasa cinta memang bersifat abstrak. Anda mungkin dapat dengan mudah berkelit dari kenyataan bahwa Anda mencintai seseorang, apalagi saat Anda sudah memiliki pasangan. 
Biasanya orang memilih berdebat dengan pasangannya, meski nyata-nyata memang berselingkuh dengan orang lain di media sosial. Mungkin Anda memang tidak menyadari bagaimana perasaan itu merasuki hati dan pikiran Anda, tetapi sebenarnya Anda tidak dapat berbohong pada diri sendiri ketika jatuh hati dengan teman media sosial Anda.
Oleh karena itu, ada baiknya Anda tahu di antara tanda bahwa Anda selingkuh di media sosial. Di antara tanda-tandanya adalah sebagai berikut.
1.  Sering Japri Si Dia
Anda mungkin chatting dengan banyak orang di media sosial. Anda mungkin juga bergabung dengan grup-grup teman sekolah, kuliah atau kantor. Hal-hal itu sebenarnya sama sekali bukan masalah, bila Anda menempatkan semua secara sama.
Masalahnya akan berbeda bila ternyata ada seorang yang sering chatting secara pribadi (japri) dengan Anda. Setelah memiliki pasangan Anda seharusnya tidak memiliki alasan untuk japri kecuali untuk urusan yang penting atau mendesak. Bila Anda sering japri lawan jenis dalam kurun waktu yang lama, sudah pantas dicurigai sebagai ada perselingkuhan. Coba bayangkan, untuk urusan apa Anda begitu sering japri dengan lawan jenis? Mungkinkah Anda diskusi soal pekerjaan di media sosial? Tentu saja tidak. Sudah pasti yang terjadi adalah obrolan pribadi atau bahkan curhat.
2.  Dia Terasa Instimewa
Saat pasangan Anda atau sahabat bertanya tentang apa istimewanya si dia bagi Anda, mungkin sekali Anda hanya bilang teman biasa. Anda bisa saja beralibi tidak ada yang istimewa, tapi cobalah jujur pada diri sendiri, apakah di mata Anda dia benar-benar sama dengan yang lain? Benarkah di hati Anda tidak ada perasaan yang berbeda? Anda mungkin bisa membohongi semua orang, tapi tidak dengan diri Anda sendiri bukan? Bila jawabnya dia memang "sedikit" istimewa, "sedikit menarik" di mata Anda, dan Anda menikmati kebersamaan Anda dengan si Dia, maka itu pertanda Anda sudah membuka pintu hati untuk kehadirannya. Mungkin baru sebatas menikmati rasa, dan Anda tidak berfikir untuk melangkah lebih jauh, tetapi tahukah Anda, bahwa perselingkuhan yang paling heboh sebenarnya berawal dari situasi seperti itu.
3.  Menikmati Rayunya
Anda mungkin tidak membuat komitmen untuk saling mencintai, tetapi Anda menikmati setiap rayuan si Dia. Hal itu sudah cukup untuk menjelaskan bahwa antara Anda dan si Dia ada apa-apa. Setiap orang, khususnya wanita pasti suka dirayu, tetapi tidak oleh sembarang pria. Dipuji orang yang Anda punya rasa dan tidak pasti berbeda rasanya.
4.  Berbicara Perasaan
Anda mungkin tidak bicara soal perasaan Anda, tetapi Anda membiarkan dia bicara perasaannya pada Anda, maka itu pertanda Anda sebenarnya juga punya rasa. Anda menikmati perasaan itu meski Anda mungkin enggan mengungkapkannya. Perasaan adalah bagian intim seseorang yang tak akan mudah dibuka pada orang lain, kecuali yang punya perasaan yang sama. Tanda anda Anda memang punya rasa akan semakin jelas bila Anda sendiri turut serta membicarakannya dengan si Dia. Artinya ada bagian intim yang saling bertemu antara Anda dan si Dia.  
5.  Berbicara Sex
Seks adalah relasi yang paling mendalam antara orang yang saling jatuh cinta. Anda tentu tak suka bicara seks kecuali Anda memang siap berintim ria dengannya. Seks bahkan merupakan bagian paling intim antar pasangan bahkan lebih intim dibanding sekedar perasaan. Anda tak akan nyaman bicara seks dengan si Dia bila dia tidak spesial di hati Anda.
6.  Selalu Menunggu
Adanya perasaan cinta membuat seseorang selalu ingin dekat dengan orang lain. Bila Anda mulai ketergantungan untuk terus kontak dengan si Dia, maka itu pertanda ada kerinduan antara Anda dan pada si Dia. Anda bisa berpura-pura tidak ada apa-apa di depan orang lain, tetapi Anda tidak dapat berbohong pada diri sendiri bila di hati Anda perasaan menunggu kabar dari si dia setiap waktu.
7.  Update Aktivitas Pribadi
Saat hati terpaut Anda dan si Dia akan cenderung saling ingin tahu keadaan dan apa saja yang dia lakukan. Bila setiap waktu Anda meng-up date status Anda, apalagi saling berkirim foto tentang aktivitas Anda untuk si dia, maka itu berarti Anda dan si Dia memang ada hubungan spesial.
8.  Harap-harap Cemas
Memiliki hubungan dengan orang ketiga pasti menimbulkan perasaan aneh. Di satu sisi Anda ingin terus menikmatinya, tetapi di sisi lain ada kesadaran bahwa yang Anda lakukan itu salah. Pasangan yang memiliki kedekatan dengan orang ketiga cenderung didera kecemasan, antara senang dan takut ketahuan. Mungkin Anda bisa bilang tidak pada pasangan Anda, tapi sikap dan gerak tubuh yang menunjukkan kecemasan tak akan mudah Anda sembunyikan.
9.  Kesal dan Senang 
Pertemanan biasa hanya memberikan keceriaan dan persahabatan yang datar-datar saja. Anda tidak akan punya cukup punya alasan untuk merasa kesal pada si Dia bila memang tidak ada harapan apa-apa. Lain halnya bila rasa cinta memang tumbuh antara Anda dan si Dia, sangat mungkin emosi Anda berubah labil. Suatu saat senang, suatu saat diliputi kekesalan, seperti umumnya orang jatuh cinta.
10.  Tak Ingin Orang Lain Tahu
Bukti paling mencolok apakah Anda punya hubungan khusus dengan orang ketiga atau tidak adalah keberanian Anda. Bila Anda merasa tak perlu menghapus chattingan Anda atau call record dari si Dia, maka dapat dipastikan Anda memang melakukan hal wajar. Lain halnya bila membiarkan chattingan Anda rasakan dapat menimbulkan masalah bila dibaca pasangan, maka dapat dipastikan ada rahasia yang harus Anda sembunyikan dari pasangan Anda.

Sabtu, 18 Juni 2016

TERGODA TEMAN LAMA

Kisah ini bermula dari reuni kampus di kota Batu Malang sekitar dua tahun lalu yang begitu berkesan, terutama karena suasananya akrab dan seru. Salah satu di antara yang paling mengesankan adalah sikap Asnan yang terlihat penasaran padaku, padahal dia sama sekali tak ingat aku, bahkan tak tahu namaku.

Sejujurnya aku suka banget pada tipe lelaki seperti itu. Garis wajahnya ganteng mirip Arab atau India, bertubuh atletis dan macho. Aku pernah sangat berharap memiliki pasangan seperti dia. Asnan mirip banget dengan Sun'an, teman sekelasku juga waktu kuliah tingkat 1, yang kelihatannya suka padaku, tapi aku kecewa banget karena ternyata Sun'an ngeles saat aku pastikan keseriusannya.

Diam-diam aku tersanjung banget melihat perhatian Asnan yang suka menggodaku selama reuni. Apalagi teman-teman juga bilang Asnan bertanya-tanya tentang aku, dan minta nomor HP-ku. Tanpa menunggu lama, aku iseng-iseng menggodanya dengan SMS sepulang dari reuni. Aku suka geli melihat sikap Asnan yang kocak meski sedikit misterius.

Tanpa terasa kami jadi makin intens kontak via FB, SMS, dan kadang telepon. Tanpa kusadari pikiranku jadi terlalu terfokus pada lelaki itu selama berhari-hari. Aku jadi sering terdiam berlama-lama di ruang kantor, menunggu pesan di FB, SMS, BBM atau telepon lelaki itu. Sering kali rasa kesal menyelimuti perasaanku bila dia tak segera menjawab pesanku.

Tanpa kusadari ternyata aku terlalu sering termangu berhari-hari dan baru tersadar saat suami menyindirku lewat tulisannya di media sosial. Kuatir memicu konflik dengan suami, akupun segera mengklarifikasi semua pada suami sembari minta maaf  telah mengecewakannya. Meski demikian, terbersit rasa kesal pada suami yang menuliskan perilakuku di media sosial hingga dikomentari banyak teman FB-nya.

Aku berusaha mengurangi kontak dengan lelaki itu, meski dalam hati kadang berharap tetap dapat kontak dengan lelaki itu. Aku hanya berkomunikasi lewat grup BBM dan WA, dan sesekali chatting atau telepon sekedarnya.

Berbeda dari teman-teman lamaku yang lain, Asnan sama sekali tidak pernah cerita soal keluarganya. Lewat teman-temanku yang lain, aku mencari-cari informasi tentang lelaki itu, meski yang kudapat hanya sedikit sekali. Perlahan aku mengorek langsung dari Asnan sendiri, tetapi dia malah cerita banyak soal hubungannya dengan perempuan lain.

Sekelumit perasaan cemburu menyelinap di hatiku mendengar ceritanya tentang perempuan lain, tetapi segera kutepis dari perasaanku. Aku penasaran dengan pengakuannya soal hubungannya dengan beberapa wanita, dan dengan senang hati aku menempatkan diri sebagai penasehatnya, meski kadang tanggapannya sering menjengkelkan.

Teman-teman tahu aku sering japri, ngobrol pribadi dengan Asnan di luar grup. Aku senang dengan candaan teman-teman di grup yang sering menyebut Asnan sebagai pasienku, dan kadang menyebutnya sebagai adikku.

Bulan demi bulan berlalu, aku semakin intens kontak dengan lelaki itu. Tanpa sadar aku selalu merasa tidak lengkap bila sehari saja tidak ada berita darinya. Asnan seakan menjadi tumpuan batinku. Aku sering memanfaatkan kesempatan ngobrol dengannya hingga larut malam, terutama saat suamiku keluar kota.

Entah mengapa, meski dari ceritanya aku tahu dia suka main wanita, aku tersanjung saat dia memujiku. Hatiku benar-benar tergetar saat Asnan menyatakan perasaannya padaku. Dengan status yang aku sandang, tentu saja aku tidak mungkin mengiyakan, tapi entah mengapa aku tak bisa menolaknya. Aku berusaha menjawab datar, bahwa hubungan antara aku dan dia adalah hal yang tidak mungkin terjadi, padahal sejujurnya hatiku melayang oleh setiap kata-katanya.

Aku selalu berfikir, bahwa aku tak mungkin mengkhianati keluargaku demi lelaki semenarik apapun di mataku. Aku hanya memandang Asnan sebagai teman ngobrol di media sosial, berbagi tawa dan keceriaan, mengisi saat-saat luang, dan menghiburku dari kepenatan pekerjaan.

Aku senang ngobrol dengannya tentang apa saja, tentang keluarga, teman, perasaan, bahkan hal-hal berbau seks, yang selama ini pantang aku bicarakan. Aku senang menanggapi obrolannya yang kadang membuat aku GR, terbuai, kadang nakal dan membuatku risih, dan kadang juga menjengkelkan.

Beberapa bulan yang lalu, aku sempat ketakutan saat anak lelakiku bertanya soal obrolanku dengan Asnan yang dia baca. Seketika aku mulai tersadar, betapa perasaanku pada laki-laki itu bukan lagi sekedar perasaan pertemanan biasa, dan aku ingin menghentikan semua itu sebelum suamiku tahu, tapi aku sama sekali tak mampu melawan godaan itu.

Meski aku tahu akibatnya bisa fatal bagi keluargaku, aku justeru kian tergoda oleh pesona lelaki itu. Aku sendiri berusaha menahan diri, menjaga kata-kataku di hadapan Asnan, tapi entah mengapa aku begitu menikmati obrolannya yang semakin vulgar dan menjurus pada hubungan batin yang lebih serius. Diam-diam aku bahkan sering membayangkan melakukan hal yang bukan-bukan dengannya.

Meski begitu, sebagai wanita aku sering menunjukkan sikap kurang setuju setiap kali dia bicara tentang hubungan batinku dengan dia. Aku berusaha berkomentar senetral mungkin saat dia mulai mengirimi foto-foto dirinya yang menggoda. Aku berusaha menolak berbagi foto vulgar, tapi sering tak kuasa menolaknya. Diam-diam aku jadi sering foto begitu, meski dadaku didera perasaan ragu yang teramat sangat saat mengirimkannya. Aku lebih sering hanya mengirimkan foto-foto yang tidak seperti yang dia inginkan, meski tak tega melihatnya kecewa.

Hari-hari menjelang reuni Faperta kujalani dengan konflik batin yang luar biasa.  Aku sadar telah sangat tergoda olehnya, aku sangat menginginkannya, dan mengimbangi keinginannya. Di sisi lain aku tahu ini perasaan yang salah dan tak seharusnya ada di hatiku. Ini kenyataan yang berbahaya bagi rumah tanggaku, tapi aku benar-benar tak mampu melawan hasrat batinku.

Hatiku benar-benar berdebar selama perjalanan menuju reuni Kampus akhir tahun lalu. Aku bahkan memilih duduk di jok belakang selama perjalanan agar dapat up date kabar dengan Asnan dan teman-teman tanpa segan pada suamiku. Sejujurnya tujuan utamaku kali ini bukan reuni, tapi bertemu Asnan. Aku bahkan berharap bisa bertemu dia di tempat lain dan mencurahkan segenap rasa penasaranku kepadanya.

Pertemuanku dengan Asnan pagi itu benar-benar mendebarkan. Aku benar-benar pasrah pada apapun yang mungkin terjadi antara aku dan dia. Hanya saja kehadiran teman-teman membuatku serasa mati kutu. Aku tidak mungkin pergi begitu saja dengan lelaki yang bukan suamiku. Apalagi di hadapan teman-teman dekatku yang serasa selalu mengawal setiap langkahku.

Aku tahu Asnan juga merasakan hal yang sama. Aku tahu dia mencari-cari kesempatan bicara berdua denganku. Hanya saja kehadiran teman-teman yang sepertinya tak tahu perasaan kami berdua membuyarkan semua rasa di dada.

Seharian bertemu Asnan dan teman-temanku terasa menyisakan perasaan mengganjal. Jujur, aku kurang puas dengan pertemuanku hari itu, dan rupanya Asnan juga merasa begitu. Dia menilai aku kurang respon, padahal keinginanku sebenarnya sama dengannya.

Perjalanan pulang dari Malang terasa begitu hampa dan penuh gundah. Sehari semalam aku tersiksa oleh perasaan gelisah. Sejujurnya aku masih penasaran sekali dengan Asnan. Aku masih sangat ingin bertemu dia di suatu tempat dan melakukan apa saja yang hanya kami berdua yang tahu.

Kesibukan di rumah yang begitu padat membuat batinku kian penat dan tersiksa. Kesibukan mempersiapkan perjalanan tahun baru ke Banyuwangi bersama keluargaku. Hatiku semakin kesal saat Asnan kurang respon padaku saat aku telepon. Hatiku benar-benar sakit dan marah saat dia memutuskan telepon begitu saja.

Aku benar-benar stress hari itu, hingga tanpa kusadari aku tumpahkan amarah itu pada orang anak dan suamiku. Seharian aku dirundung amarah yang menggebu. Aku marah pada semua hal, bahkan untuk hal-hal sepele. Saat aku melempar Ipad anakku, tiba-tiba suami memegang tanganku dan menarikku ke kamar.

Dia mengajakku bicara panjang-lebar, sementara aku hanya diam dan berusaha tidak mendengarnya. Aku sangat-sangat shock, malu dan tidak mampu berkata-kata saat suamiku memutar video aku memanggil-manggil Asnan dalam tidurku sambil bertingkah rasanya tidak mungkin aku lakukan dalam situasi sadar. Aku hampir-hampir tak percaya melakukan semua itu. Aku tak menyangka diriku serapuh itu dan hampir kehilangan kendali diri di hadapan sahabatku.

Akhirnya, aku tak bisa bicara apa-apa selain mengakui semuanya. Aku mengakui telah sangat terbuai lelaki itu. Selama ini hatiku dipenuhi dilema antara bertahan dan menuruti hasrat batinku, hingga tanpa terasa sudah hampir setahun tidak melayani suami dengan berbagai alasan. Ya, kehadiran Asnan di hatiku telah membuatku kehilangan gairah pada suamiku sendiri.

Aku beruntung suamiku begitu sabar menghadapiku. Dia lelaki yang paling paham siapa aku. Dia memberiku pilihan untuk bertahan atau bercerai agar aku bisa menikah dengan lelaki yang aku mau. Dengan perasaan mengambang tentu saja aku memilih keluargaku, karena bagaimanapun Asnan punya keluarga, dan aku tak yakin dia benar-benar serius denganku.

Pilihan yang diberikan suami memang terkesan datar, tapi aku tahu, untuk orang yang sesabar dia, kata-kata itu berarti menempatkan keluargaku di ujung tanduk. Dia pasti siap bercerai dariku. Bahkan rupanya dia tahu semua yang aku rasakan dan lakukan di belakangnya selama ini. Dia benar-benar tidak sanggup lagi mendampingi aku, dan sengaja membiarkan aku melakukan kesalahan paling fatal dengan lelaki lain, agar dia punya alasan pasti untuk menceraikan aku.

Hanya penyesalan dan permintaan maaf yang selalu meluncur dari mulutku. Suamiku tak melarang aku tetap berhubungan dengan lelaki itu. Suamiku bilang tidak bisa mengatur perasaanku. Dia bahkan lebih berharap bercerai dariku, dan pergi bersama anak-anakku.

Kejadian itu membuatku mulai menata hati. Aku harus membatasi aktivitasku di media sosial.  Aku sendiri merasa harus belajar menjaga diriku. Aku sadar, aku sangat-sangat rapuh di hadapan Asnan dan sangat mudah kehilangan kendali diri. Beberapa bulan ini, aku memulai babak baru dengan membatasi diri komunikasi dengan Asnan. Asnan sendiri terlihat membatasi diri sejak sikapku padanya berubah tiba-tiba, apalagi sejak aku bilang tak akan sering-sering kontak dia. Dengan terpaksa aku bohong pada dia dan teman-teman kuliah, bahwa aku tak pakai wa lagi. Aku memang tak aktif di WA dengan teman-teman kuliah, karena aku sadar betapa rapuhnya aku di hadapan Asnan.

Kini aku hanya aktif komunikasi dengan teman-teman SMA, tapi tak dapat aku pungkiri aku belum benar-benar bisa melepaskan batinku dari Asnan. Sesekali aku tergoda untuk menyapanya. Aku sadar seharusnya mengakhiri ini semua, tapi tak dapat aku pungkiri, ada berjuta cerita yang selama ini ingin kubagi bersamanya.